Insulin adalah salah satu obat yang digunakan dalam pengobatan diabetes melitus. Insulin adalah terapi utama pada kondisi diabetes melitus tipe 1, dan merupakan pilihan pada diabetes melitus tipe 2. Sebagai apoteker, saya banyak menjumpai pasien yang harus menggunakan insulin sebagai bagian dari pengobatan diabetes melitus yang mereka miliki.

 

Pertanyaan atau kekhawatiran terbesar dari pasien adalah seputar penggunaan insulin itu sendiri. Karena seperti kita ketahui bersama, insulin diberikan melalui injeksi subkutan. Jadi, penggunaannya memang tidak sesederhana meminum obat antidiabetes oral.

 

Jika Kamu atau orang terdekatmu menggunakan insulin sebagai terapi diabetes melitus, sebaiknya perhatikan 5 hal di bawah ini, untuk menjamin keamanan dan khasiat dari penggunaan insulin!

 

1. Pastikan ketepatan dosis yang diberikan

Hampir seluruh insulin yang ditujukan untuk home therapy pasien diabetes kemasananya berbentuk pen. Di pen tersebut akan tertera suatu kotak yang bertuliskan angka-angka, serta pemutar untuk mengatur angka-angka tersebut.

 

Angka-angka tersebut menunjukkan dosis yang harus diberikan setiap kali penyuntikan. Contohnya, jika dokter menginstruksikan dosis ‘3 kali sehari 5 unit’, maka pengatur dosis diputar hingga menunjukkan angka 5 untuk setiap kali penyuntikan.

Baca juga: Teman Diabetes Hadir untuk Mendukung Penderita Diabetes

 

 

Pastikan memutar pengatur dosis hingga angka yang tampil pada jendela dosis sesuai dengan dosis yang harus diterima. Kesalahan dalam mengatur dosis akan menyebabkan efek yang tidak diinginkan pada pasien. Ingat, sangat tidak dianjurkan untuk memodifikasi dosis pemberian tanpa supervisi dari dokter, ya!

 

2. Rotasikan tempat penyuntikan

Seperti sudah disebutkan di atas, insulin diberikan melalui injeksi subkutan, biasanya di daerah perut (abdomen). Daerah perut umumnya dipilih jika insulin yang digunakan adalah jenis insulin kerja cepat. Sebaiknya dilakukan rotasi tempat penyuntikan insulin dari satu penyuntikan ke penyuntikan berikutnya. 

 

Penyuntikan insulin berkali-kali pada lokasi yang sama dapat menyebabkan terjadinya benjolan pada kulit, yang sebenarnya adalah ‘deposit’ lemak. Benjolan ini dapat mengganggu penyerapan insulin, sehingga dapat mengganggu kerja insulin dalam mengontrol gula darah.

 

Cara yang disarankan untuk rotasi ini antara lain bergeser sekitar 2-3 cm dari lokasi penyuntikan sebelumnya. Pergeseran ini dapat dilakukan searah maupun berlawanan arah jarum jam.

 

3. Perhatikan tempat penyimpanan sebelum dan sesudah digunakan

Salah satu hal yang menurut saya ‘khas’ dari insulin pen adalah cara penyimpanannya. Pasalnya, terdapat perbedaan tempat penyimpanan untuk pen yang belum dipakai dan yang sudah dipakai. Berdasarkan informasi yang dikeluarkan oleh para pabrik produsen insulin, ada golden rules dalam penyimpanan pen insulin.

 

Pen insulin yang belum digunakan alias masih dalam kondisi tersegel harus disimpan di kulkas dengan kisaran suhu 2-8°C. Ingat, bukan di dalam freezer alias lemari pembeku, ya! Sedangkan pen insulin yang sudah digunakan alias sudah terbuka segelnya disimpan pada suhu ruangan biasa.

 

Setelah pertama kali digunakan, insulin dapat bertahan hingga kurang lebih 28 hari di suhu ruang dan harus terhindar dari sinar matahari langsung. Saya biasanya menyarankan pasien untuk menempelkan label bertuliskan tanggal pen insulin pertama kali dibuka di kemasan insulin, agar mereka dapat menghitung batas waktu guna (beyond use date) dari pen insulin yang sudah terbuka tersebut.

Baca juga: Fakta dan Data Statistik Diabetes di Indonesia

 

4. Hati-hati terhadap efek hipoglikemia

Insulin bekerja menurunkan kadar gula darah dengan cara ‘memasukkan’ gula ke dalam sel. Efek yang tidak diinginkan adalah terjadinya hipoglikemia, yaitu kadar gula darah berada di bawah batas normal. Hipoglikemia adalah kondisi kadar gula darah kurang dari 60 mg/dL, yang disebabkan oleh penggunaan insulin yang tidak disertai dengan asupan makanan yang cukup, atau penggunaan insulin yang disertai dengan aktivitas berat, misalnya olahraga. Beberapa gejala hipoglikemia adalah berkeringat dingin, gemetar, lapar, lemas, mengantuk, pusing, jantung berdebar, dan mengantuk.

 

Untuk mencegah terjadinya hipoglikemia pada penggunaan insulin, ada beberapa langkah yang dapat ditempuh. Pertama, makan secara teratur dengan kuantitas alias porsi yang kurang lebih sama setiap hari. Kedua, gunakan insulin pada waktu dan dosis sesuai instruksi dokter.

 

Sebagai pertolongan pertama saat terjadi hipoglikemia setelah penggunaan insulin, dianjurkan untuk membawa persediaan permen atau minuman dengan rasa manis (usahakan tidak memilih minuman dengan pemanis buatan yang tidak mengandung glukosa) pada saat bepergian.

 

5. Ganti jarum setiap penggunaan

Sebagai obat yang diberikan lewat injeksi alias suntikan, keberadaan jarum suntik tentu wajib adanya pada penggunaan insulin. Jarum pada pen insulin bersifat disposable dan dimaksudkan untuk penggunaan single use. Jadi, sebaiknya jarum tersebut diganti setiap kali penggunaan, atau dengan kata lain menggunakan jarum insulin yang baru setiap kali penyuntikan.

 

Penggunaan kembali jarum insulin yang sudah digunakan dapat menyebabkan beberapa hal yang kurang menyenangkan. Pertama, ada kemungkinan terjadinya pertumbuhan bakteri. Kedua, timbulnya nyeri pada saat penyuntikan dan menyebabkan jarum menjadi tumpul. Ketiga, sama halnya dengan pada poin nomor 2, dapat terbentuk benjolan hasil deposit lemak yang mengganggu penyerapan insulin ke dalam tubuh.

 

Agar hal-hal tersebut tidak terjadi, maka sebaiknya Diabestfriend menggunakan jarum insulin yang baru setiap kali penyuntikan. Tanyakan kepada apoteker mengenai jenis jarum insulin yang kompatibel dengan pen yang digunakan.

 

Diabestfriend, itulah lima hal yang sebaiknya diperhatikan apabila Anda atau orang terdekat menggunakan insulin dalam pengobatan diabetes melitus. Ketepatan dosis, rotasi tempat penyuntikan, cara penyimpanan sebelum dan sesudah digunakan, penggunaan jarum yang baru, dan tak lupa perhatikan tanda-tanda hipoglikemia. Semua hal itu untuk memastikan keamanan dan khasiat dari insulin yang digunakan! Salam sehat!

Baca juga: Ini 7 Tanda Kamu Kelebihan Gula!