Sebagai ibu, tentunya Mums selalu memperhatikan semua yang terjadi dalam keseharian si Kecil. Demikian pula dengan saya. Setiap hari, saya senantiasa memonitor hal-hal yang esensial. Misalnya, milestone alias tahapan yang dialami si Kecil, apakah ia mau makan atau tidak, apakah ia mengalami tanda atau gejala penyakit, berapa jam ia tidur hari itu, dan yang tak kalah penting adalah frekuensi buang air, baik besar maupun kecil.

 

Yup, buang air besar alias BAB menurut saya adalah sesuatu yang patut diperhatikan. Terlalu sering BAB dengan konsistensi yang cair tanpa ampas dapat menjadi tanda bayi mengalami diare. Hal ini mungkin pertanda ada makanan atau minuman yang tidak cocok, atau terjadi infeksi. Demikian pula apabila bayi tidak BAB sebagaimana mestinya.

 

Setiap bayi tentu punya kebiasaan BAB masing-masing. Bayi saya biasanya BAB satu hingga dua kali dalam sehari. Ketika suatu kali ia tidak BAB sama sekali selama tiga hari berturut-turut, saya tahu bayi saya mengalami sembelit.

Baca juga: ASI Terbukti Mampu Mencegah Alergi pada Bayi

 

Sembelit sendiri biasanya membuat bayi tidak nyaman, karena perut terasa penuh. Alhasil, nafsu makan juga terganggu. Salah satu penyebab bayi sembelit biasanya adalah kurangnya asupan serat dan cairan.

 

Dalam mengatasi sembelit pada bayi, sesuai arahan yang diberikan oleh dokter anak yang menangani bayi saya, pertolongan tidak langsung dilakukan dengan pemberian obat-obatan. Dokter biasanya menganjurkan pemberian cairan, terutama air putih, yang lebih banyak. Jumlahnya sekitar 200 hingga 300 ml sehari. Selain itu, pemberian buah-buahan yang bersifat laksatif akan direkomendasikan oleh dokter untuk membantu meredakan sembelit pada bayi.

 

Dari pengalaman saya sendiri, buah-buahan berikut ini baik sekali digunakan untuk mengatasi sembelit pada bayi. Buah-buahan ini mudah didapat dan diolah. Rasanya yang enak pasti membuat si Kecil lahap mengonsumsinya.

 

Tanda Bayi Siap MPASI - GueSehat.com

 

Buah naga

Siapa tidak kenal buah naga? Kulitnya khas seperti sisik naga serta daging buahnya yang segar dan berair. Ada dua jenis buah naga yang paling sering ditemui di pasaran Indonesia, yaitu yang warna daging buahnya putih dan merah.

 

Buah naga sendiri aslinya tumbuh di Meksiko dan kawasan Amerika Tengah. Namun, kini sudah dibudidayakan di hampir seluruh belahan dunia. Buah naga mengandung kurang lebih 3 gr serat dalam tiap 100 gr buah, sehingga baik digunakan untuk memenuhi kebutuhan serat harian bayi.

 

Anak saya sendiri sangat suka buah naga, karena rasanya manis dan segar. Dan memang buah ini terbukti ampuh untuk melancarkan BAB si Kecil. Salah satu yang harus diperhatikan dari konsumsi buah naga, dalam hal ini yang daging buahnya berwarna merah, adalah perubahan warna urine dan feses anak. Yup, keduanya dapat menjadi kemerahan serupa dengan warna buah naga! Buah naga dapat dimakan langsung oleh bayi karena daging buahnya yang empuk. Dapat juga dihaluskan terlebih dahulu dengan blender bila dikonsumsi bayi yang lebih kecil.

 

Pepaya

Buah yang satu ini memang terkenal dapat melancarkan buang air besar, baik pada bayi maupun dewasa. Kandungan serat yang melimpah pada pepaya, yaitu 1,8 gr serat dalam setiap 100 gr buah, berefek melancarkan BAB.

 

Buah tropis dengan nama latin Carica papaya ini memiliki rasa yang manis. Yang paling penting, teksturnya juga lunak, sehingga membuat bayi mudah mengonsumsinya. Untuk bayi yang belum bisa mengunyah buah secara utuh, pepaya dapat dibuat dalam bentuk jus atau puree.

Baca juga: Tips Efektif agar Si Kecil Gemar Makan Buah

 

Pir

Buah lain yang selalu sukses melancarkan BAB bayi saya adalah pir. Pir yang saya gunakan biasanya adalah pir hijau, karena rasanya yang manis. Varian buah pir lainnya menurut pengalaman saya rasanya lebih asam, sehingga kurang disukai oleh anak.

 

Pir juga memiliki kandungan serat dan air yang baik untuk melancarkan BAB. Satu buah pir berukuran sedang mengandung kurang lebih 6 gr serat. Karena bayi saya belum bisa mengunyah pir, maka saya selalu membuatnya dalam bentuk puree.

 

Caranya, pir dikupas lalu dikukus selama kurang lebih 5 hingga 7 menit, kemudian dihaluskan dengan blender. Mengukus lebih disarankan daripada merebus buah, karena kandungan gizi dalam buah tidak akan terlalu berkurang akibat terkena panas.

 

Alpukat

Meskipun terlihat ‘padat’, ternyata alpukat juga kaya akan serat. Jadi, buah ini dapat dipilih untuk melancarkan BAB. Kandungan serat dalam sebutir alpukat adalah sekitar 4,6 gr. Alpukat dapat dimakan langsung oleh bayi ataupun diolah menjadi puree.

 

Salah satu ‘tantangan’ memberikan alpukat pada bayi adalah menemukan alpukat yang manisnya sempurna, dan tidak meninggalkan after taste pahit di lidah setelah dimakan. Saya punya cerita unik tentang buah yang satu ini. Pada saat bayi saya masih dalam masa ASI eksklusif, ia mengalami sembelit.

 

Karena belum bisa mengonsumsi makanan atau minuman selain ASI, maka saya pun mengonsumsi alpukat dalam jumlah yang cukup banyak. Saya berharap manfaat alpukat dalam mengatasi sembelit akan ‘sampai’ kepada anak saya lewat ASI.

Baca juga: 4 Aliran MPASI

 

Percaya tidak percaya, ternyata hal tersebut betul terjadi! Anak saya langsung BAB dengan lancar. Dan hal ini tidak hanya terjadi sekali atau dua kali saja, lho! Walaupun belum ada penelitian klinis yang membuktikan hal ini, cara tersebut bisa menjadi alternatif bagi Mums yang bayinya mengalami sembelit saat masih ASI eksklusif.

 

Mums, itu dia buah-buahan yang memiliki khasiat melancarkan BAB pada bayi sembelit berdasarkan pengalaman saya. Setiap bayi tentunya memiliki respons masing-masing terhadap buah-buahan tersebut. Jadi, buah yang manjur untuk mengatasi sembelit pada bayi yang satu mungkin tidak akan memberikan efek serupa bagi bayi lainnya.

 

Apakah Mums memiliki pengalaman mengatasi sembelit pada bayi dengan buah-buahan lainnya? Yuk, share pengalaman Mums di kolom komentar di bawah ini. Salam sehat!