Tahukah Mums bahwa lingkungan dengan potensi paparan asap rokok pasif (secondhand smoke, environmental tobacco smoke, atau involuntary smoke) berisiko tinggi untuk kelompok berusia muda? 

 

Secondhand smoke merupakan asap yang terdiri dari mainstream smoke (asap yang dihembuskan oleh para perokok aktif) dan sidestream smoke (asap yang berasal dari ujung rokok yang terbakar).

 

Seperti yang diketahui, saat ini sudah banyak kawasan publik, seperti mal, perkantoran, rumah makan, dan lain sebagainya, yang menerapkan kawasan bebas asap rokok. Mereka yang memiliki kebiasaan merokok harus melakukannya di area khusus yang disediakan bagi perokok (smoking roomatau smoking area) jika tidak ingin terkena sanksi.

 

Akan tetapi, ini sulit untuk diberlakukan di lingkungan rumah. Padahal, di dalam lingkungan rumah tinggi kemungkinan terdapat bayi, anak-anak, maupun kelompok usia muda yang masih sangat rentan terhadap efek dari paparan asap rokok. Penelitian menunjukkan bahwa paparan secondhand smoke pada usia 0-25 tahun berkaitan dengan angka kejadian kanker paru yang lebih tinggi.

 

Baca juga: Banyak Perokok di Sekitar Geng Sehat? Ini Bahayanya Menjadi Perokok Pasif!

 

Selain rumah, sumber paparan secondhand smoke yang juga mengkhawatirkan adalah di dalam kendaraan, misalnya di mobil keluarga. Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian baru-baru ini, yang dipublikasikan di jurnal Preventive Medicine. Disebutkan bahwa lebih dari 20 ribu anak berusia 6-12 tahun di Amerika Serikat mengaku terpapar asap rokok secara pasif di rumah dan di dalam kendaraan.

 

Mums pasti pernah menjumpai perokok, atau mungkin Dads sendiri pelakunya, yang nekat merokok di dalam mobil sekalipun di dalamnya terdapat bayi atau anak-anak. Mereka berpikir bahwa merokok di dalam kendaraan tidak akan membahayakan penumpang lain selama jendela mobil dalam keadaan terbuka.

 

Namun, apakah faktanya demikian? Ternyata salah besar, Mums! Merokok di dalam mobil yang notabene area yang kecil dan relatif tertutup memiliki risiko yang sangat buruk bagi seluruh penumpang di dalamnya.

 

Mengatasi Stres saat Berhenti Merokok - GueSehat.com

 

Sebuah systematic review yang dipublikasikan di jurnal Chronic Respiratory Disease pada tahun 2015 menunjukkan bahwa merokok di dalam mobil membuat seluruh penumpang berisiko terkena paparan secondhand smoke yang tinggi, sekalipun dalam durasi yang relatif singkat.

 

Baca juga: Merokok Bikin Disfungsi Ereksi Bukanlah Mitos Belaka!

 

Akibatnya, substansi kimiawi berbahaya dapat terdeteksi di dalam tubuh para penumpang, baik di dalam darah hingga urine, setelah melakukan perjalanan dan terpapar asap rokok. Sekalipun kondisi air conditioner (AC) hidup atau jendela mobil dibuka, paparan secondhand smoke tetap terjadi dan menunjukkan hasil yang mengkhawatirkan.

 

Bahkan, hanya dengan 1 kali merokok di dalam mobil dengan jendela terbuka, zat-zat beracun dapat tertinggal di kursi mobil maupun bagian dalam mobil lainnya. Hal ini jelas menunjukkan bahwa satu-satunya cara untuk melindungi kelompok yang tidak merokok, terutama bayi dan anak-anak, dari paparan asap rokok adalah dengan tidak merokok di dalam mobil.

 

Sejalan dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh American Academy of Pediatrics yang, mereka menyatakan bahwa tidak ada level aman baik dari segi kadar maupun durasi terhadap paparan asap rokok secara pasif.

 

Baca juga: Apakah Berhenti Merokok Tanpa Bantuan Tenaga Medis Bisa Berhasil?

 

Centers of Diseases Control and Prevention (CDC) telah menguraikan berbagai dampak akibat paparan asap rokok pada para perokok pasif. Bahayanya tidak main-main, Mums! Tidak sebatas pada infeksi saluran napas akut dan iritasi selaput lendir di saluran napas, melainkan sampai pada risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

 

Dikatakan bahwa bahkan paparan dengan durasi yang singkat pun dapat langsung berdampak pada sistem jantung dan pembuluh darah. Sementara bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit kardiovaskular sebelumnya, terpapar asap rokok secara pasif selama periode waktu tertentu dapat berdampak fatal seperti serangan jantung dan stroke, lho!

 

Berikut beberapa tips untuk terhindar dari paparan secondhand smoke di dalam kendaraan:

  • Jangan pernah merokok di dalam kendaraan dengan penumpang berusia muda (0-25 tahun).
  • Ingatkan semua penumpang untuk tidak merokok di dalam mobil. Bila perlu, pasang stiker dilarang merokok di dalam mobil.
  • Bagi perokok, simpan rokok di tempat yang jauh dan sulit dijangkau sebelum mulai mengemudi.

 

Jadi, jangan coba-coba merokok di dalam mobil! Salam sehat. (AS)

 

Baca juga: Beragam Upaya untuk Berhenti Merokok

 

 

Referensi

National Cancer Institute: Secondhand Smoke and Cancer

ScienceDirect: Prevalence and correlates of secondhand smoke exposure in the home and in a vehicle among youth in the United States

National Institute of Health: Second hand smoke, age of exposure and lung cancer risk

American Academy of Pediatrics: Secondhand Smoke Exposure in Cars Among Middle and High School Students—United States, 2000–2009

Health Education Research: Barriers and motivators to reducing secondhand smoke exposure in African American families of head start children: a qualitative study

Chronic Respiratory Disease: A systematic review of secondhand smoke exposure in a car: Attributable changes in atmospheric and biological markers

American Academy of Pediatrics: Tips to Keep a Smoke-free Home & Car

Center for Disease Control and Prevention: Health Effects of Secondhand Smoke