Kanker merupakan salah satu penyakit kronis yang bersifat mematikan dan begitu ditakutkan oleh beberapa orang. Oleh karena itu, kanker harus dicegah sedini mungkin. Namun, ada berbagai mitos pencegahan kanker yang beredar di sekitar kita, dan telanjur kita percayai. Padahal, tidak semua anggapan itu benar, lho. Dikutip dari cancer.gov, berikut mitos pencegahan kanker yang perlu Kamu ketahui agar tidak keliru lagi!

 

1. Kamu terbebsa dari risiko kanker kalau di keluarga kamu tidak ada ada yang mengidap kanker

Anggapan yang satu ini sangat keliru. Hanya 5 hingga 10% kanker yang disebabkan oleh mutasi genetik yang diturunkan dari orang tua. Selebihnya, sekitar 90 hingga 95% kanker disebabkan oleh mutasi genetik spontan yang terjadi sepanjang hidup seseorang, bukan diturunkan saat lahir. Data tersebut berarti kebanyakan kasus kanker muncul pelan-pelan sebagai hasil alami dari proses penuaan, paparan asap tembakau, radiasi, pola makan, aktivititas fisik setiap hari, ataupun profesi (apakah bekerja di tempat yang rentan paparan radiasi atau bahan kimia berbahaya).

Baca juga: 5 Hal yang Harus Kamu Tahu tentang Kemoterapi Kanker

 

2. Gula buatan dapat menyebabkan kanker

Para peneliti telah melakukan uji keamanan pemanis buatan (pengganti gula) sakarin, siklamat, aspartam, sukralosa, neotam, dan asesulfam-K yang sering kali dihubungkan dengan kanker. Namun, dalam hasil penelitian, tidak ditemukan bukti bahwa gula buatan dapat menyebabkan kanker pada manusia.

 

3. Radiasi ponsel dapat menyebabkan kanker

Mitos ini mungkin sudah sering didengar. Padahal, mencegah kanker dengan menjauhi smartphone atau ponsel bukanlah fakta yang benar nih, Gengs. Kanker disebabkan oleh mutasi genetik dan dapat dipengaruhi oleh beberapa kondisi, termasuk radiasi. Namun, frekuensi energi radiasi dari smartphone tergolong rendah sehingga tidak akan sampai sampai menimbulkan kerusakan genetik.

 

4. Kurang tidur tidak akan menyebabkan kanker

Kurang tidur memang tidak serta-merta membuat Kamu terkena kanker. Namun, tidur cukup sangat dianjurkan dalam pencegahan kanker. Menurut suatu studi yang dilakukan American Association for Cancer Research, pria di bawah usia 65 tahun yang hanya tidur 3 hingga 5 jam setiap hari memiliki risiko 55% lebih besar meninggal akibat kanker prostat daripada pria yang tidur di atas 7 jam sehari.

 

 

 

Penelitian lain menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam semalam memiliki kemungkinan 50% lebih besar terkena adenoma kolorektal (yang menjadi cikal bakal kanker usus besar) daripada mereka yang tidur setidaknya 7 jam semalam. Meski begitu, hubungan antara tidur dan kanker masih dicari mekanisme pastinya. Namun, dugaan terbesarnya ialah saat Kamu kurang tidur, peradangan akan lebih rentan terjadi di dalam tubuh. Inilah alasan kanker dapat muncul lebih mudah pada orang yang memiliki waktu tidur yang selalu kurang.

 

5. Produk herbal dapat mencegah bahkan mengobati kanker

Anggapan ini juga termasuk mitos. Meski beberapa penelitian menunjukan bahwa terapi alternatif dengan beberapa produk herbal dapat mengatasi efek samping dari pengobatan kanker, namun tidak ada produk herbal yang terbukti efektif untuk mengobati kanker. Beberapa produk herbal justru berbahaya saat dikonsumsi selama kemoterapi atau terapi radiasi karena bisa mengganggu atau menghambat cara kerja perawatan kanker yang sedang dijalani.

Baca juga: Ini 5 Jenis Kanker Paling Langka di Dunia!

 

6. Kesehatan gigi dan mulut tidak ada hubungannya dengan kanker

Anggapan yang satu ini salah. Menurut penelitian di Tufts University dalam Journal of National Cancer Institute, orang dengan penyakit gusi parah memiliki risiko 24 persen lebih tinggi terkena kanker dibandingkan dengan orang yang mengalami penyakit gusi ringan atau tak pernah mengalami masalah gusi. Penyakit gusi dapat menimbulkan peradangan di mulut yang dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Bakteri tertentu di mulut juga bisa memicu terjadinya kanker.

Baca juga: Kanker Darah Tidak Hanya Leukemia, Lho!

 

7. Deodoran dapat menyebabkan kanker payudara

Penelitian sejauh ini tidak menemukan bukti yang mengaitkan antara bahan kimia di dalam antiperspirant dan deodoran dengan perubahan jaringan pada payudara. Banyak orang menduga, bahan kimia dalam deodoran yang berbasis aluminium memiliki aktivitas langsung terhadap jaringan di payudara sehingga dapat memicu terjadinya kanker payudara. Namun, sampai saat ini belum ada penelitian yang mendukung dugaan ini, Gengs.

 

Itu tadi mitos-mitos yang salah tentang kanker. Bahkan sampai saat ini pun ilmuwan masih terus meneliti mengapa seseorang dapat terkena kanker dan orang lain tidak. Meskipun penyebab pasti belum bisa dibuktikan, tetapi tidak ada salahnya Kamu menghindari beberapa faktor risiko kanker, seperti asap rokok, kurang tidur, jarang berolahraga, dan mengonsumsi makanan tidak sehat. Dengan menghindari gaya hidup tidak sehat ini, setidaknya Kamu terhindari dari penyakit kronis yang tidak kalah berbahaya dari kanker. Jangan lupa cek kesehatan rutin dan lakukan deteksi dini jika Kamu berisiko, karena semakin dini ditemukan, kanker lebih mudah disembuhkan. (TI/AY)

 

.