Salah satu efek samping obat yang cukup sering saya temui dalam praktik klinis sehari-hari adalah alergi terhadap obat. Alergi obat atau disebut juga reaksi hipersensitivitas terhadap obat, adalah kondisi tubuh yang menganggap molekul obat yang masuk sebagai benda asing, sehingga tubuh melakukan ‘perlawanan’ dengan cara mengaktifkan sistem imun.

 

Alergi obat wajib diwaspadai, karena pada kasus yang berat, reaksi imunitas pada alergi obat dapat menimbulkan suatu kondisi yang disebut anafilaksis. Pada kondisi ini, pasien dengan alergi obat dapat mengalami kesulitan bernapas yang jika tidak segera diberi pertolongan dapat menimbulkan kematian. Alergi obat dapat terjadi pada penggunaan obat apa pun, dan kepada siapapun. Oleh karena itu, Kamu wajib memperhatikan tanda dan gejala alergi obat berikut ini!

  1. Muncul bentol merah pada kulit

Dalam beberapa kasus yang saya temui, muncul bentol merah pada kulit adalah salah satu tanda alergi obat. Selain bentol, kemerahan juga dapat terjadi dalam bentuk titik-titik berwarna merah yang menyebar atau rash. Bentol dan kemerahan pada kulit ini dapat disertai atau tidak disertai dengan rasa gatal. Lokasi munculnya bentol dan kemerahan ini dapat terjadi di bagian tubuh manapun, namun paling umum saya jumpai di tangan, punggung, dan terkadang wajah.

 

  1. Timbul rasa gatal

Seperti yang saya sebutkan pada poin nomor 1 di atas, bentol dan kemerahan yang terjadi pada alergi obat dapat juga disertai dengan rasa gatal. Namun terkadang rasa gatal ini muncul tanpa adanya kemerahan. Sama halnya dengan bentol dan kemerahan, rasa gatal karena alergi obat dapat muncul di bagian tubuh manapun.

 

  1. Napas menjadi berat dan berbunyi

Versi lain dari gejala alergi obat adalah napas menjadi berat, dan saat kita menarik dan menghembuskan napas terdengar bunyi atau mengi.

 

  1. Timbul bengkak di bagian tubuh tertentu

Baru-baru ini saya menjumpai pasien yang mengalami alergi obat dengan gejala mata bengkak. Hal ini memang umum terjadi pada reaksi alergi obat. Biasanya bengkak terjadi pada daerah wajah, seperti pada mata dan bibir. Bengkak yang terjadi dapat juga diikuti oleh rasa gatal di daerah tersebut.

 

  1. Mata merah dan berair

Gejala lain dari alergi obat dapat muncul dalam bentuk mata yang memerah dan berair, seperti jika ada benda asing masuk ke mata.

 

  1. Hidung meler

Pernah mengalami hidung meler alias keluar lender dari hidung saat flu? Gejala yang sama dapat juga terjadi bila mengalami alergi obat!

 

  1. Anafilaksis

Bentuk serius dan ‘menyebar’ dari suatu alergi obat disebut anafilaksis. Anafilaksis melibatkan gangguan satu atau lebih organ tubuh. Gejala anafilaksis hampir sama dengan gejala-gejala alergi yang saya sudah sebutkan di atas, namun dalam versi yang lebih berat. Kesulitan bernapas, kemerahan yang terjadi hampir di seluruh tubuh, pusing hingga hampir pingsan, detak jantung yang tidak teratur, serta dapat terjadi syok dan penurunan tekanan darah. Oleh karena itu, anafilaksis adalah suatu kondisi gawat darurat dan membutuhkan penanganan dengan segera.

 

Mengapa terjadi alergi obat?

Alergi obat terjadi jika tubuh seseorang menganggap molekul obat sebagai suatu benda asing yang bersifat invader alias ‘berbahaya’ untuk tubuh. Salah satu antibodi dalam tubuh yakni immunoglobulin E atau IgE kemudian akan mengeluarkan molekul-molekul, misalnya histamin, untuk mengeliminasi benda asing tersebut. Histamin dan molekul lain inilah yang menyebabkan gejala alergi obat seperti bentol, kemerahan, gatal, mata dan hidung berair.

 

Kapan gejala alergi obat muncul?

Gejala alergi obat biasanya terjadi beberapa saat setelah minum obat, dalam hitungan beberapa menit dan kurang lebih terjadi selama satu jam pertama setelah minum obat. Namun, ada pula reaksi alergi obat yang baru memberikan gejala setelah beberapa hari, bahkan beberapa minggu setelah konsumsi obat.

 

Apa yang harus dilakukan jika mengalami alergi obat?

Setelah mengenali tanda dan gejala alergi obat, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan jika mengalami alergi obat. Yang pertama tentunya menghubungi dokter yang meresepkan obat tersebut. Ceritakanlan gejala yang Kamu alami dan kamu curigai sebagai alergi obat. Terutama, bila tanda dan gejala alergi obat terjadi cukup berat.

 

Mengonsumsi antihistamin seperti klorfeniramin yang dapat dibeli bebas di apotek juga dapat menjadi opsi. Antihistamin akan membantu meredakan tanda dan gejala alergi seperti gatal, bentol, dan kemerahan. Jangan lupa, antihistamin dapat menyebabkan kantuk sehingga berhati-hatilah dalam melakukan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi setelah mengonsumsi obat jenis ini.

 

Dan untuk mencegah alergi obat kembali menimpa di kemudian hari, ada baiknya untuk mencatat dan mengingat nama obat yang menyebabkan Kamu alergi. Catatan ini dapat kamu simpan di tempat yang mudah diakses, misalnya di dalam dompet atau gadget yang kamu bawa ke mana-mana. Selengkapnya tentang apa yang harus Kamu lakukan jika memiliki alergi obat dapat kamu baca di sini ya!

 

Itulah dia tanda dan gejala alergi obat yang wajib diwaspadai. Ingat, alergi obat bukanlah sesuatu yang sepele, bahkan jika terjadi dalam skala yang berat dapat menjadi ancaman untuk nyawa. Salam sehat!

 

Referensi:

  1. ACAAI Public Website. (2017). Drug Allergies. [online] Available at: http://acaai.org/allergies/types/drug-allergies [Accessed 14 Apr. 2017].
  2. MEDICATIONS AND DRUG ALLERGIC REACTIONS. [online] Available at: https://www.aaaai.org/conditions-and-treatments/library/at-a-glance/medications-and-drug-allergic-reactions [Accessed 14 Apr. 2017].