Geng Sehat, pernah enggak memerhatikan kebiasaan mengunyah Kamu. Apakah Kamu hanya mengunyah satu sisi rahang saja, atau bergantian kiri dan kanan? Mengunyah, sebaiknya menggunakan sisi kiri dan kanan rahang secara bergantian. Mungkin banyak orang tidak menyadari bahaya mengunyah satu sisi.

 

Penting untuk mengunyah menggunakan dua sisi rahang pada saat yang bersamaan. Kenyataannya, orang hanya mengunyah di satu sisi saja seumur hidupnya. Hingga pada suatu saat muncul rasa tidak nyaman pada sisi rahang yang satunya. 

 

Ya, benar jika kebiasaan mengunyah satu sisi ini ternyata membawa dampak buruk, Gengs! Mau tahu apa saja, berikut penjelasan lengkapnya!

 

Baca juga: Ternyata, Mengunyah Permen Karet Ada Manfaatnya!

 

Penyebab Orang Mengunyah Satu Sisi

Menurut ahli, kebiasaan mengunyah di satu sisi tidak ada kaitannya dengan preferensi kidal seperti halnya tangan. Diyakini bahwa setiap orang dilahirkan dengan kecenderungan genetik untuk menggunakan tangan kanan atau kiri. Namun untuk preferensi mengunyah, tampaknya hanya masalah kebiasaan.

 

Proses mengunyah tidak membutuhkan konsentrasi tinggi. Jadi pasti ada faktor yang memengaruhi keputusan seseorang untuk memilih sisi yang disukai untuk mengunyah makanan. Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2011 di Journal of Oral Rehabilitation menunjukkan bahwa faktor terbesar adalah rasa sakit dan kenyamanan.

 

Jadi, kebiasaan mengunyah satu sisi ini dilakukan bukan tanpa alasan. Penyebab paling lazim adalah kondisi gigi berlubang di salah satu sisi, sehingga lebih nyaman mengunyah di sisi yang memiliki gigi sehat. Bisa pula karena posisi gigitan di salah satu sisi yang tidak nyaman, atau makanan cepat halus dibanding sisi lainnya.

 

Sebelum membahas dampak mengunyah satu sisi, Kamu harus tahu bagaimana sih proses mengunyah makanan di rongga mulut?

 

Baca juga: Wow, Mengobati Gigi Berlubang Tanpa Menambal?

 

Proses Mengunyah Makanan

Dalam proses pengunyahan makanan, semua komponen gigi, otot-otot pengunyahan, sendi rahang, lidah, kelenjar ludah, persarafan, dan pembuluh darah yang ada di rongga mulut, ikut bekerja. Seluruh komponen itu bekerja secara sinergis, saling membantu.

 

Saat mengunyah, rahang melakukan gerakan memutar, dan memiliki siklus tersendiri. Untuk memastikan proses ini berjalan dengan semestinya, semua komponen harus digunakan secara seimbang, tidak berat sebelah, tidak mendominasi, atau pun mengandalkan satu sisi saja.

 

Ketika makanan masuk ke rongga mulut, lidah biasanya menempatkannya di sisi kiri atau kanan untuk dikunyah. Sendi temporomandibular (TMJ) di kanan dan kiri kemudian akan memandu dan mendukung tulang rahang saat mengunyah.

 

Penelitian menemukan bahwa TMJ di sisi yang berlawanan justru akan mengelami tekanan lebih besar. Jadi ketika makanan dikunyah di sisi kanan, TMJ di sebelah kiri akan berada di bawah tekanan yang lebih besar dan sebaliknya. Ini membawa konsekuensi, Gengs!

 

Baca juga: Menjaga Kesehatan Mulut Penting untuk Penderita Diabetes
 

Bahaya Mengunyah Satu Sisi, Bisa Sebabkan Sakit Rahang

Masih dari penelitian yang diterbitkan pada Journal of Oral Rehabilitation tahun 2011 menemukan bahwa meskipun tidak menyebabkan rasa nyeri, 37% orang yang mengunyah satu sisi mengalami sakit rahang. Hal ini disebabkan gangguan pada setidaknya satu sendi temporomandibular mereka. Hal ini terutama dirasakan mereka yang sering mengunyah makanan keras. 

 

Selain gangguan pada TMJ, masalah juga bisa ditemukan pada otot, sendi, atau bisa kombinasi keduanya, pada sisi yang tidak pernah digunakan untuk mengunyah. Gangguan ini sifatnya individual, tergantung daya tahan tubuh seseorang.

 

Sedangkan dampak pada gigi adalah menjadi cepat bolong. Hal ini karena dengan mengunyah, maka proses pembersihan alami lebih terjamin. Pada gigi yang tidak dipakai, proses pembersihan tidak akan terjadi. Sehingga potensi timbulnya kalkulus, dan karies lebih besar, begitu pula peradangan di jaringan penyangganya. 

 

Jika kebiasaan mengunyah yang keliru ini diabaikan, bisa juga menyebabkan terjadinya asimetri muka. Jika sudah berujung pada asimetri muka, perlu pemeriksaan lebih lanjut misalnya rontgen pada jaringan gigi dan rahang. 

 

Baca juga: Cara Mengatasi Rahang yang Bergeser

 

Saatnya Mengubah Kebiasaan Mengunyah

Mengingat dampak mengunyah satu sisi ini besar sekali, saatnya mengubah kebiasaan buruk dengan kebiasaan baik. Untuk bisa mengunyah di dua sisi secara bersamaan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membagi dua jumlah makanan yang masuk ke rongga mulut sama rata di kedua sisi kanan dan kiri. Di sinilah lidah berfungsi menyebarkan makanan supaya merata.

 

Tujuan pengunaan dua sisi rahang adalah menjaga keseimbangan pada sistem pengunyahan, jadi tidak hanya ada satu sisi yang bekerja lebih berat dibandingkan sisi yang lain. 

 

Selain mengubah kebiasaan, terapi disesuaikan dengan penyebabnya. Jika ada gigi yang berlubang, harus ditambal dan dirawat. Pada gigi yang tidak berkontak merata, maka gigi dirapikan melalui perawatan ortodonti (kawat gigi).

 

Bila karena hanya faktor kebiasaan semata sedangkan giginya bagus, dan kontak gigi merata, dokter biasanya akan memotivasi untuk melatih supaya kedua sisi bisa digunakan. Kendalanya mungkin kepatuhan pasien, komitmennya mau mengubah pola mengunyah dengan kesadaran sendiri atau tidak. 

 

Mulai sekarang ubah kebiasaan mengunyah Kamu dengan benar agar tidak muncul masalah di kemudian hari. Kamu pasti tahu penyebab Kamu mengunyah satu sisi, sehingga bisa memilih terapi yang tepat. Jika sudah mengalami gangguan sendi atau asimetri muka, terapi lebih mahal karena menggunakan alat atau pembedahan. (AY)

 

 

Sumber:

Webmd, Temporomandibular Disorder

MayoClinic, TMJ Symptoms and Causes

Dental Image, Is it bad to chew with only side of the mouth?