Saat seseorang didiagnosis penyakit hepatitis, perubahan gaya hidup pun harus dilakukan. Khususnya dalam memilih makanan dan minuman, demi menghindari risiko memperburuk fungsi hati dan kondisi penyakit lainnya. Lalu, kira-kira apa saja pantangan yang harus dihindari oleh penderita hepatitis? Simak penjelasan selengkapnya!

Baca juga: Yuk, Kenali Penyakit Hepatitis!

 

 

Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Penderita Hipertensi

 

Narkoba, Minuman Keras dan Alkohol

Inilah pantangan nomor satu bagi penderita hepatitis. Adiksi terhadap narkotika sangat berisiko menyebabkan hepatitis. Sementara kebiasaan menenggak minuman keras, seperti wine, champagne, bir, dan vodka, juga harus dijauhkan oleh penderita hepatitis. 

 

Mengapa? Konsumsi alkohol, walaupun dalam dosis rendah, rentan memicu terjadinya penyakit perlemakan hati, fibrosis, dan sirosis kronis bagi penderita hepatitis. Alkohol juga dapat mengganggu proses penyerapan nutrisi makanan dan menetralisasi khasiat obat hipertensi yang telah dikonsumsi.

 

Makanan dengan kadar garam tinggi

Natrium dalam garam akan sulit diproses oleh tubuh jika hati telah mengalami kerusakan akibat hepatitis. Bila penderita hepatitis tidak membatasi asupan tinggi garam, risiko peningkatan tekanan darah dan penyakit perlemakan hati akan sulit untuk dicegah. Jadi, perhatikan selalu label gizi dan kadar garam yang tertera di label kemasan. Sedapat mungkin, jauhilah makanan kaleng yang kaya akan pengawet, seperti sosis, buah kalengan, kornet, sosis, dan sebagainya.

 
Baca juga: Pentingnya Vaksinasi Hepatitis B bagi Masa Depan si Kecil

 

Makanan dengan kadar lemak jenuh yang tinggi

Penderita hepatitis tetap boleh mengonsumsi lemak, asalkan lemak sehat yang dijadikan pilihan. Lemak sehat ini bisa didapatkan dalam makanan seperti alpukat, minyak canola, minyak zaitun, ikan salmon, kacang kenari, dan biji bunga matahari.

 

Sementara untuk sumber lemak jenuh, seperti mentega, olahan susu, dan produk hewani, sebaiknya dihindari. Pasalnya, kerusakan hati dapat menurunkan kemampuan hati untuk menghasilkan cairan empedu. Padahal cairan ini sangat diperlukan bagi tubuh untuk mencerna dan menyerap lemak.

 

Makanan tinggi protein

Saat seseorang didiagnosis hepatitis dan sirosis, dokter dan ahli gizi akan menganjurkan untuk tidak mengonsumsi protein harian lebih dari batasan yang telah diizinkan. Hal ini dikarenakan protein sulit diproses oleh hati penderita hepatitis kronis.

 

Bila terjadi kerusakan hati, ini dapat memicu penumpukan racun ammonia dalam tubuh dan mengganggu cara kerja otak penderitanya.Jadi, batasilah konsumsi sumber protein, seperti daging sapi, bagian daging unggas yang kaya lemak, ikan, susu full cream, dan kacang-kacangan. Sebagai solusinya, pilihlah bagian daging yang tidak berlemak, ikan segar, ayam tanpa kulit, tahu, dan tempe. Mulailah mengonsumsi susu tanpa lemak dan batasi konsumsi telur maksimal hanya 3 butir per minggu.

 

Makanan  manis

ini dia satu pantangan lagi yang tidak boleh disepelekan oleh penderita hepatitis. Tujuannya agar kadar gula darah dalam tubuh terjaga stabil, sehingga risiko diabetes dapat diturunkan. Hal ini dikarenakan diebetes dapat meningkatkan risiko penyakit hati dan memperparah kerusakan hati.

 

Kamu bisa memulainya dengan mengurangi konsumsi makanan manis dan sumber karbohidrat yang kaya akan kandungan gula. Boleh-boleh saja kok jika penderita hepatitis ingin menikmati kue dan makanan manis, selama jumlahnya diabatasi.

 

Kamu juga bisa kok, mengakalinya dengan beralih ke karbohidrat tinggi serat, seperti roti gandum atau beras merah. Jangan lupa, makan buah-buahan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan serat dan gula alami. Serat baik dikonsumsi untuk memperlambat penyerapan glukosa darah dalam tubuh, yang pada akhirnya akan menjaga keseimbangan gula darah.

 

Hindari asupan makanan yang berisiko membuat hati bekerja terlalu keras. Selektiflah dalam memilah makanan dan minuman agar penderita hepatitis tetap sehat. (TA/AS)

 

Baca juga: Hepatitis A Adalah Infeksi Hati Menular, Waspada Selalu Ya!