Tahukah Mums kalau pada awal Agustus ini diperingati sebagai pekan ASI sedunia? Dengan berlangsungnya pekan ASI sedunia, Mums dari seluruh dunia, termasuk Indonesia tentu ingin lebih merasa gembira saat menyusui, apalagi Mums yang baru pertama kali dikarunia buah hati, nih. Lalu, apa sih yang dimaksud dengan gembira menyusui itu dan bagaimana sih posisi menyusui yang tepat?

 

Mums yang baru pertama kali dikaruniai anak harus mengetahui langkah awal yang harus dilakukan agar lancar sekaligus gembira saat menyusui, lho. Sebagai seorang ibu, Mums tentu ingin memberikan yang terbaik bagi si Kecil, bukan? Air susu ibu (ASI) merupakan hak anak dan pemberiannya merupakan hal yang seharusnya dilakukan bagi seluruh Mums.

 

Namun, menurut dr. Elizabeth Yohmi, Sp.A yang juga merupakan Ketua SATGAS ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), saat hari pertama si Kecil lahir, niat dan rencana untuk menyusui si Kecil terkadang berbeda dengan yang dibayangkan oleh kebanyakan Mums. Hal ini membuat beberapa Mums jadi merasa kecewa ataupun stres.

Baca juga: 7 Perlengkapan Menyusui yang Harus Anda Miliki

 

 

“Ibu mengira bahwa hari pertama bayi lahir langsung bisa menyusui. ASI langsung keluar, si Kecil bisa tidur dan menyusui sesuai yang kita mau. Tenyata, kenyataannya sering kali berbeda 180 derajat dari yang dibayangkan oleh seorang ibu,” jelasnya saat berbicara di acara kampanye #gembiramenyusui bersama Mothercare Indonesia, Rabu (18/7).

 

Yohmi menambahkan, agar semua berjalan lancar, menyusui sebenarnya harus disertai dengan persiapan yang matang. Ia menyatakan kalau seorang ibu juga harus memiliki niat untuk menyusui sejak awal mengandung. “Menyusui merupakan kegiatan yang melelahkan. Namun, kalau si ibu sudah memiliki niat, pasti akan melakukannya dengan sukarela dan suka cita,” jelasnya.

 

 

Setelah memiliki niat, Mums biasanya akan mencari informasi sebanyak-banyaknya seputar menyusui. Setelah itu, Mums disarankan untuk mencari fasilitas kesehatan yang mendukung keinginan menyusui tersebut. “Ibu akan mencari tahu mulai dari dokter obgyn, rumah sakit, tenaga kesehatan seperti perawat atau bidan. Setelah melahirkan, 3 hari pertama, ibu nantinya akan banyak bertemu dengan mereka. Oleh karena itu, carilah yang dapat memberikan support,” tambahnya.

 

Tidak hanya mencari fasilitas maupun informasi seputar kesehatan yang mendukung pemberian ASI eksklusif, Mums perlu lho mencari dokter anak yang sepaham atau sesuai dengan keinginan Mums untuk menyusui nanti. Dukungan dari orang terdekat, seperti suami, orang tua, ataupun mertua juga merupakan hal yang tidak kalah penting. Kebanyakan Mums gagal atau tidak gembira saat menyusui, karena orang terdekat tidak memberi dukungan dalam proses menyusui si Kecil.

 Baca juga: 5 Masalah Menyusui yang Umum Terjadi pada Ibu Baru

 

 

Lalu, Bagaimana Posisi Agar Mums Lebih Gembira Saat Menyusui?

Berdasarkan data World Health Organization (WHO), 53% penyebab kematian bayi akibat kurangnya nutrisi saat perkembangan otak di periode emas kehidupannya. Pemberian makan bayi, seperti pemberian ASI eksklusif kurang dari 4 bulan, pemberian MPASI yang terlalu dini atau lambat, dan kandungan MPASI yang kurang memenuhi zat gizi yang baik atau higienis dapat menyumbang angka kematian pada balita.

 

Nah, kita semua mengetahui kalau ASI sangat penting untuk tumbuh kembang si Kecil. Namun, banyak Mums yang kurang memahami cara atau posisi menyusui yang tepat, nih. Padahal, mengetahui hal ini dapat berguna untuk mengurangi angka kematian akibat cara yang salah dalam pemberian nutrisi bagi si Kecil.

 

Mums perlu tahu posisi dan pelekatan saat pemberian ASI kepada si Kecil yang tepat karena kedua hal tersebut menjadi kunci utama Mums lebih gembira saat menyusui. Menurut dr. Yohmi, posisi menyusui yang tepat sebenarnya dapat mengurangi luka atau lecet di bagian puting payudara sehingga Mums tidak stres atau takut saat menyusui. “Menyusui itu ada kuncingnya. Kunci menyusui ini terletak pada posisi dan pelekatan saat menyusui,” ujarnya.

Baca juga: Atasi Puting Lecet dan Berdarah Saat Menyusui

  

 

  • Posisi Menyusui

Posisi menyusui merupakan cara Mums saat menggendong si Kecil. Posisi menyusui yang biasanya dilakukan oleh Mums ialah duduk dengan tubuh yang sedikit membungkuk. Padahal, posisi yang tepat ialah menyanggah punggung si Kecil sampai ke bokongnya. Saat menyusui ini, pastikan si Kecil didekap dengan perut si Kecil menempel pada perut atau dada Mums. Dengan begitu, tidak ada jarak antara Mums dengan si Kecil.

 

Mums juga sebaiknya memposisikan wajah si Kecil menghadap ke payudara dan membuat kepalanya agak menengadah. Dengan menengadah, saluran air pada kerongkongan akan renggang dan hidung tidak akan tertutup payudara sehingga membuat si Kecil bisa bernafas dan menelan. “Sama saja seperti saat orang dewasa minum dengan menggunakan gelas, posisinya pasti sedikit tegak dan lurus ke depan, jika diibaratkan gelas dengan payudara, gelas ini tentu tidak berada di samping mulut,” jelas dr. Yohmi.

 

  • Pelekatan

Pelekatan yang tepat ialah dagu si Kecil menempel pada payudara, mulut terbuka dengan lebar, dan hampir seluruh areola masuk ke dalam mulut si Kecil. Namun, saat posisi si Kecil hanya menghisap di bagian puting, akan ada jarak antara payudara dengan si Kecil. Mulutnya menyusui seperti menyedot dengan sedotan yang membuat si Kecil tidak puas meski telah lama menyusui.

 

Saat posisi dan pelekatan saat menyusui tepat, si Kecil akan merasa cukup menyusui 15 hingga 30 menit. Namin, saat hanya ujung puting saja yang masuk dalam mulut si Kecil, hal tersebut akan membuat ASI tidak tesalurkan dengan baik, tidak terhisap dan lama-lama akan menyumbat. Si Kecil pun tidak kenyang dan membuatnya rewel, proses menyusui bisa berjam-jam, puting Mums menjadi lecet, sakit, bahkan hingga berdarah yang membuat Mums jadi tidak gembira saat menyusui. (TI/AY)