Beberapa bulan lalu, anak saya genap berusia 1 tahun. Nah, mulai usia 1 tahun ini saya mulai memikirkan mengenai pemberian susu tambahan selain ASI. Hal ini biasanya dikarenakan produksi ASI sudah menurun dan juga untuk menambah asupan gizi dalam tubuh anak. Nah, dari apa yang saya dengar, kebanyakan dari mereka memberikan susu UHT atau susu pasteurisasi dibandingkan susu formula. Mengapa? Karena susu UHT dan susu pasteurisasi konon memiliki gizi yang lebih baik dibandingkan susu formula. Hal ini karena susu formula sudah mengalami proses yang cukup panjang dibandingkan susu UHT atau Pasteurisasi. Yah, benar juga sih logikanya kalau dipikir. Selain itu, rasanya kalau menggunakan susu formula akan lebih repot dalam pembuatannya. Saya masih ingat betul ketika adik saya masih bayi, setiap mau pergi, ibu saya akan repot membawa bubuk susu formula yang sudah ditakar dan juga termos berisi air panas. Jika adik saya ingin minum susu tersebut di mobil, wah repot sekali karena air panasnya tumpah, ketika terkena guncangan mobil.

Baca Juga : Hati-Hati! Minum Susu Setelah Minum Obat

Rasanya saya tidak sanggup deh kalau harus berurusan dengan kerepotan seperti itu! Hehe. Akhirnya kedua hal tersebut lah yang membuat saya sekarang harus memilih antara susu UHT atau pasteurisasi. Nah, hari ini saya akan menjabarkan apa perbedaan dari kedua jenis susu ini dan plus dan minus nya!

Susu UHT (Ultra High Temperature)

Perbedaan paling mendasar antara susu UHT dan pasteurisasi adalah cara pembuatannya. Susu UHT dibuat dengan cara memanaskan susu tersebut pada temperatur 138oc dalam waktu yang sangat singkat sekitar 2 detik saja. Hal ini membuat semua mikroorganisme yang berada di dalam susu tersebut mati seketika. Kelebihan dari susu UHT di antaranya adalah sangat higienis karena cara pemanasan yang mematikan seluruh mikroorganisme yang ada dalamnya. Hal ini jugalah yang menyebabkan susu UHT sering disebut susu steril. Selain itu, masa simpannya juga sangat panjang dan bisa disimpan pada suhu kamar. Dan ini tanpa zat pengawet lho! Sementara kekurangan susu UHT adalah rasanya yang tidak sesegar susu pasteurisasi. Bisa dibilang, ada rasa gosong di susu tersebut. Selain itu, karena susu ini telah melalui pemanasan yang tinggi, zat gizi yang terkandung juga tidak sedikit berkurang.

Susu Pasteurisasi

Untuk susu pasteurisasi, cara membuatnya adalah dengan memanaskan pada suhu 63oc selama 15 menit atau 72oc selama 15 detik. Berbeda dengan susu UHT, pada susu pasteurisasi mikroorganisme yang terdapat di dalamnya tidak mati seluruhnya. Hanya berkurang jumlahnya. Tapi dengan tidak mematikan seluruh mikroorganisme yang ada dalamnya bukan berarti susu ini menjadi tidak higienis lho! Pengurangan ini membuat mikroorganisme tidak berisiko lagi menyebabkan penyakit. Proses pemanasan seperti ini jugalah yang membuat susu pasteurisasi memiliki rasa yang lebih segar dibandingkan susu UHT. Melihat plus dan minus dari keduanya, apa pilihan Anda?