Tahun 2014, PT Nielsen yang merupakan perusahaan informasi global dan media memberikan data yang cukup mengejutkan. Berdasarkan hasil risetnya, Nielsen mengatakan jika konsumsi susu oleh masyarakat Indonesia saat ini menunjukkan angka yang sangat rendah, bahkan lebih rendah dari negara-negara di Asia Tenggara seperti Thailand dan Vietnam. Dalam setahun saja, masyarakat Indonesia hanya mengonsumsi susu tidak lebih dari 12 liter! Dengan kata lain, setiap harinya hanya mengonsumsi sekitar 3 sendok makan!

 

Sekarang jujur saja, apakah Kamu masih memiliki kebiasaan untuk konsumsi susu setiap hari? Kapan terakhir kali Kamu minum susu? Mungkin hanya sedikit dari Kamu yang mengatakan ya. Padahal, dalam segelas susu Kamu telah mendapatkan 180 kkal energi. Dengan kata lain, susu merupakan sumber pangan yang cukup baik jika dikonsumsi pada pagi hari. Selain itu, susu juga membantu memenuhi 20% kebutuhan gizi harian.

 

Penyebab Anak Tidak Mau Minum Susu

Sebagai orangtua, Mums tentu ingin anak-anak tumbuh sehat dan kuat. Susu kaya kalsium yang membantu pembentukan tulang dan gigi. Kebanyakan anak memang suka minum susu. Namun sayangnya, saat ini cukup banyak balita yang masih kesulitan mengonsumsi susu setiap hari. Sebagian anak hanya sementara tidak mau minum susu karena mulai tumbuh gigi sehingga rewel dan menolak jika diberi susu.

Baca juga: Si Kecil Alergi Susu atau Intoleransi Laktosa? Kenali Perbedaannya 

 

Di samping itu, masih banyak faktor lain yang memengaruhi anak sehingga tidak ingin lagi minum susu, dan inilah beberapa di antaranya:   

 

Tidak dibiasakan minum susu

Setelah anak disapih untuk tidak minum ASI lagi, kebanyakan ibu mulai tidak disiplin dengan kecukupan gizi terutama yang bersumber dari susu. Alasannya, para ibu memilih untuk memenuhi kecukupan gizi anak dengan makanan padat ketimbang susu.

 

Lagipula segala nutrisi yang ada di susu dapat digantikan dengan bahan makanan lainnya yang juga kaya kalsium. Beberapa ibu memberikan snack berbahan susu. Padahal, tahukah Mums jika snack yang sering dikonsumsi anak-anak tidak semuanya berasal dari bahan yang aman. Mungkin pewarnanya bukan dari pewarna makanan, atau gulanya bukan dari gula alami melainkan pemanis buatan yang dapat membuat batuk.

 

Meskipun anak Mums sudah mulai jarang meminta susu, tetapi bukan berarti anak Mums sudah tidak butuh susu. Mums harus tetap membiasakan anak untuk minum susu, paling tidak segelas per hari. Selain untuk mencukupi kebutuhan nutrisi harian, dengan rutin minum susu, anak Mums akan terhindar dari risiko stunting ataukurang gizi.

 

Baca juga: Jenis-jenis Susu Formula untuk Bayi yang Perlu Diketahui 

 

Anak tidak suka dengan rasanya.

Dalam memilih rasa susu, biasanya orang tua yang memegang kendali seutuhnya. Meskipun sang anak tidak suka dengan rasanya, tetapi ada juga sebagian ibu yang memaksakan kehendaknya. Apakah Mums termasuk yang demikian? Memang bagus sih memilih yang terbaik untuk anak, terlebih Mums-lah yang paling mengerti kebutuhan tumbuh kembang si Kecil. Namun, tidak dengan memaksanya untuk suka semua pilihan Mums, ya.

 

Mungkin menurut Mums rasa madu lebih baik daripada vanila atau cokelat, tetapi jika si Kecil tidak menyukainya, lebih baik mengikuti kemauannya daripada ia tidak mau minum susu sama sekali. Selain itu, jangan bersikap impulsif saat membeli susu untuk anak, ya Mums!

