"Jika tidak ada kebaikan yang bisa kita berikan kepada orang lain, minimal bukan kesalahan atau keburukan yang kita timbulkan."

 

Sebagian besar dari kita pastinya pernah membaca atau sekilas mendengar tulisan yang terdapat di bungkus rokok. Jika dulu tulisannya berbunyi, "Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin," sekarang hampir semua bungkusan rokok bertuliskan, "Merokok membunuhmu."

 

Meskipun demikian, dapat dikatakan jumlah perokok yang bertambah lebih banyak dibandingkan yang berhenti. Ada banyak sebab yang membuat para perokok baru bermunculan, mulai dari faktor lingkungan, pergaulan, bahkan sebagai pelarian.

 

Pada saat ini, kita dihadapkan dengan para perokok yang tidak hanya dari laki-laki dewasa saja, melainkan juga dari anak-anak hingga wanita. Apapun alasan yang mendasari mereka menggunakan benda yang satu ini, tetap saja hanya dampak buruk yang akan mereka terima.

Baca juga: Penyebab Badan Menjadi Gemuk Saat Berhenti Merokok dan Cara Mencegahnya

 

Di dalam 1 batang rokok, terkandung sekitar 12 bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh. Bahan kimia tersebut antara lain:

  1. Nikotin: Nikotin merupakan kandungan yang dapat membuat perokok merasa rileks. Zat ini juga dapat membuat perokok menjadi kecanduan. Sumbernya adalah dari daun tembakau.
  2. Tar: Tar sendiri terdiri lebih dari 4.000 bahan kimia, yang sekitar 60 bahan kimia di antaranya bersifat karsinogenik, yakni zat yang menyebabkan penyakit kanker. Zat-zat karsinogen menyebabkan kanker dengan cara mengubah asam deoksiribonukleat (DNA) dalam sel-sel tubuh, dan hal ini mengganggu proses biologis.
  3. Sianida: Zat ini sempat heboh beberapa waktu lalu akibat kasus yang melibatkan kopi dengan kandungan sianida, hingga berujung pada kematian bagi peminumnya. Sianida juga tergolong senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano, yakni bakteri-bakteri seperti bakteri biru-hijau, ganggang biru hijau, dan ganggang biru.
  4. Benzene: Merupakan zat yang juga dikenal sebagai bensol, yakni senyawa kimia organik yang mudah terbakar dan tidak berwarna.
  5. Cadmium: Yakni sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif.
  6. Metanol (alkohol kayu): Yaitu alkohol paling sederhana yang juga dikenal sebagai metil alkohol.
  7. Asetilena: Merupakan senyawa kimia tak jenuh, yang juga merupakan hidrokarbon alkuna paling sederhana.
  8. Amonia: Zat ini sebetulnya dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam kombinasi dengan unsur-unsur tertentu.
  9. Formaldehida: Zat ini tergolong cairan sangat beracun, yang digunakan untuk mengawetkan mayat.
  10. Hidrogen sianida: Yaitu racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh semut. Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida.
  11. Arsenik: Yaitu bahan yang terdapat dalam racun tikus.
  12. Karbon monoksida: Zat ini merupakan bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap pembuangan mobil dan motor.

 

Meskipun demikian, pada bungkus rokok sendiri hanya beberapa zat saja yang dicantumkan. Yang paling banyak ditemukan adalah kandungan dari tar dan nikotin. Bagi para wanita, ketika sudah kecanduan merokok, untuk melepaskan diri dari kecanduan mungkin agak lebih sulit daripada pria. 

Baca juga: Lakukan 5 Hal Ini untuk Membantu Berhenti Merokok

 

Menurut U.S. Centers for Disease Control and Prevention, diketahui bahwa wanita 3 kali lebih mudah gagal dalam usahanya untuk berhenti merokok dibandingkan dengan pria. Hal ini diakibatkan wanita lebih sering mengalami perubahan emosional dibandingkan dengan pria, terutama ketika memasuki masa menstruasi. Dengan merokok, mereka beranggapan dapat mengontrol emosinya dan menghindarkan diri dari depresi.

 

Untuk dampak dari rokok sendiri, terutama terkait dengan risiko serangan jantung dan penyakit paru-paru, ternyata beberapa penelitian menyampaikan bahwa wanita lebih berpotensi terkena 2 risiko tersebut dibandingkan dengan pria. Hal ini senada dengan penelitian dari University of Copenhagen dan Journal of the American Medical Association, dikemukakan bahwa perempuan 2,24 kali lebih tinggi terkena serangan jantung dibandingkan dengan pria. Selain itu, dari tahun 1959-2010 peningkatan risiko kematian terhadap wanita perokok yang mengalami kanker paru-paru meningkat sampai 600 persen.

 

Melihat data dan realita yang ada, maka sudah seharusnya kita mulai menghindarkan diri dari rokok, serta mencegah saudara dan keluarga kita, terutama anak kecil dan wanita, untuk menggunakan benda ini meskipun hanya sekadar coba-coba.

Baca juga: Inilah Bagaimana Cara Rokok Menyebabkan Kanker Paru-paru