Kehadiran buah hati tinggal menunggu hari. Pasti rasanya mendebarkan ya, Mums? Padahal, sepertinya baru kemarin Mums dinyatakan positif hamil oleh dokter. Lahirnya si Kecil ke dunia merupakan fase baru dalam kehidupan Mums. Karenanya, Mums harus siap lahir batin supaya tidak mengalami baby blues maupun postpartum depression.

 

Berdasarkan penelitian dari University of Chicago, sebesar 75% wanita di seluruh dunia akan cenderung lebih gemuk setelah melahirkan bayi, khususnya bagi wanita yang baru memiliki anak pertama. Menurut Liza M Djaprie selaku psikolog klinis, perubahan fisik ini diikuti dengan perubahan pada psikologis wanita, yang cenderung tidak percaya diri atau gusar dengan kondisi fisiknya.

 

“Ibu baru pasti kaget dengan perubahan yang terjadi setelah persalinan. Selain perubahan fisik, ada juga masalah-masalah lain, misalnya jadi sering begadang, ASI bisa mampet, dan lain-lain. Hormon pun masih tidak keruan. Akhirnya, jadi sensitif dan baperan,” ujarnya saat ditemui di acara “Mini Workout & Sharing Session of Mothercare #getfitwithstroller” pada Kamis, 4 Oktober 2018, di Jakarta.

 

Baca juga: Jenis Makanan untuk Mencegah Baby Blues

 

Apalagi dengan adanya media sosial, ibu kerap membanding-bandingkan dirinya sendiri dengan ibu-ibu lain. Alhasil setiap berkaca, jadi merasa kalau tidak lagi menarik dan tidak memiliki kehidupan sebaik ibu-ibu lainnya.

 

Semua yang terjadi ini dapat menimbulkan stres, hingga berujung pada baby blues maupun postpartum depression. Ini pun terbukti dari sebuah penelitian pada 2017 di Yogyakarta, bahwa 2 dari 10 wanita yang baru melahirkan mengalami baby blues.

 

Penyebab baby blues sampai saat ini belum diketahui. Namun dilansir dari americanpregnancy.org, ini dikaitkan dengan perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dan setelah persalinan. Perubahan hormon ini bisa mengubah zat kimia di dalam otak, yang menyebabkan depresi. Sedangkan postpartum depression berlangsung lebih lama dan gejalanya lebih berat daripada baby blues.

 

Kondisi Vagina Setelah Melahirkan - GueSehat.com

 

Kondisi tersebut ternyata pernah dialami oleh Adianti Reksoprodjo, Prenatal & Post Natal Certified Trainer sekaligus Founder Fit Mum & Bub. “Saya sendiri mengalami postpartum depression di 6 bulan pertama setelah melahirkan anak kedua. Saat itu saya kalut, sampai mencoba bertemu dengan psikiater. Saya disarankan untuk minum obat, tetapi saya ingin menyusui anak saya. Jadi, saya bertahan,” ungkapnya.

 

Ia pun menyembuhkan dirinya sendiri dengan berolahraga. Ia tidak menggunakan jasa baby sitter, sehingga saat berolahraga pun harus mengajak si Kecil. Anti berujar, “Tempat olahraga yang ada saat ini tidak kondusif bagi bayi. Saya juga mencari rekomendasi tempat olahraga di internet, tetapi tidak ada yang ramah anak.” Dari situlah ia kemudian memulai Fit Mum & Bub, agar ibu bisa berolahraga bersama si Kecil.

 

Baca juga: Waspadai Postpartum Psychosis, Depresi yang Lebih Parah dari Baby Blues

 

Agar Mums bisa bergerak aktif, bonding dengan si Kecil, serta terhindar dari baby blues maupun postpartum depression, Mothercare meluncurkan video berisi tutorial gerakan-gerakan olahraga dengan stroller. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari rangkaian kampanye Get Fit with Stroller yang telah diselenggarakan pada 2017 di kota Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

 

“Kampanye ini memiliki alasan utama untuk memberikan pengalaman baru dalam menjalani peran sebagai seorang ibu baru dengan fisik dan jiwa yang sehat. Kalau dulu stroller hanya untuk bayi, sekarang ini dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu olahraga,” ungkap Abi Shihab, Marketing Manager Mothercare Indonesia.

 

Dalam video tersebut, Adianti akan mengajarkan beberapa gerakan kardio berdurasi 30 menit, yang terdiri dari jogging serta latihan penguatan kaki dan tangan. Terdapat pula informasi mengenai pemilihan stroller yang digunakan saat berolahraga, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan.

 

“Kegiatan olahraga sederhana seperti video tutorial Get Fit with Stroller tersebut bisa menjadi solusi bagi ibu di dalam rumah untuk menjaga kestabilan psikologisnya. Saat olahraga, akan ada banyak hormon yang dilepaskan, seperti hormon kebahagiaan, pelepas stres, dan kepercayaan diri. Kalau percaya diri, kita merasa jadi punya kemampuan untuk melakukan segala hal,” ucap Liza.

 

Jadi, olahraga tidak hanya membantu menurunkan berat badan, melainkan juga mampu menyehatkan mental. Mums pun bisa mengatasi atau terhindar dari baby blues maupun postpartum depression. Kalau Mums bahagia, sudah tentu si Kecil dan Dads juga ikut bahagia! (AS/AY)

 

Baca juga: Suami Bisa Mengalami Postpartum Depression Juga Lho!