Beberapa orang beranggapan bahwa mencukur rambut kemaluan pada ibu hamil sebaiknya tidak dilakukan. Namun, sebagian lain justru beranggapan sebaliknya. Sebenarnya, apa sajakah manfaat mencukur rambut kemaluan pada ibu hamil? Apakah ada risikonya jika dicukur?

 

Kapan Seharusnya Rambut Kemaluan Dicukur?

Mencukur rambut pada bagian kemaluan sebenarnya adalah pilihan. Ibu hamil sebenarnya boleh-boleh saja melakukannya, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati dan benar.  Saat mencukur bulu kemaluan, pastikan Mums menggunakan alat cukur yang bersih.

 

Selain itu, hindarilah menggunakan alat cukur yang telah digunakan oleh orang lain. Sebelum mencukur rambut kemaluan, Mums juga boleh menggunting rambut kemaluan terlebih dahulu agar lebih mudah proses mencukur. Bersihkanlah area kemaluan setelah dicukur.

 

Mums juga boleh mencukur bulu kemaluan di tempat yang memang telah profesional menangani hal tersebut. Namun, jangan mencukur atau melakukan waxing seminggu sebelum due date. Hal ini untuk menghindari infeksi akibat luka kecil setelah mencukur rambut kemaluan.

 

Baca juga: Bagaimana Ibu Hamil Bisa Terkena Infeksi Saluran Kemih?

 

Apa Saja Manfaat Mencukur Rambut Kemaluan pada Ibu Hamil?

Berikut beberapa manfaat mencukur rambut kemaluan pada ibu hamil yang perlu Mums ketahui!

  • Rambut kemaluan adalah tempat yang ideal bagi mikroba untuk bersarang. Oleh karena itu, menjaga kebersihan area kewanitaan dan mencukur rambut kemaluan dapat mencegah infeksi berpindah ke bayi Mums.

 

  • Mencukur rambut kemaluan dapat mengurangi keringat dan retensi kelembapan, sehingga membuat area genital tetap bersih.

 

  • Jika dokter kandungan melihat perlunya melakukan intervensi selama persalinan dan agar pandangan menjadi lebih baik, mencukur rambut kemaluan bisa saja dilakukan sebelum melahirkan.

 

  • Jika ada perdarahan yang berlebihan setelah melahirkan dan darah tersebut menempel di rambut kemaluan, hal ini menjadi sulit untuk dibersihkan. Dalam situasi seperti ini, Mums akan lebih nyaman jika rambut kemaluan telah dicukur.

 

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Ibu Hamil Terkena Campak?

 

Apakah Ada Risiko Mencukur Rambut Kemaluan pada Ibu Hamil?

Tidak hanya bermanfaat, mencukur rambut kemaluan pada ibu hamil juga memiliki risiko. Yuk, ketahui apa saja risikonya, Mums!

  • Jika Mums menggunakan alat yang tidak bersih dan higienis, maka dapat menyebabkan infeksi. Oleh karena itu, Mums perlu menggunakan alat cukur yang telah disterilkan atau yang hanya untuk sekali pakai.

 

  • Ketika rambut yang telah dicukur tumbuh kembali, sering kali ada rasa gatal dan menimbulkan rasa tidak nyaman.

 

Baca juga: Agar Terhindar dari Wasir, Ibu Hamil Bisa Konsumsi Makanan Ini!

 

Kenapa Rambut Kemaluan Dicukur sebelum Melahirkan?

Di kebanyakan rumah sakit, ibu hamil harus mencukur rambut kemaluan sebelum melahirkan. Meski begitu, hal ini juga tergantung pada preferensi pribadi ataupun prosedur yang diikuti oleh rumah sakit pilihan Mums.

 

Meskipun ada beberapa metode mencukur rambut kemaluan yang aman, cara terbaik ialah menjaganya agar tetap pendek daripada mencukurnya. Sebelum mencukur rambut kemaluan ataupun ingin memilih metode mencukur rambut kemaluan, pastikan Mums sudah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

 

Jika Mums tidak terbiasa mencukur rambut kemaluan, maka beritahukan hal tersebut kepada pihak rumah sakit bersalin yang menjadi pilihan Mums. Mencukur rambut kemaluan atau tidak sebenarnya hanya pilihan pribadi dan tergantung pada kebiasaan Mums.

 

Oh iya, kalau Mums punya masalah kesehatan tertentu ataupun ingin berkonsultasi kepada ahli, yuk manfaatkan fitur online consultation ‘Tanya Dokter’ yang ada di aplikasi GueSehat khusus Android. (AS)

dapatkah_vagina_kembali_normal_setelah_melahirkan?




 

Sumber:

Mom Junction. 2019. Shaving When Pregnant: Should You Shave Your Pubic Hair?

First Cry Parenting. 2018. How to Remove Hair from Private Parts During Pregnancy.