International Women's Day 2019 baru saja berlalu. Setiap bulan Maret, wanita atau seluruh perempuan di dunia merayakan hak-haknya sebagai sosok yang independen dan mandiri. Memperingati Hari Perempuan Internasional 2019, sejumlah tokoh perempuan menggelar pameran bertajuk #IamTrylyWomen.

 

Ada lebih dari 28 tokoh wanita Indonesia dengan berbagai latar belakang profesi terlibat dalam proyek ini. Mereka terdiri dari aktris, penyanyi, desainer, hingga fashion influencer. Ditemui pada acara pembukaan #IamTrulyWomen di Jakarta, 8 maret 2019, salah satu aktris muda yang terlibat, Prilly Latuconsina, membagikan pemikirannya tentang perempuan.

 

Kira-kita bagaimana ya seharusnya seorang perempuan itu membawakan diri, menurut bintang sinetron Ganteng-ganteng Serigala ini?

 

Baca juga: Mengapa Dunia Menentang Praktik Sunat Perempuan?

 

Perempuan Harus Saling Mendukung

Meski baru berusia 22 tahun, aktris kelahiran Tangerang ini memiliki pandangan yang cukup dewasa tentang perempuan. Perempuan tidak seharusnya saling berkompetisi (yang tidak sehat) tetapi justru saling merangkul. Bahkan, menurut Prilly, perempuan harus berkolaborasi menciptakan sesuatu hal yang berguna bersama-sama.


Menjadi perempuan, lanjut aktris yang sudah bermain dalam beberapa judul film ini, harus melepaskan diri dari stigma lemah dan tidak berdaya. “Kita harus mampu melindungi diri kita agar bisa melanjutkan mimpi kita membahagiakan orang lain dan menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain,” pesannya.


Perempuan kelahiran 15 Oktober 1996 ini memberikan contoh, bagaimana era media sosial kadang menjadi ajang pertarungan sengit antar perempuan. “Sekarang ini sering sekali ya kita melihat sesama perempuan berantem di media sosial hanya untuk urusan sepele, saling menghujat. Bahkan perempuan malah menyalahkan perempuan lain untuk suatu kasus. Misalnya pemerkosaan, yang disalahkan baju perempuan yang menjadi korban. Harusnya kita (perempuan) saling mendukung dan bergandengan tangan,” ujarnya panjang lebar.

 

Prilly yang mengaku tidak mau mengumbar urusan pribadi di Instagram, memilih menulis puisi di media sosialnya. Puisi, lanjutnya, bisa menjadi cara ia menyuarakan isi hati dan kegelisahannya menjadi seorang perempuan muda.

 

Selain menyuarakan bahwa sesama perempuan harus saling mendukung, salah satu bagian puisi Prilly bercerita tentang hati perempuan yang lembut, tetapi bisa tampil sekuat baja. Masih soal kaum hawa, aktris yang membintangi Danur ini juga anti dengan body shaming pada perempuan. “Kalau ada korban body shaming, aku langsung maju. Jiwa perempuanku langsung beraksi untuk melindungi dan membela,” ujarnya.

 

Baca juga: Anak Perempuan Setara dengan Anak Laki-laki 

 

Hak Perempuan Terlindung dari Penyakit Berbahaya


Belum lama ini, Prilly ditunjuk menjadi Duta Kanker Serviks oleh Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS). Pameran #IamTrylyWomen juga ditujukan untuk meningkatkan kesadaran perempuan Indonesia akan pentingnya melindungi diri, khususnya dalam pencegahan kanker serviks.

 

Saat ini, setiap 50 perempuan Indonesia meninggal setiap hari karena kanker serviks. Prilly mengingatkan perempuan agar melakukan vaksin HPV untuk melindungi diri dari kanker serviks. HPV atau Human Pappiloma Virus adalah penyebab utama kanker serviks.

 

“Meskipun terlambat, aku sudah vaksin HPV sejak 2 tahun lalu. Aku juga sudah mensosialisasikan pentingnya vaksin ini ke sosial media, karena kebetulan banyak yang masih belum mengerti apa itu vaksin HPV dankanker serviks, sehingga aku harus menjelaskannya. Setelah itu, aku dipilih jadi Duta Kanker Serviks. Saat ini seluruh keluargaku yang perempuan sudah vaksin,” ujarnya bangga.

 

Baca juga: Wanita Menikah pun Sebaiknya Divaksin HPV!



Vaksin HPV, sebenarnya paling efektif diberikan di usia 9 tahun. Dokter venita, Msc., dari Yayasan Kanker Indonesia DKI Jakarta, menjelaskan bahwa respons imun anak-anak usia 9 tahun masih sangat bagus.

 

“Itulah mengapa vaksin HPV sebaiknya diberikan kepada anak perempuan usia 9-13 tahun, karena di saat itu juga mereka belum terpapar faktor risiko kanker serviks, salah satunya berhubungan seksual,” jelasnya.

 

Pameran #IamTrulyWomen berlangsung sampai 15 Maret akan menampilkan 28 tokoh perempuan Indonesia, hasil karya Diera Bachir. Dalam setiap foto, para tokoh perempuan ini menyuarakan pendapatnya tentang perempuan. (AY/AS)