Banyak anak menolak pergi ke sekolah sesekali. Namun, bagi beberapa anak, penolakan ini bisa sangat ekstrem. Anak tersebut mungkin sering berusaha sangat keras untuk menghindari sekolah dan menjadi sangat kesal ketika akhirnya harus pergi. Mereka mungkin juga sering merasa sakit dan secara teratur mengunjungi klinik.

 

Jika penolakan sekolah berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, penting untuk segera mengambil tindakan. Sebab, ada kemungkinan anak mengalami hal serius di sekolah, seperti bullying, masalah akademik, kesulitan dengan guru, dan sebagainya. Jika Mums curiga hal tersebut mungkin terjadi, bicaralah dengan anak, guru, dan orang dewasa lain yang dekat dengannya untuk mengetahui apakah ada sesuatu yang terjadi.

 

Terkadang, penolakan sekolah disertai dengan gangguan, seperti kecemasan akan perpisahan atau gangguan panik. Evaluasi dari seorang profesional dapat memberi tahu Mums apakah anak memerlukan perawatan.

 

Di sini, Mums akan diajak memahami lebih dalam mengenai perilaku anak yang tidak mau sekolah. Mulai dari penyebab hingga cara menanganinya.

 

Penyebab Anak Tidak Mau Sekolah

Jarang sekali penolakan sekolah disebabkan oleh satu penyebab tunggal. Penolakan sekolah mungkin dimulai secara bertahap atau terjadi secara tiba-tiba. Hal ini mungkin dipicu:

  • Peristiwa yang membuat stres di rumah atau sekolah atau dengan teman sebaya
  • Konflik keluarga dan teman sebaya
  • Baru masuk atau berpindah sekolah
  • Pindah rumah
  • Bullying. Anak-anak yang diintimidasi seringkali kesulitan bergaul dengan teman sebaya.
  • Masalah dengan seorang guru
  • Masalah akademik. Anak-anak yang kesulitan mengikuti secara akademis akan mudah bosan dan merasa tugas sekolahnya menjadi pengalaman yang sangat negatif.
  • Perilaku. Beberapa anak bermasalah dengan otoritas dan kesulitan mengikuti aturan.
  • Kecemasan. Beberapa anak kesulitan mengatasi kecemasan. Ini termasuk kecemasan akan perpisahan dan kecemasan tentang ujian, teman sebaya, dan bahkan tentang apa yang terjadi di rumah.

 

Dengan tidak bersekolah, seorang anak mungkin dapat:

  • Menghindari hal-hal yang dianggap menakutkan, seperti ujian, guru tertentu, murid tertentu, dan sebagainya
  • Keluar dari situasi sosial dengan teman sebaya atau guru yang dianggap memicu kecemasan
  • Mengetahui apa yang terjadi di rumah, seperti kabar anggota keluarga atau hewan peliharaan sakit.

 

Mengidentifikasi Alasan Anak Tidak Mau Sekolah

Mencari tahu alasan anak enggan pergi ke sekolah bisa sulit. Karenanya, Mums butuh pendekatan yang baik. Berikut langkah  yang bisa Mums lakukan:

  • Ajak anak berbicara tentang sekolah dan mengapa mereka tidak mau pergi. Coba cari tahu apakah anak memiliki masalah dengan teman sebaya atau guru, atau apakah mereka berusaha menghindari sesuatu.
  • Jika anak sulit untuk membicarakan masalahnya, mintalah anak menilai setiap bagian dari hari sekolah. Misalnya, perjalanan ke sekolah, ruang kelas,  pelajaran tertentu, guru, teman sebaya, waktu istirahat, dan istirahat makan siang.
  • Cari tahu apakah ada sesuatu yang terjadi di rumah yang menyulitkan anak untuk berangkat dan bersekolah. Misalnya, apakah ada anggota keluarga yang meninggal atau baru saja pindah rumah? Apakah peliharaannya sedang tidak sehat? Apakah ia mengkhawatirkan mainan favoritnya?

 

Cara Menyikapi Anak Tidak Mau Sekolah

Ada banyak hal yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu anak-anak menyesuaikan diri dengan kehadiran di sekolah secara rutin. Berikut beberapa saran untuk orang tua:

  • Bertindak cepat. Tugas sekolah dan pengalaman sosial semakin bertambah, membuat penolakan sekolah menjadi masalah yang semakin besar dan semakin sulit dikendalikan seiring berjalannya waktu. Waspadai kesulitan apa pun yang mungkin dialami anak selama bersekolah. Jika masalahnya berlangsung lebih dari satu atau dua hari, segera ambil tindakan.
  • Temukan penyebabnya. Jika anak diintimidasi, tertinggal secara akademis, atau merasa cemas terhadap aktivitas tertentu di kelas, itu mungkin menjadi alasan mereka menghindari sekolah. Lakukan percakapan lembut tentang apa yang membuat sekolah terasa sulit.
  • Bekerja sama dengan sekolah. Orang tua harus berbicara dengan konselor bimbingan sekolah, wali kelas, atau psikolog untuk menjelaskan apa yang terjadi. Bersama-sama, Mums dapat membuat rencana yang mengatasi masalah secara bertahap.
  • Bersikap empati, tetapi tegas. Jelaskan kepada anak bahwa Mums yakin mereka dapat menghadapi rasa takut dan segala ketidaknyamanan akan mereda seiring berjalannya waktu di sekolah. Penting bagi anak-anak dan remaja yang mengalami kecemasan untuk belajar bahwa mereka dapat bertahan.
  • Hilangkan godaan. Buat hari di rumah menjadi kurang menarik dan membosankan dengan menghilangkan apa pun yang disukai anak, seperti  TV, video game, bahkan HP, selama jam sekolah.

 

Meskipun sesekali menolak sekolah adalah perilaku yang wajar, tetapi ini tidak boleh dibiarkan. Berikan empati dengan mencari tahu penyebab anak tidak mau ke sekolah. Juga, bersikaplah tegas dengan terus mendorong anak agar mau sekolah sambil terus mencari solusi untuk masalahnya.

 

Sumber:

Raisingchildren.net.au. School-refusal

Childmind.org. When-kids-refuse-to-go-to-school/

 

Usnews.com. What-to-do-when-your-kid-refuses-to-go-to-school

 Empoweringparents.com. My-child-refuses-to-go-to-school/