Sebuah perusahaan kosmetik internasional pernah dituntut oleh seorang wanita yang terjangkit virus herpes oral setelah memoleskan tester lipstik di gerai mereka. Waduh, jadi serem ya, Gengs! Sebenarnya, bahaya enggak sih memoleskan tester kosmetik sebelum memutuskan untuk membelinya? Lalu, jenis tester kosmetik apa saja yang sangat berisiko terkontaminasi bakteri? Yuk, simak penjelasan berikut ini, seperti dikutip dari berbagai referensi!

Baca juga: 7 Langkah Agar Lipstik Tidak Cepat Pudar

Tester Kosmetik Kerap Jadi Sarang Bakteri

Faktanya, para ahli selalu menyarankan untuk berhati-hati dengan bakteri dan virus di dalam tester kosmetik. “Sulit untuk selalu memastikan tingkat kebersihan dari tester kosmetik. Karena kesibukan sehari-hari, pegawai toko kosmetik terkadang lalai melakukan uji sanitasi terhadap tester produk kosmetik yang ada,” ungkap Susie Sobol, penata rias profesional andalan Vogue dan Allure.

 

Pakar ilmu kosmetik, Ginger King, mengatakan, “Tester kosmetik merupakan sarang empuk bagi bakteri untuk berkembang biak. Khususnya bakteri E.coli, jenis bakteri yang berasal dari orang-orang yang tidak mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi.”

Baca juga: Menjaga Kesehatan Kulit Wajah Ala Song Hye Kyo

 

Apa yang Harus Diperhatikan?

Produk kosmetik yang lembap lebih berisiko untuk menyebarkan bakteri. Susie menyarankan, “Jangan pernah terpikir untuk mencoba tester lipstik, pelembap bibir, dan highlighter stick karena permukaannya lembap. Ini kaya akan emolien, sehingga gampang menjadi sarang kuman."

 

Kuman memang dapat tersebar dengan mudah melalui air liur dari orang yang terinfeksi flu, difteri, serta penyakit berbahaya lainnya. Bila virus hinggap di tester lipstik, maka orang berikutnya yang mengaplikasikan produk tersebut dapat terjangkit penyakit. Apalagi jika daya tahan tubuh sedang lemah.

 

Produk kosmetik yang berteksur bubuk, seperti blush on dan eyeshadow, jauh lebih aman untuk dicoba. Asalkan pengaplikasiannya bukan di wajah dan tidak dioles menggunakan kuas tester. “Agar higienis, bersihkan terlebih dahulu permukaan blush-on atau eyeshadow menggunakan tisu basah beralkohol. Ambil selembar tisu bersih lainnya, lalu oleskan blush on di telapak tangan,” tegas Susie.

 

Serupa dengan penuturan Susie, Ginger menyebutkan produk yang paling berbahaya untuk dicoba adalah lipstik, lipgloss, concealer, highlighter, dan maskara. Alasannya karena produk-produk ini melibatkan mata dan mulut semua orang yang mencobanya, sehingga jauh lebih rentan menularkan infeksi. Virus yang mengendap di dalam cairan maskara bisa memicu efek mata kemerahan (pink eye) hingga kebutaan.

 

“Sedangkan untuk concelear dan highlighter, dampaknya bagi kesehatan kulit lebih ringan, yaitu mencetuskan tumbuhnya satu atau dua jerawat,” papar Ginger. Meski begitu, risiko tumbuhnya jerawat ini tetap berbahaya, khusunya bagi wanita berkulit sensitif. Jadi, jangan anggap sepele ya, Gengs! 

 

Cara yang Lebih Aman untuk Menguji Kosmetik

Masih mengutip Ginger, "Ingat selalu aturan dasar berikut ini: Jangan pernah memoleskan tester kosmetik di area wajah. Pokoknya jangan.” Ya, inilah prinsip yang bisa menyelamatkan kulit Kamu dari risiko reaksi alergi. Ginger lebih merekomendasikan untuk memoleskan krim kosmetik di punggung tangan.

 

"Khusus untuk lipstik, alih-alih mengaplikasikan di punggung tangan, cobalah mengoleskannya di telapak tangan. Ini untuk mendapatkan semburat warna yang paling mendekati warna asli,” saran Ginger. Hindari memoles lipstik dengan kuas ataupun menyapukan lipgloss langsung dari kemasan, karena keduanya juga rentan dipenuhi bakteri dan kuman.

 

Bagaimana jika Kamu benar-benar terpaksa mencobanya?

 

1. Bersihkan tester lipstik menggunakan spray antibakteri.

Biasakan untuk membawa spray antibakteri. Semprotkanlah terlebih dahulu spray antibakteri ke atas permukaan tester lipstik yang Kamu minati. Lalu usap permukaan lipstik yang telah disemprotkan menggunakan tisu kering. Kalau ingin lebih praktis, Kamu juga bisa membersihkannya dengan tisu basah yang mengandung alhokol. Bagian ujung kemasan lipstik jangan luput untuk dibersihkan, ya. Sisa lipstik yang mengering atau menggumpal di situ juga suka dihinggapi bakteri, lho. Setelah yakin bersih, barulah sapukan lipstik ke bibir.  

 

2. Gunakan aplikator sekali pakai.

Saat ini, semakin banyak gerai kosmetik yang menyediakan aplikator sekali pakai, seperti cotton buds, spons, spoolie, spatula, dan doe foot applicator. Ini berguna demi kenyamanan pelanggan yang ingin mencoba kosmetik. Kamu pun bisa memintanya pada sales counter. Cuci atau bersihkan segera tanganmu menggunakan cairan antiseptik dan tisu kering, setelah selesai mencoba kosmetik. Semakin lama sisa produk menyerap ke dalam kulit, semakin besar pula risiko Kamu terkena infeksi.

 

Tidak kalah penting, cek terlebih dahulu tanggal kedaluwarsa yang tertera di kemasan tester kosmetik, ya. Tidak sedikit toko kosmetik yang tetap memajang tester kosmetik yang sudah melewati masa kedaluwarsa. Jadi kalau ada kemasan tester lipstik dan produk kosmetik lain yang sudah tampak tidak layak, lebih baik jangan dicoba. (TA/AS)

Baca juga: Ini Bahayanya Mengoles Lipstik Menggunakan Tangan