A: “Sumpah, di foto ini Gue kelihatan cakep banget, ya!”
B: “Ih, apaan sih Lo! Narsis banget deh!”

 

Ya, sering kali kita langsung melabeli seseorang dengan sebutan narsis hanya karena mereka terlalu membanggakan dirinya sendiri. Namun, sebenarnya kondisi seperti apa sih yang bisa digolongkan sebagai narsis? Apa iya, jika semua orang yang sangat bangga dengan dirinya tergolong sebagai narsis? Lalu, bagaimana ya kira-kira caranya menghadapi orang narsis ini? Penasaran? Berikut beberapa fakta mengenai narsis yang perlu Kamu ketahui, seperti dilansir dari WebMD!

 

1. Sayalah yang terbaik! Benar, kan?

Secara sederhana, seorang yang tergolong narsis akan menganggap bahwa dirinyalah yang terbaik dan memiliki posisi lebih tinggi dibanding orang di sekitarnya. Baginya, tidak ada orang yang lebih hebat, lebih pintar, atau lebih menawan dibandingkan dirinya. Walaupun sebenarnya hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Mereka sangat sulit untuk menghargai orang lain. Seorang yang narsis akan cenderung lebih egois, sombong, dan 'haus' akan perhatian.

 

2. Kapan narsisme menjadi masalah?

Beberapa ahli mengatakan, kondisi narsisme bisa menjadi masalah jika sifat-sifat yang dimiliki mulai menyakiti orang lain serta mengganggu perasaannya sendiri. Narsisme yang ekstrem juga dapat mengarah pada penyakit mental yang disebut dengan gangguan kepribadian narsistik. Kondisi ini akan membuat orang narsis menjadi semakin tidak peduli dengan perasaan dan anggapan orang lain. Baginya, setiap orang harus setuju dan mengakui bahwa dirinyalah yang paling segalanya!

Baca juga: Berawal dari Kegagalan Penguasaan Diri
 

3. Asal-usul kata narsis

Tahu enggak sih Gengs, ternyata kata narsisme ini berasal dari kisah seorang pemuda Yunani bernama Narcissus. Kala itu, Narcissus memang terkenal sangat tampan. Bahkan, karena ketampanannya, seluruh peri hutan, wanita, hingga para dewa pun memujanya.

 

Namun, ketampanan Narcissus ternyata membuat dirinya bersikap angkuh. Ia bahkan tidak menghargai perasaan orang lain yang mengaguminya. Akibat keangkuhannya, Narcissus akhirnya mendapat hukuman dari Dewi Yunani. Ia menjadi jatuh cinta dengan dirinya sendiri saat pertama kali melihat pantulan wajahnya di air kolam.

 

4. Mengharapkan pujian tanpa henti

Pujian, itulah yang diharapkan seorang narsis dari orang-orang di sekitarnya. Bukan hanya sekali, 2 kali, atau 5 kali, tetapi sepanjang waktu! Hasrat mereka untuk memperoleh pujian sangatlah tidak terbatas. Dan, pujian tersebut hanya bersifat 1 arah. Artinya, saat Kamu memuji orang narsis, jangan harap Kamu mendapat balasan pujian darinya. Parahnya, jika pujian tidak terlontar dari mulutmu, maka orang narsis tidak segan-segan untuk mengubah sikapnya, bahkan memusuhimu!

 

5. Tidak peduli!

Seperti dikatakan sebelumnya, seorang yang narsis tidak akan menghargai, bahkan memedulikan orang lain. Baginya, yang terpenting adalah kepuasan untuk dirinya sendiri tanpa peduli dengan perasaan orang lain. Seorang yang narsis melihat orang di sekitarnya hanya sebagai alat untuk memperoleh apa yang ia inginkan, yaitu pujian dan pengakuan.

Baca juga: Manfaat Sering Bicara pada Diri Sendiri

 

6. Bisa menjadi seorang yang sangat menyebalkan

Seseorang yang narsis sangat mengharapkan pengakuan yang baik tentang dirinya. Jika ada orang lain yang tidak setuju atau bahkan menghina dirinya, orang narsis tidak akan segan untuk menyerangnya. Ia bisa dengan tega merendahkan, meremehkan, dan mengintimidasi siapapun yang tidak setuju dengan dirinya. Banyak penelitian yang menghubungkan kondisi narsisme dengan tingkat agresi dan kekerasan yang lebih tinggi.

