Rambut hidung bukan hanya hiasan, namun ada fungsinya. Maka tidak seharusnya rambut hidung dicukur habis, apalgi dicabuti. Berikut ini adalah bahaya mencabut rambut hidung yang perlu Kamu tahu.

 

Tidak dapat dipungkiri, saat ini rambut di bagian tubuh manapun bisa dihilangkan dalam hitungan menit. Dengan teknologi yang semakin maju, rambut alis, ketiak, dan rambut kemaluan bisa dibersihkan sampai tuntas dan tidak menimbulkan rasa sakit. Meski begitu, Kau sebaiknya tidak tergoda merambah area hidung dan mencabut rammbut yang ada di sana.

Mencabut rambut dari hidung dilaporkan dapat menyebabkan infeksi dan penyakit berbahaya termasuk meningitis bahan abses pada otak!

 

Baca juga: Amankah Potong Rambut atau Manikur di Salon selama Pandemi Coronavirus?



Berbagai Cara Menghilangkan Rambut Hidung

Rambut hidung ada yang pendek, ada yang panjang hingga keluar rongga hidung. Secara estetika mungkin mengganggu. Rambut hidung berfungsi melindungi tubuh Kamu dari serangan kuman dan bakteri. Rambut-rambut hidung ini akan menyaring semua partikel udara yang masuk saat kita bernapas.

 

Maka jangan mencabutnya. Selain menghilangkan fungsinya, di folikel atau dasar rambut yang tumbuh di seluruh tubuh, terdapat bakteri. Ketika Kamu mencabutnya, bakteri ikut keluar dan menyebabkan infeksi.

 

Tiga cara menghilangkan rambut hidung berikut ini, sebaiknya Kamu hindari:

1. Menjepit/Mencabut

Mencabut rambut hidung satu per satu bukan hanya sangat menyakitkan. Tindakan ini juga dapat menyebabkan rambut tumbuh ke dalam dan menyebabkan infeksi kulit yang menyakitkan. Tandanya, ada benjolan-benjolan kecil berwarna merah muda di bekas rambut yang dicabut, mirip jerawat di hidung. Kadang benjolan ini berisi nanah.

 

Lebih buruk lagi, Kamu berisiko mengalami infeksi bakteri Staphylococcus yang berbahaya. Menurut sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam Frontiers in Microbiology, sekitar 30 persen orang menjadi pembawa bakteri Staphylococcus aureus.

 

Ketika luka kecil pada kulit yang disebabkan pencabutan rambut, bakteri Staphylococcus yang ada di hidung dapat menyebabkan infeksi. Infeksi ini biasanya ditandai dengan kerak berwarna kuning madu di bagian dalam hidung.

 

Baca juga: https://www.guesehat.com/mengobati-jerawat-pria-dewasa


2. Waxing

Mirip dengan tindakan mencabut rambut hidung, waxing rambut hidung dapat merusak kulit dan merusak folikel rambut. Masalah lain waxing adalah semakin banyak rambut hidung yang hilang dalam sekali tarikan. Rongga hidung yang pelontos sama saja menghilangkan salah satu mekanisme pertahanan utama tubuh untuk mencegah partikel asing.



Jika Kamu menderita alergi musiman, menghilangkan terlalu banyak rambut hidung dapat memperburuk gejala alergi, karena semakin banyak alergen yang masuk melalui udara. Menurut temuan dalam penelitian 2011 yang diterbitkan dalam International Archives of Allergy and Immunology, orang dengan rambut hidung sedikit memiliki risiko lebih tinggi terkena asma daripada mereka yang memiliki lubang hidung lebih tebal.



3. Krim Perontok Rambut

Krim perontok rambut adalah produk berbahan zat kimia utnuk menghancurkan protein keratin di rambut Kamu, sehingga rambut akan rontok dengan sendirinya. Hati-hati dengan bahan kimia keras yang dapat membakar kulit sensitif di dalam hidung. Ditambah lagi, menghirup aroma krim yang kuat tidak akan terasa enak di selaput lendir hidung.



Baca juga: Berbagai Cara Menghilangkan Rambut Tubuh

 

Bahaya Mencabut Rambut Hidung

Inilah bahaya yang dapat timbul akibat mencabut bulu hidung:

1. Perdarahan ringan

Mencabut bulu hidung sama saja Kamu menariknya secara paksa. Hal tersebut dapat pula mengenai pembuluh darah di dalam hidung yang sangat kecil. Darah bisa keluar dan menimbulkan rasa perih serta tidak nyaman pada hidung. Perdarahan ringan ini bisa berhenti tanpa perawatan yang rumit. Namun, rasa perih dan kering pada bekas luka akan tetap terasa.



2. Jerawat hidung

Ketika Kamu mencabut bulu hidung dengan tangan yang tidak bersih alias kotor, maka bakteri dan kuman bisa ikut masuk dan menginfeksi folikel bulu hidung. Hal tersebut bisa menyebabkan timbulnya jerawat kecil. Bahkan beberapa orang bisa terkena demam tinggi akibat jerawat hidung yang terinfeksi. Jerawat yang di pipi aja sakitnya minta ampun, apalagi di dalam hidung.



3. Infeksi otak

Area rawan hidung yakni area sekitar mulut dan hidung berhubungan langsung ke dalam otak. Bakteri di dalam hidung dapat masuk melalui pembuluh darah balik ke otak. Peluang infeksi yang muncul di otak memang kecil, namun dampak yang besar dari infeksi otak jika tidak dilakukan penanganan dengan baik dapat berujung kepada kematian.



4. Perforasi septum

Mencabut bulu hidung dapat menyebabkan rusaknya sekat dalam rongga hidung atau yang disebut dengan perforasi septum. Selain rasa sakit, kerusakan ini bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman. Perforasi septum bisa timbul dalam berbagai bentuk yaitu luka, bisul atau kerak akibat lendir kering yang tidak bisa keluar. Penyakit ini bisa ditandai dengan gejala mimisan.



5. Ingrown nose hair

Bulu-bulu baru yang tumbuh di setiap anggota tubuh bisa saja tumbuh di bagian lapisan dalam kulit, termasuk bulu hidung yang dicabut. Keadaan tersebut disebut ingrown nose hair. Kondisi ini juga dapat menimbulkan radang pada hidung.

 

Baca juga: Covid-19 Terbukti Airborne Disease, Lindungi Rongga Mulut dan Hidung Kita!


 

Referensi:

https://www.her.ie/health/heres-why-removing-your-nose-hair-is-a-really-bad-idea-321339

https://www.tiege.com/blogs/news/nose-hair-removal-three-best-methods-and-what-to-avoid

.