Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan utama yang saat ini sedang melanda Indonesia. Memang, Indonesia sejak lama menjadi salah satu negara dengan kasus DBD tertinggi di dunia. Jadi, sudah seharusnya sebagai masyarakat Indonesia menganggap serius masalah kesehatan ini.

 

Sebenarnya, DBD merupakan salah satu penyakit yang sudah menjadi masalah global. Setiap tahun, diperkirakan terdapat sekitar 390 juta kasus DBD di seluruh dunia. Dari data WHO, negara dengan tingkat penyebaran kasus DBD tertinggi adalah Amerika Latin, Asia Tenggara, dan Pasifik Barat. Di Indonesia sendiri, menurut data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, sejak akhir 2018 hingga 31 Januari 2019, sudah ada 13.683 kasus DBD di Indonesia, 133 diantaranya meninggal dunia akibat penyakit ini.

 

Demam berdarah disebabkan virus dengue. Ada 4 tipe virus dengue, dan masing-masing tidak memberikan kekebalan silang. Artinya, jika seseorang pernah terinfeksi virus dengue tipe 1, ia masih berpeluang terinfeksi 3 tipe dengue lainnya. Jadi, satu orang bisa mengelami maksimal 4 kali demam berdarah. Masalahnya, infeksi dengue berulang sangat tidak diharapkan Gengs!

 

Data menunjukkan, infeksi virus dengue hingga dua kali atau lebih, dampaknya bisa fatal, khususnya pada anak-anak. Jadi anggapan masyarakat bahwa jika sudah pernah terkena DBD, maka sudah kebal terhadap penyakit tersebut adalah salah. Nah, supaya Geng Sehat tahu lebih banyak tentang bahaya infeksi DBD yang kedua kali pada anak, berikut penjelasan lengkapnya!

 

Baca juga: Cara Ampuh Basmi Nyamuk DBD Selain dengan Fogging

 

Bahaya Terinfeksi DBD Dua Kali

Dikutip dari National Public Radio, sebuah penelitian dilakukan selama 12 tahun pada 6.600 anak di Nikaragua. Peneliti mengambil sampel darah anak-anak dan menganalisis antibodinya. Ternyata, hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang terinfeksi DBD kedua kalinya cendering mengalami kondisi yang lebih parah.

 

Keempat tipe virus dengue yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3, dan DEN 4. Jadi, jika anak sudah terkena satu tipe virus DBD, bukan berarti ia sudah kebal, karena masih ada risiko terkena tiga tipe lainnya. Yang membuat infeksi kedua lebih berbahaya adalah reaksi antibodinya. 

 

Sebagai contoh, kalau anak terinfeksi virus DEN-2, maka antibodi akan diproduksi tubuhnya untuk menetralkan DEN 2. Jika anak terkena infeksi untuk kedua kalinya, maka tipe virusnya juga berbeda. Antibodi tersebut tidak ampuh dalam melawan tipe virus tersebut. Hal tersebut menyebabkan risiko pendarahan semakin tinggi dan berat. Umumnya, fenomena ini disebut 'antibody dependent enhancement'.

 

Baca juga: Hati-hati, Telur Nyamuk Aedes aegypti dapat Bertahan Berbulan-bulan dalam Kondisi Kering!

 

Mencegah Jangan Sampai Terulang

Cara terbaik untuk mencegah infeksi DBD kedua, ketiga dan keempat pada anak adalah dengan vaksinasi. Beberapa waktu lalu, tepatnya pada September 2018, WHO menerbitkan pemberitahuan rekomendasi vaksin dengue kepada negara-negara dengan endemik DBD, termasuk Indonesia.

 

Menurut penelitian, vaksin ini direkomendasikan untuk anak berusia 9 - 16 tahun. Vaksin dengue ini hanya boleh diberikan pada orang-orang yang sebelumnya sudah pernah terkena infeksi DBD. Sebenarnya, vaksin ini sudah disetujui oleh BPOM sejak tahun 2016. Vaksinnya sudah langsung beredar sejak Indonesia menerima izin edarannya.

 

Selain vaksinasi, tentunya Kamu juga perlu memberantas sarang nyamuk Aedes aegypti dengan program PSN (pemberantasan sarang nyamuk). Untuk membasmi virus DBD, memang diperlukan kerjasama dari masyarakat juga, tidak hanya mengandalkan pemerintah. Kegiatan PSN yang dilakukan juga tidak sulit, Kamu hanya perlu membersihkan tempat penampungan air, menutup rapat-rapat penampungan air, dan memanfaatkan kembali barang bekas yang punya potensi menjadi perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

 

Baca juga: Wabah DBD karena Nyamuk Aedes Zaman Now Semakin Bandel!

 

Penjelasan di atas mengklarifikasi pemahaman masyarakat yang salah bahwa anak yang sudah pernah terkena DBD kebal terhadap penyakit tersebut. Maka itu, jika anak Geng Sehat sudah pernah terkena DBD, sebaiknya segera berikan vaksinasi, untuk mencegah infeksi yang kedua kalinya. (UH/AY)

 

Fakta Nyamuk dan Virus-virusnya!

Sumber:

BreakDengue. Double dengue: why a second dengue infection is worse than the first – and what it means for vaccination. Desember. 2017.