Alergi merupakan kondisi yang dapat diturunkan dari orang tua ke anak. Risiko anak terkena alergi memang dapat lebih tinggi jika orang tua memiliki alergi. Lalu, jika alergi disebabkan atau dipengaruhi oleh faktor genetik, apakah anak kembar identik dapat punya alergi yang sama? Nah, dikutip dari berbagai sumber, simak penjelasan selengkapnya, yuk!

 

Dikutip dari scienceabc.com, walaupun kembar identik berasal dari satu zigot (hasil pembuahan satu sperma dan satu sel telur) yang sama dan akhirnya membelah, anak kembar identik tidak sepenuhnya sama persis dalam segala hal. Saat zigot membelah, beberapa ciri-ciri pada anak yang kembar identik terkadang dapat berbeda. Perubahan genetik pun berlanjut seiring anak kembar identik tumbuh besar, karena paparan lingkungan yang berbeda. Jadi, secara genetik anak kembar Mums bisa berbeda seiring bertambahnya usia.

 

Baca juga: Tanda dan Gejala Alergi Obat yang Harus Diwaspadai

 

Apa Alergi pada Anak Kembar Identik Bisa Sama?

Anak kembar identik memang berbagi rangkaian DNA yang sama, sehingga cenderung berbagi jenis alergi yang sama dibandingkan dengan kembar fraternal. Namun, hal ini tidak terjadi pada setiap kasus. Walaupun gen anak kembar identik, kecil kemungkinannya untuk mereka memiliki jenis alergi yang sama persis.

 

Dikutip dari nytimes.com, suatu penelitian di Mt. Sinai School of Medicine menunjukkan bahwa faktor genetik menyumbang 81,6% pada risiko alergi terhadap kacang tanah. Hal ini diperkuat oleh para peneliti di Inggris, yang mengatakan kalau alergi tersebut diturunkan sebanyak 82-87%. Para peneliti juga mengatakan saat faktor genetik diabaikan, persentasenya pun menurun menjadi 18,99%.

 

 

Penelitian lain mengamati 58 pasang anak kembar yang terdiri dari 44 pasang kembar fraternal (dua sperma dan dua sel telur menghasilkan dua embrio berbeda) dan 14 pasang kembar identik. Pada setiap kelompok anak kembar, setidaknya satu dari dua orang memiliki alergi terhadap kacang.

 

Kemudian, anak-anak kembar ini diamati gejala dari reaksi alerginya, seperti gatal-gatal, batuk, muntah, dan diare, dalam waktu 60 menit setelah makan kacang. Hasilnya, pada anak kembar fraternal, kemungkinannya untuk memiliki alergi yang sama hanya sebesar 7%, sedangkan pada kembar identik kemungkinannya bisa mencapai 65%.

 

Baca juga:  Lawan Alergi dengan Konsumsi Makanan Ini, Yuk!

 

Penelitian tersebut juga menunjukkan kalau anak kembar identik lebih sensitif terhadap alergen atau hal-hal pemicu alergi yang sama. Namun, gejala yang timbul dapat berbeda. Saat satu anak mengalami ruam kulit sebagai reaksi alergi terhadap kacang, kembarannya dapat mengalami gejala lain, seperti gangguan pernapasan ataupun batuk-batuk.

 

Perbedaan gejala alergi memang dapat dipengaruhi oleh banyak hal. Hal ini berdasarkan cara kerja sistem kekebalan tubuh dan sensitivitas dari anak kembar terhadap paparan alergen (hal yang dapat menyebabkan alergi). Sistem kekebalan tubuh anak kembar akan berkembang dan bereaksi dengan cara yang berbeda.

 

Namun, hal penting yang harus diketahui ialah genetik dan lingkungan sama-sama berpotensi menjadi faktor utama dalam menyebabkan alergi, lho. Meski alergi pada anak kembar bisa berbeda, saat terjadi reaksi alergi yang tidak biasa atau mengkhawatirkan, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (TI/AS)