Suatu siang di poli bedah. Seorang wanita muda tertunduk gelisah, pembawaannya tidak tenang, terkesan malu-malu. Saya sudah bertemu pandang dengannya saat saya memasuki poliklinik bedah, menilai sekilas penampilannya. Tidak ada yang salah dengannya, tidak ada luka terbuka, tidak ada tulang yang patah, tidak tampak kesakitan, dia bukan merupakan pasien lama di sini juga. Membuat saya bertanya apa yang menyebabkan dia datang. Sampai akhirnya giliran si wanita dipanggil. Dengan malu-malu ia mengucapkan salam, terlihat lega melihat saya sebagai dokter wanita yang mendampingi si spesialis bedah yang adalah pria. "Ada benjolan di payudara," katanya, "terkadang nyeri dok," sambil menunjuk payudara sebelah kiri, ada bisikan kecemasan yang saya tangkap.

Baca Juga : Tingkat Stadium pada Kanker Payudara

Singkat cerita si wanita itu kemudian diperiksa, dan disarankan untuk melakukan pemeriksaan tambahan yaitu Ultrasonography (USG) pada payudara. Untuk mengkonfirmasi temuan USG dengan temuan dari pemeriksaan fisik yang sudah dilakukan. Keesokannya si wanita kembali, dengan membawa hasil dari USG. Terlihat jelas di wajahnya ia cemas, dan perubahan air mukanya menjadi lega, saat diberitahu ini adalah sesuatu yang kemungkinan besar jinak. Namun terkadang benjolan yang jinak ini pun perlu dioperasi. "Tidak apa-apa dok, yang penting bukan kanker yang ganas".

6 Hal Mengenai Benjolan pada Payudara

Sebagai wanita muda, benjolan di payudara tentu sangat meresahkan. Apa saja sih beberapa hal yang harus kamu ketahui tentang benjolan pada payudara wanita? 1. Benjolan payudara bisa bersifat ganas dan jinak, tergantung ukuran, kecepatan membesarnya ukuran, dan konsistensinya. Jika Anda sudah menemukan ada benjolan di daerah sekitar payudara sebaiknya segera memeriksanya. Semakin besar benjolan dan semakin cepat benjolan tersebut membesar maka bisa menunjukkan benjolan pada payudara tersebut sudah ganas. 2. Mostly, penyebab benjolan pada payudara wanita muda adalah fibroadenoma (FAM), di mana FAM merupakan tumor jinak yang ukurannya bergantung dengan siklus haid, memiliki konsistensi yang kenyal, dan tidak berbahaya. Namun jika membesar, walaupun tidak cepat, dapat diangkat dengan operasi. 3. Faktor risiko keganasan pada kanker payudara adalah adanya riwayat keganasan payudara pada keluarga, memiliki kanker di tempat lain, haid pada usia muda, dan tidak memiliki anak. Untuk itu, Anda harus sangat memperhatikan riwayat kesehatan diri Anda, baik riwayat dari keluarga atau riwayat kesehatan Anda dari lahir. Hal tersebut sangat mempengaruhi kemungkinan munculnya penyakit, seperti kanker payudara. 4. Jika adanya benjolan di payudara disertai dengan perubahan warna kulit, kulit yang tertarik ke dalam, disertai luka, dan adanya keluar cairan dari puting, segera konsultasikan ke dokter Anda. Semakin cepat diagnosis kanker payudara pada diri seseorang maka semakin besar kemungkinan bisa sembuh dan cepat pemulihannya. 5. Skrining pada payudara dapat dilakukan dengan menggunakan USG dan mamografi. Pada wanita usia muda dianjurkan menggunakan USG, sedangkan mamografi diperuntukkan untuk wanita dengan usia lebih tua. 6. Skrining payudara juga dapat dilakukan dirumah lho! Namanya adalah SADARI: periksa payudara sendiri. Lakukan pemeriksaan dengan meraba payudara pasa saat mandi untuk memeriksa ada/tidaknya benjolan. Setelah mandi, jangan lupa berkaca untuk menilai apakah payudara anda simetris atau tidak. (Benjolan dapat menyebabkan payudara tidak simetris atau terkesan 'tertarik' ke arah tertentu) Benjolan di payudara tentu dapat menjadi 'momok' tersendiri bagi para wanita, khususnya wanita muda. Kenali gejalanya jika terdapat benjolan. Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan SADARI di rumah dan skrining dengan USG/ mamografi. Semoga bermanfaat!