 

Penyebab Bullying -GueSehat.com

 

7. Hubungan percintaan dengan narsisis

Pada awalnya, mungkin Kamu tidak akan melihat adanya sifat negatif dari diri seseorang yang narsis. Tentu saja ini karena seorang narsisis terlihat sangat menonjol dan percaya diri. Bagimu, ia sangat menawan. Namun seiring waktu, ia bisa menjadi pribadi yang dingin, manipulatif, dan kejam. Bahkan, kebanyakan orang yang narsis terbilang tidak setia. Mereka akan selalu mencari pasangan yang lebih mengesankan dibandingkan dirimu!

 

8. Sering memuji, artinya bisa bersahabat dengan si Narsis? Belum tentu!

Mungkin menurutmu dengan memuji seseorang yang narsis setiap waktu, Kamu bisa bersahabat dengannya. Karena hal itulah yang diinginkannya. Eits, tetapi ternyata enggak begitu lho, Gengs! Seorang yang narsis bisa bergaul dengan semua tipe kepribadian. Namun, pada akhirnya ia akan cenderung kembali bergaul dengan teman-teman narsisis yang setipe dengannya.

 

9. Narsisis sebagai rekan kerja

Seseorang yang narsis akan terlihat sangat percaya diri. Tidak heran jika ia akan sangat mengesankan ketika sesi wawancara kerja. Namun, lama-kelamaan Kamu akan menyadari bahwa ia adalah tipe karyawan yang buruk. Narsisis akan melebih-lebihkan keterampilan yang ia miliki dan merendahkan kemampuan rekan kerja lainnya.

 

Ia akan melakukan cara apa saja untuk terlihat mengesankan dalam bekerja. Ia tidak malu untuk 'menerobos' masuk dalam percakapan pribadi, memberi saran yang tidak perlu, bahkan mencuri ide karyawan lain. Jika sebagai atasan, narsisis juga kerap dinilai buruk oleh karyawan bawahannya.

Baca juga: Tipe-tipe Rekan Kerja yang Menyebalkan dan Trik Menghadapinya!

 

10. Tidak semua narsisis buruk!

Meski sering menyebalkan, tetapi ada beberapa sifat narsisme yang terbilang positif, lho. Misalnya, Kamu bisa meniru sifat percaya diri seorang narsisis. Seseorang yang narsis biasanya juga bisa membawa keceriaan di lingkungannya.

 

11. Jika berhadapan dengan narsisis

Saat berhadapan dengan orang narsis, jangan heran jika ia akan mengemukakan berbagai harapan dan mimpi-mimpi hebatnya kepadamu. Namun ketika Kamu tahu betul bahwa yang Kamu hadapi adalah narsisis, sebaiknya hindari untuk terlibat terlalu jauh dengannya. Akan lebih baik jika Kamu melakukan beberapa hal ini:

  • Jangan memberi alasan atau persetujuan baginya untuk berbohong atau menyakiti orang lain.

  • Sadarilah jika hal yang dilakukan seorang narsis pada orang lain bisa juga dilakukan kepadamu.

  • Fokuslah pada impian dan tujuan hidupmu sendiri.

 

12. Cara menangani narsisis

Tetapkanlah batasan bagi narsisis untuk melakukan kebiasaannya terhadapmu. Jangan takut ketika ia berusaha untuk menjauhi, menolak, atau menindasmu. Nah, berikut beberapa cara untuk menghadapi narsisis:

  • Berikan kritik secara lembut. Seseorang yang narsis mungkin akan marah saat Kamu mengatakan hal buruk tentangnya. Namun, coba jelaskan kepadanya bahwa sikapnya membuat dirimu tidak nyaman.

  • Bersikaplah cuek saat ia marah. Coba jelaskan kembali maksudmu saat dirinya sudah lebih tenang.

  • Tak perlu membalas atau membantah, karena mungkin ia tidak akan mendengar pendapatmu dan justru akan menyerang dirimu.

 

13. Pengobatan bagi narsisis

Seseorang yang narsis biasanya tidak akan tertarik untuk memperoleh bantuan dari profesional. Baginya, pembelaan diri adalah salah satu cara terbaik yang bisa dilakukannya. Namun, beberapa ahli mengatakan bahwa psikoterapi dapat membantu narsisis lebih memahami serta mengontrol sifat-sifatnya saat di lingkungan.

 

Setiap orang memang ingin mendapat pujian dan diakui keberadaannya. Dan, tidak ada salahnya pula jika Kamu membanggakan dirimu. Namun, jangan sampai Kamu 'gelap mata' hingga menjadi terlalu narsis dan tidak memikirkan perasaan orang lain, ya! (BAG/AS)

 

Manfaat Berpikir Positif -GueSehat.com