Kalau masih ada yang berpikir bahwa kebiasaan merokok tidak akan memengaruhi performa seksual, itu salah besar! Faktanya, banyak bukti yang menunjukkan bahwa kebiasaan merokok dapat berdampak buruk pada kesehatan seksual pria.

 

Seperti yang umum diketahui, merokok memang bukan suatu kebiasaan yang baik untuk kesehatan. Banyak penyakit yang bersumber dari kebiasaan merokok, mulai dari gangguan pernapasan, penyakit gigi dan mulut, sampai kanker.

 

Sayangnya, hal itu belum cukup membuat orang jadi takut untuk merokok. Iklan-iklan rokok sendiri kerap menunjukkan sosok laki-laki yang hebat dan berkelas, seolah-olah memberikan predikat tersebut ketika seseorang memutuskan untuk merokok.

 

Baca juga: Apakah Berhenti Merokok Tanpa Bantuan Tenaga Medis Bisa Berhasil?

 

Faktanya, merokok enggak sekeren itu, lho! Apalagi kalau  sudah mengalami sendiri dampak buruknya. Jika ancaman penyakit pernapasan dan kanker belum cukup menyeramkan, rokok ternyata juga bisa berefek buruk terhadap kemampuan ereksi dan performa pada saat melakukan aktivitas seksual! Serem banget, kan?

 

Hubungan antara kebiasaan merokok dengan disfungsi ereksi 

Disfungsi ereksi adalah kondisi ketika pria tidak mampu mencapai atau mempertahankan ereksi penis untuk mendapatkan performa seksual yang memuaskan. Namun, tidak semua kegagalan mencapai atau mempertahankan ereksi berarti disfungsi ereksi. Ciri-ciri disfungsi ereksi adalah jika kondisi tersebut menetap atau terjadi berulang kali.

 

Secara normal, kemampuan ereksi seseorang banyak dipengaruhi oleh kesehatan pembuluh darah. Karenanya, tidak mengherankan jika gangguan ini banyak dialami oleh para pria yang menderita penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) dan diabetes.

 

Hal serupa juga terjadi pada pria yang memiliki kebiasaan merokok. Mums pasti sudah mengetahui bahwa ada banyak zat berbahaya yang terkandung dalam sebatang rokok, bukan? Zat-zat tersebut dapat merusak pembuluh darah di dalam tubuh.

 

Baca juga: Beragam Upaya untuk Berhenti Merokok

 

Salah satu bagian tubuh yang terkena dampak secara signifikan adalah penis. Selama belasan tahun belakangan, banyak penelitian yang sudah membuktikan hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian disfungsi ereksi.

 

Bahkan, saat ini merokok ditetapkan sebagai faktor independen atau faktor yang terbukti berkorelasi dengan kejadian disfungsi ereksi. Jadi buat  yang masih menganggap hal ini mitos, mulai cari tahu fakta-faktanya, ya!

 

Lebih jauh tentang cara kerja rokok menimbulkan disfungsi ereksi dapat dijelaskan melalui adanya gangguan pada jalur nitrit oxide (NO). Jalur NO adalah mekanisme yang bertanggung jawab dengan terjadinya ereksi pada penis seorang pria.

 

Adanya NO memungkinkan terjadinya dilatasi pembuluh darah, yang memungkinkan darah segera mengisi corpus cavernosum. Ini adalah bagian yang mirip spons di dalam badan penis, yang berfungsi untuk menjebak darah pada saat ereksi dibutuhkan (erectile tissue).

 

Baca juga: Gengs, Beginilah Dampak Merokok bagi Gigi dan Mulut!

 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jalur produksi NO terganggu jika pria memiliki kebiasaan merokok. Selain itu, merokok menyebabkan penurunan elastisitas pembuluh darah dan menghasilkan banyak senyawa radikal bebas yang bisa semakin merusak fungsi seksual.

 

Satu lagi, efek dari kebiasaan merokok terhadap kemampuan ereksi ini sifatnya dose-dependent. Artinya, semakin banyak rokok yang diisap, semakin besar peluang seseorang untuk mengalami gangguan ereksi. Namun, bukan berarti merokok dibenarkan kalau hanya sedikit, lho! Ingat, risiko kesehatan lainnya tetap bisa mengintai!

 

Bagaimana jika sudah terlanjur mengalami gangguan ereksi?

Kabar baiknya, hasil studi menunjukkan bahwa tidak semua gangguan ereksi akibat merokok bersifat permanen. Artinya, masih ada kemungkinan kemampuan ereksi dapat diperbaiki, asalkan penderitanya segera menghentikan kebiasaan merokok dan mendapatkan terapi yang tepat.

 

Peluang untuk kembalinya fungsi ereksi yang baik ini lebih besar pada mereka yang menghentikan kebiasaan merokok di usia muda. Namun, perlu diingat bahwa disfungsi ereksi adalah suatu hal yang kompleks. Jadi apabila sudah terjadi, penanganannya harus dilakukan oleh dokter yang kompeten di bidangnya.

 

Kesimpulannya, jangan lagi percaya pada iklan rokok yang selalu menampilkan sosok pria yang jantan dan berkelas. Apalah artinya semua itu jika pada akhirnya tidak mampu mendapatkan kepuasan seksual karena mengalami gangguan ereksi akibat merokok?

 

Yuk, mulai ajak pasangan untuk menerapkan pola hidup sehat sedari muda! Para wanita pun tidak lantas mendapatkan lampu hijau untuk merokok, ya! Merokok juga memiliki dampak yang tidak kalah buruknya terhadap kesehatan wanita.

 

Baca juga: Dibandingkan Pria, Wanita yang Merokok Lebih Rentan Terkena Serangan Jantung!

 

 

 

Referensi:

ncbi.nlm.nih.gov: Effects of cigarette smoking on erectile dysfunction

Hims: Smoking and Erectile Dysfunction: Just the Facts

ncbi.nlm.nih.gov: Association between Cigarette Smoking and Erectile Tumescence: The Mediating Role of Heart Rate Variability