Susu dan produk olahannya atau biasa disebut dairy products adalah salah satu kelompok pangan yang kaya akan nutrisi. Selain kandungan nutrisinya yang banyak, rasanya yang enak membuat susu dan produk olahannya menjadi favorit banyak orang.

 

Saya sendiri setiap hari rutin mengonsumsi minimal segelas susu. Biasanya pagi hari, karena hal ini sudah menjadi kebiasaan sejak kanak-kanak. Untuk produk olahan susu, makanan kesukaan saya adalah keju serta yoghurt. Tidak hanya enak dikonsumsi utuh, keju dan yoghurt juga nikmat dijadikan campuran dalam aneka olahan makanan dan minuman.

 

Namun, beberapa orang terkadang enggan mengonsumsi susu dan produk olahannya. Terutama karena susu dan produk olahannya ini dianggap tinggi lemak sehingga tidak baik dikonsumsi oleh mereka yang sedang diet. Apa saja sih fakta mengenai nutrisi yang terkandung di dalam susu dan produk olahannya? Keuntungan apa saja yang dapat diberikan untuk kesehatan, serta bagaimana cara menyiasati agar konsumsi susu dan produk olahannya tetap baik dikonsumsi saat diet?

 

Baca Juga: Mana yang Lebih Baik? Susu UHT atau Pasteurisasi? 

 

Pangan yang termasuk dalam produk olahan susu

Ada banyak sekali pangan yang termasuk dalam produk olahan susu, mulai dari susu dalam bentuk cair, bubuk, susu full skim dan low fat. Keju, yoghurt, mentega (bukan margarin, ya!), dan es krim juga termasuk ke dalam produk olahan susu.

 

Kandungan nutrisi dalam susu dan produk olahannya

Susu dan produk olahannya mengandung banyak nutrisi yang baik buat tubuh kita, lho! Yang paling Kamu kenal pasti kalsium. Yup, mineral yang satu ini berperan penting dalam pembentukan dan menjaga kekuatan tulang dan gigi. Susu dan produk olahannya adalah sumber kalsium yang dapat memenuhi lebih banyak kebutuhan harian pada orang dewasa, jika dibandingkan dengan sumber kalsium lain, seperti sayuran hijau dan kacang-kacangan. Selain itu, kalsium yang bersumber dari susu dan produk olahannya juga lebih mudah diserap oleh tubuh ketimbang kalsium dari sumber pangan lain. Susu dan produk olahannya juga kaya akan mineral fosfor (P), vitamin D, dan protein. Interaksi antara kalsium, fosfor dalam bentuk fosfat inorganik, vitamin D, dan protein di dalam tubuh akan berperan dalam penyerapan kalsium ke dalam tulang.

 

Pilih produk olahan susu yang rendah lemak dan rendah garam

Kandungan nutrisi yang berlimpah dalam susu dan produk olahannya, ‘sayangnya’ dibarengi dengan kandungan lemak yang juga tidak sedikit. Hal ini membuat beberapa orang menjadi berhati-hati dalam mengonsumsi susu dan produknya. Terutama karena lemak yang terkandung dalam produk-produk ini adalah saturated fat atau lemak jenuh. Diet yang tinggi kandungan lemak jenuh dikhawatirkan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh yang juga meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah.

 

Tapi tenang saja, saat ini sudah banyak produk olahan susu yang bersifat low fat, misalnya yoghurt, es krim, dan keju. Produk-produk ini sudah diproses sedemikian rupa sehingga kandungan lemak jenuhnya sudah berkurang, namun tetap memberikan ‘kebaikan’ susu dalam bentuk kalsium dan vitamin serta mineral. Label low fat ini biasanya tercantum dalam kemasan pangan. Untuk susu, jenis skimmed milk adalah yang paling rendah kandungan lemak jenuhnya.

 

Khusus untuk keju, sebaiknya Kamu juga memperhatikan kandungan garam di dalamnya. Beberapa jenis keju memiliki kandungan garam yang cukup tinggi, biasanya dinyatakan dalam kandungan natrium atau sodium. Kandungan garam yang tinggi dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah.

 

Konsumsi produk olahan susu untuk wanita hamil dan anak-anak

Pada 2 kelompok populasi ini (wanita hamil dan anak), susu dan produk olahannya memberikan banyak sekali manfaat bagi kesehatan. Wanita hamil berisiko terkena defisiensi kalsium, terutama karena kebutuhan kalsium tidak hanya digunakan untuk dirinya sendiri, melainkan juga untuk perkembangan tulang janinnya. Yang harus diperhatikan adalah, wanita hamil sebaiknya menghindari susu ‘mentah’ alias susu yang belum diolah. Sebaiknya mengonsumsi susu yang sudah melalui proses pasteurisasi. Proses ini melibatkan proses pemanasan yang bertujuan untuk membunuh bakteri dalam susu. Susu yang belum dipasteurisasi dikhawatirkan mengandung bakteri yang dapat menyebabkan infeksi yang membahayakan fetus.

 

Susu dan produk olahannya juga bagian penting dari diet anak-anak, lho! Seperti sudah disebutkan, susu dan produk olahannya mengandung kalsium dan vitamin serta mineral yang baik untuk pertumbuhan tulang. Pada beberapa kasus, ditemukan adanya anak-anak yang tidak bisa mengonsumsi susu. Biasanya hal ini disebabkan oleh 2 hal. Pertama adalah intoleransi laktosa, keadaan tubuh yang tidak dapat mencerna laktosa (gugus gula yang alami terdapat dalam susu dan produk olahannya). Gejala yang umum timbul adalah diare. Pada kasus ini, susu yang bersifat bebas laktosa (lactose free) dapat digunakan sebagai pengganti.

 

Kedua adalah alergi terhadap susu yang ditandai dengan munculnya kemerahan pada kulit, bengkak di beberapa bagian tubuh, muntah, dan juga diare. Pada kondisi ini, sebaiknya konsumsi susu dan semua bahan pangan yang mengandung susu dihindari. Biasanya susu kedelai dapat digunakan sebagai substitusi, atau dokter anak akan merekomendasikan penggunaan susu formula untuk bayi dan anak khusus untuk kondisi alergi susu.

 

Itu dia manfaat susu dan produk olahannya untuk kesehatan! Sebagai bahan pangan yang kaya kalsium, susu, dan produk olahannya baik untuk tulang dan gigimu. Selain dalam whole milk, Kamu bisa memilih keju, yoghurt, dan bahkan es krim untuk mendapatkan manfaat baik susu! Pilihlah produk olahan susu yang bersifat low fat alias rendah lemak untuk menyiasati kandungan lemak jenuh yang tinggi dalam produk olahan susu.

 

Jadi, tunggu apa lagi? Masukkan susu dan produk olahannya dalam menu diet sehatmu sehari-hari dan dapatkan tulang dan gigi yang kuat! Mums dapat menemukan beberapa produk susu untuk si Kecil di sini.