3. Infeksi pasca-episiotomi

Kondisi ini terjadi karena ada luka robekan perenium yang rentan terhadap infeksi. Luka pada robekan ini umumnya disebabkan oleh bakteri Escherichia coli dari anus. Tingkat keparahannya bervariasi, tergantung luas wilayah dan kedalaman jaringan yang terinfeksi, mulai dari vagina, vulva, dan dapat menjalar ke rahim. Kondisi ini umumnya terjadi 1-2 hari pasca-melahirkan.

 

Gejala

  • Luka jahitan terasa sakit dan panas
  • Gatal dan menganggu proses buang air kecil
  • Pembengkakan jahitan episiotomi

 

Pengobatan

Mums harus berkonsultasi ke dokter agar jahitan dapat dilepas. Ini dilakukan supaya nanah dapat keluar dan luka cepat mengering. Mums juga harus mengganti pembalut secara berkala dan diberikan antibiotik.

 

Pencegahan

Mums dapat mencegahnya dengan selalu menjaga kebersihan daerah vagina dan luka bekas episiotomi, terutama setelah buang air kecil dan buang air besar. Usahakan agar daerah tersebut tidak lembap.

 

4. Infeksi Saluran Kemih

Mums yang melahirkan secara normal lebih berisiko mengalami infeksi saluran kemih. Selain itu, risiko infeksi saluran kemih meningkat pada penggunaan kateter urine. Risiko infeksi ini bisa terjadi sekitar 1 minggu pasca-melahirkan. Bakteri seperti Enterococcus dan Escherichia coli sering kali menjadi penyebab infeksi saluran kemih.

 

Gejala

  • Muncul rasa panas seperti terbakar di daerah vagina
  • Rasa gatal
  • Sering ingin buang air kecil, tetapi urine hanya sedikit
  • Urine berwarna keruh dan terdapat bercak darah

 

Pengobatan

Selain antibiotik yang diresepkan dokter, terdapat penelitian mengonsumsi buah cranberry dalam bentuk jus, buah, manisan dan lain-lain mampu mengobati infeksi saluran kemih.

 

Pencegahan

Mums dapat menjaga kebersihan vagina dengan selalu mengganti pembalut dan mengonsumsi buah cranberry. Selain itu, Mums dapat mengimbanginya dengan minum air putih.

 

5. Infeksi Luka Caesar

Persalinan caesar menyisakan luka bekas sayatan sebanyak 7 lapisan pada jaringan perut, mulai dari permukaan kulit hingga dinding rahim. Infeksi umumnya terjadi pada hari ke-3 atau ke-7 pasca-persalinan.

 

Kondisi ini jarang terjadi jika Mums menjaga kebersihan luka operasi caesar. Namun, hal ini bisa terjadi akibat peralatan operasi yang kurang steril, reaksi tubuh ibu terhadap bahan dasar benang jahit, jahitan jaringan yang terlalu besar, dan kebersihan luka kurang terjaga.

 

Gejala

  • Kulit di sekitar jahitan tampak kemerahan
  • Terasa sakit dan panas
  • Meradang dan merah
  • Gatal
  • Bila luka ditekan terasa nyeri
  • Keluar cairan putih kekuningan atau darah di sekitar jahitan

 

Pengobatan

Konsultasikan dengan dokter jika Mums mengalami gejala seperti di atas. Mums biasanya akan diberikan antibiotik serta obat antiseptik untuk membersihkan luka. Sebaiknya Mums beristirahat dan tidak melakukan aktivitas yang melibatkan gerakan membungkuk.

 

Baca juga: Mengenal Operasi Caesar Elektif

 

Pencegahan

Agar luka jahitan tetap kering, Mums akan diberikan antibiotik. Mums juga harus rajin mengganti perban secara rutin, mengoleskan cairan antiseptik sebelum menempelkan perban yang baru, dan menjaga perut agar tidak tertekan. (AD/AS)