Memberikan ASI eksklusif kepada bayi hingga usia 6 bulan, lalu meneruskannya hingga usia 2 tahun pasti harapan setiap ibu. Namun, ternyata ada kalanya suplai ASI jadi berkurang bahkan berhenti sama sekali. Lantas apakah Mums harus berhenti menyusui si Kecil jika mengalami hal tersebut? Jangan putus harapan dulu, Mums! Ada cara yang bisa Mums lakukan untuk mengembalikan produksi ASI kembali seperti semula, yaitu relaktasi.

 

Menurut DR. Dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K)., dari RS Harapan Bunda, ada berbagai faktor yang menyebabkan pasokan ASI berkurang atau berhenti. Bisa karena mengonsumsi obat-obatan tertentu, kesehatan ibu yang kurang diperhatikan, nutrisi tidak tercukupi, kurangnya asupan cairan, suka mengonsumsi kafein, merokok, dan stres.

 

“Selain itu, jarang menyusui atau memompa ASI karena sakit dan sibuk bekerja, mengalami masalah puting lecet dan berdarah, serta mengalami masalah keluarga juga bisa mengakibatkan produksi ASI berkurang drastis,” ungkap dr. Ariani dalam acara peluncuran Anmum #MumToMum di Jakarta beberapa waktu lalu. Karenanya, Mums harus sehat, baik secara psikis maupun fisik, agar bisa menyusui si Kecil secara optimal.

Baca juga: Ibu Menyusui Minum Kopi, Boleh atau Tidak?

 

Bila sekarang Mums sedang menghadapi masalah ini, ada usaha yang bisa dilakukan untuk mengembalikan suplai ASI seperti semula, supaya bisa mencukupi kebutuhan nutrisi si Kecil. Metode ini disebut juga dengan relaktasi. Berikut 9 tips relaktasi yang bisa dilakukan oleh Mums di rumah!

 

1. Ingatlah bahwa supply sama dengan demand. “Artinya semakin sering payudara dikosongkan, baik dengan cara menyusui langsung maupun diperah, maka semakin bertambah pula produksi ASI,” jelas Dr. Ariani. Mums sebaiknya menyusui atau memerah ASI setiap 2-3 jam sekali. Berapapun jumlah ASI yang keluar, meski sangat sedikit, tetap harus dikeluarkan. Dokter Ariani melanjutkan, “Bila payudara tidak dikosongkan secara berkala, maka tubuh akan menerima sinyal bahwa payudara masih penuh, sehingga produksi ASI akan berkurang.” Dan ini berlaku bagi kedua payudara ya, Mums.

 

Makanan Super untuk Ibu Menyusui - GueSehat.com

 

2. Minumlah air putih yang banyak, karena ini adalah bahan baku untuk memproduksi ASI. Itulah mengapa Mums kerap merasa haus setelah menyusui.

 

3. Gunakan waktu sebaik mungkin untuk beristirahat. Di awal-awal, bayi akan menyusu setiap 2-3 jam sekali. Jika Mums terus-terusan terjaga, maka lambat laun akan merasa stres. Ini tentunya bisa berujung pada kurangnya produksi ASI. Jadi jika si Kecil tidur, usahakan untuk ikut tidur juga ya, Mums. Selain itu, Mums juga bisa meminta tips dan trik kepada Mums yang sudah berpengalaman, agar tahu bagaimana cara membagi waktu antara mengurus si Kecil dan beristirahat. 

 

4. Konsumsi galaktagog. Dilansir melalui aimi-asi.org, melancarkan suplai ASI juga bisa menggunakan galaktagog, atau yang sekarang ini dikenal dengan nama ASI booster. Ada beragam galaktagog yang dipercaya bisa melancarkan ASI, misalnya fenugreek, camomile tea, sup ayam, oats, maupun kacang-kacangan. Di Indonesia sendiri daun katuk, kacang hijau, dan susu almond dipercaya bisa memperbanyak pasokan ASI. Namun, ada pula galaktagog yang bisa didapatkan dari resep dokter.

Baca juga: 10 Tahapan Inisiasi Menyusu Dini Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia

 

5. Ceklah pompa ASI Mums secara berkala. Ternyata, pasokan ASI bisa berkurang karena pompa ASI yang Mums gunakan tidak bekerja secara optimal, misalnya karena daya isapnya sudah berkurang akibat sudah terlalu sering digunakan.

 

6. Memperkuat bonding dengan si Kecil. Mums harus sering-sering melakukan kontak kulit atau skin to skin dengan buah hati. Jangan percaya dengan mitos bau tangan. “Anak yang biasa didekap oleh ibunya akan memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi. Jadi, tidak ada masalah jika sering mendekap dan menggendong si Kecil. Jangan pelit-pelit melakukannya ya, Mums,” tegas dr. Ariani.

 

7. Pijatlah si Kecil. Ini maksudnya Mums belajar bagaimana cara memijat si Kecil dengan benar. Selama proses memijat, Mums akan membentuk bonding dengan si Kecil. Nantinya aktivitas tersebut akan merangsang hormon oksitosin bekerja dalam diri Mums.

 

8. Menggunakan alat-alat yang bisa membantu proses relaktasi.

 

9. Meminta dukungan dari suami, keluarga, serta lingkungan sekitar, seperti teman-teman dan rekan kerja.

 

Jika melakukan 9 tips ini dan selalu berpikiran positif, maka proses relaktasi akan berjalan dengan baik dan Mums bisa kembali menyusui si Kecil. Jangan takut Mums tidak bisa memenuhi kebutuhan si Kecil, asalkan ada niat, usaha, dan tidak pantang menyerah, Mums pasti bisa melakukannya. Semangat menyusui ya, Mums! (AS/AY)

Baca juga: Inilah Obat yang Aman Dikonsumsi Ibu Menyusui