4. Apakah menyusui itu sakit?

Nyeri puting, jelas Franke, adalah masalah yang paling umum terjadi di minggu-minggu pertama menyusui. “Biasanya ini disebabkan posisi menyusui atau pelekatan yang kurang tepat sehingga menimbulkan rasa sakit,” tambahnya. Jadi, segera minta bantuan kepada konsultan laktasi supaya dapat menyusui dengan nyaman.

 

5. Puting saya berdarah, apakah masih bisa menyusui?

Jika Mums mengalami nyeri puting, puting retak, atau puting berdarah, Mums tetap bisa menyusui, kok. Bancoff berujar, “Sedikit darah pada ASI tidak akan menyakiti bayi. Namun, retak pada puting mengindikasikan bahwa ada salah pelekatan selama proses menyusui. Konsultasikan kepada konsultan laktasi untuk mendapatkan solusinya.

 

6. Haruskah saya berhenti menyusui saat mengalami mastitis?

Walaupun godaan untuk berhenti menyusui si Kecil sangat besar ketika sedang mengalami mastitis atau ASI sedikit keluar, justru menyusui dapat menyembuhkan kedua kondisi tersebut. “Umumnya, menyusui dapat membuat ASI keluar lebih lancar. Sedangkan saat mastitis, Mums direkomendasikan untuk tetap menyusui, agar ASI mengalir keluar dan mencegah penyumbatan,” tutur O'Connor. Sembari tetap menyusui, carilah akar masalahnya dan lakukan perawatan agar kondisi payudara kembali pulih.

 

7. Saya kurang nyaman menyusui langsung, apakah tidak apa-apa pumping saja?

Franke berucap, “Ada beberapa ibu yang kurang nyaman saat menyusui secara langsung, tetapi tetap ingin memberikan asupan ASI bagi bayinya. Ini adalah pilihan pribadi dan sebenarnya sah-sah saja.” Pada dasarnya, Mums lah yang paling tahu apa yang terbaik untuk Mums dan si Kecil. Jika Mums memilih pumping dan memberikan si Kecil ASI melalui botol, maka jangan merasa bersalah. Yang terpenting adalah Mums tetap memberikannya nutrisi terbaik dan cinta yang tak terbatas.

Baca juga: Inilah Kunci Agar Mums Gembira Menyusui!