 

Jangan beli susu hanya karena harganya murah atau karena bintang iklannya adalah idola Mums. Mums perlu memelajari kandungan nutrisi yang tertera pada kotak atau kemasan susu. Jangan sampai mengandung gula berlebih terlebih pemanis buatan. Biasanya, pemanis buatan ini akan Mums temukan di susu kotak cair yang langsung minum. Jadi, lebih selektif dalam memilih produk ya Mums, bukan hanya rasa atau ekstraknya saja!

 

 

Alat untuk minum susu

Faktor yang satu ini juga tidak kalah penting. Jangan sampai karena Mums melihat informasi seputar buruknya dot atau botol susu untuk anak, hal tersebut membuat Mums menghentikan kebiasaan anak untuk minum susu dengan dot secara tiba-tiba.

 

Intinya, jangan pernah paksa anak untuk mengikuti keinginan Mums, sekalipun dengan memaksanya untuk banyak makan sayur. Dengan memaksanya, anak biasanya akan semakin menolak dan berpikir jika makanan maupun minuman tersebut tidak enak. Inilah sebab mengapa tidak sedikit anak yang merasa trauma dengan sayur atau makanan bergizi lainnya.

 

Baca juga: Yang Perlu Diperhatikan Ketika Memilih Botol Susu untuk Bayi
 

Daripada memaksakan kehendak yang tidak akan memberikan hasil baik, lebih baik Mums lakukan cara lain untuk meminta anak melakukan hal yang Mums inginkan. Jadi, apabila Mums ingin mulai membiasakan sang Anak untuk tidak lagi minum susu dari botol, sebaiknya mulai ajari dengan hal yang serupa, misalnya dengan membelikannya gelas berdesain unik atau yang ada tokoh kartun favoritnya.

 

Atau, Mums dapat membelikannya gelas dengan penutup yang ada lubangnya untuk minum. Cara ini tidak akan membuat anak takut karena mengambil secara paksa apa yang ia sukai, melainkan anak akan lebih tertarik karena Mums mengganti botol susunya dengan yang lebih menarik.

 

 

Cara membuat anak suka minum susu lagi

Membuat anak untuk suka minum susu lagi setelah sempat terhenti sekian lama memang bukan hal yang mudah. Mums perlu melakukan berbagai cara, mulai dari yang masuk akal hingga yang tidak sekalipun. Mums dapat mencobanya dengan mengganti rasa yang ia sukai atau menggunakan orang lain sebagai panutannya.

 

Misalnya, beritahukan anak Mums akan manfaat  rutin minum susu. Apabila anak Mums sudah bersekolah, beritahu ia jika salah satu temannya yang pintar bisa mendapat nilai yang baik karena rajin minum susu setiap pagi.

 

Atau, jika anak Mums memiliki hobi di bidang olahraga, beritahu ia jika dengan rajin minum susu maka anak Mums dapat tumbuh tinggi secara maksimal. Namun jika anak Mums sudah usia remaja dan bisa berpikir sendiri untuk konsumsi semua yang ia inginkan, maka ini adalah tantangan tersendiri untuk Mums.

 

Saat ini di pasaran mulai banyak varian rasa susu untuk anak-anak, yang bisa dijadikan pilihan. Tidak sekadar rasa coklat, vanila dan madu, kini ada susu rasa kelapa dan bahkan rasa kacang hijau.

 

Selain memberikan pilihan rasa untuk anak yang tidak suka susu rasa konvensional, susu rasa kacang hijau memiliki tambahan nilai gizi dari kacang hijau. Susu kaya akan vitamin dan mineral, seperti vitamin A, B6 dan B12, C, D, kalsium, magnesium, dan zat besi.

 

Sedangkan kacang hijau mengandung aneka vitamin, mineral, protein, serat, dan omega 3. Susu juga sudah dikemas praktis sehingga Mums dapat memberikannya saat pagi hari sebelum beraktivitas, untuk memberikan energi ekstra dan membantu anak Mums lebih berkonsentrasi dalam belajar. (BD/AY)