"Aduh puting saya lecet setelah menyusui si Kecil. Apa yang bisa dilakukan, ya? Sakit sekali nih rasanya."

Rasanya keluhan ini cukup banyak muncul dari ibu menyusui. Tidak jarang bahkan orang menganggap ini  merupakan isu yang dianggap normal saat menyusui. 

 

Puting lecet dan berdarah sebenarnya bukanlah sesuatu yang normal dalam proses menyusui. Menyusui seharusnya tidak sakit, dan rasa sakit tersebut merupakan tanda adanya masalah yang harus diselesaikan. Kondisi umum, lecet dan puting berdarah disebabkan oleh pelekatan yang tidak baik saat menyusui. Jika pelekatan terus-menerus tidak baik, puting akan lecet dan menyebabkan rasa nyeri. Memperbaiki posisi dan teknik menyusui bisa mengatasi masalah ini. Karenanya, mintalah bantuan konsultan laktasi untuk menunjukkan posisi dan pelekatan menyusui yang benar. 

 

Menggunakan breast pump secara tak benar juga bisa mencederai puting, misalnya menggunakan level isapan paling kuat. Karenanya penting untuk memilih breast pump yang sesuai. Kondisi lain yang bisa menyebabkan puting lecet dan berdarah adalah thrush (infeksi jamur) atau eczema yang bisa membuat kulit kering. Carilah bantuan dokter jika mengalaminya.

 

Penyebab puting lecet dan berdarah yang lain adalah bayi mememiliki tongue tie, yang merupakan kelainan congenital disebabkan oleh frenulum atau pengikat lidah (jaringan yang menghubungkan dasar lidah dengan ujung lidah bagian bawah) yang pendek. Hal ini menyebabkan mobilitas lidah terbatas. Gejala tongue tie, antara lain pelekatan yang buruk dan cara mengisap yang kurang baik atau terdengar klik pada saat bayi menyusu, frekuensi menyusu lebih sering, ASI yang diterima bayi sedikit hingga kenaikan berat badan lambat, bayi sering kolik dan cenderung lama menyusu (lebih dari 1 jam).

 

Sebenarnya, kondisi puting yang lecet dan berdarah tidak berpengaruhi Si Kecil. Namun yang dikhawatirkan dari masalah ini adalah pelekatan yang tidak benar bisa memengaruhi produksi ASI. Bayi kemungkinan hanya akan mendapatkan sedikit ASI dari yang dibutuhkan.

 

Solusi Tepat

Hubungi dan berkonsultasilah dengan konselor laktasi untuk mendapatkan solusi dan dukungan. Ada beberapa hal yang mungkin disarankan untuk dilakukan:

Selama menyusu:

  • Periksa pelekatan bayi. Posisi dan pelekatan yang baik adalah daerah areola berada sepenuhnya dalam mulut bayi.
  • Cobalah menyusui dengan posisi yang berbeda. Hal ini bertujuan agar ibu bisa menemukan posisi yang nyaman baik baginya maupun bayi. Temukan hingga ibu dan bayi bisa melekat dengan nyaman. 
  • Menyusui pada puting payudara yang tidak terlalu lecet terlebih dahulu. Setelahnya, baru pindahkan bayi ke puting yang lecet. Bagaimana pun puting ini harus tetap disusui untuk menghindari bengkak dan penyumbatan.
  • Kompres bagian yang lecet dengan ice pack sebelum menyusui. Rasa dingin bisa meringankan rasa sakit.

Setelah menyusui:

  • Bersihkan puting dengan lembut. Jika lecet atau berdarah, cuci dengan air bersih untuk menghindari infeksi. Sehari sekali, gunakan sabun yang tidak mengandung anti-bakteri atau parfum untuk membersihkan luka, lalu cuci dengan air. Jangan gunakan alkohol, losion, atau parfum pada puting.
  • Jika lecet cukup parah, konsultasikan dengan dokter untuk penggunaan krim yang bisa meringankan luka.
  • Konsumsi pereda rasa sakit seperti ibuprofen atau asetaminofen sebelum menyusui. Namun konsultasikan hal ini dengan dokter terlebih dahulu.

Jika kondisi puting terlalu parah, ibu mungkin harus berhenti menyusui dan beralih pada breast pump hingga sembuh. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan ahlinya jika puting lecet disertai dengan demam, pembengkakan, dan gejala infeksi lain. Bakteri yang masuk ke dalam luka terbuka bisa menyebabkan masalah menyusui lainnya, yaitu mastitis.

 

 

Baca Juga

Coba Cara Penyembuhan Sakit Flu ketika Menyusui Ini! 

7 Perlengkapan Menyusui yang Harus Anda Miliki

4 Penyebab Umum Ibu Sulit Menyusui 

Lakukan Cara Perawatan Payudara Ini ketika Anda Menyusui