Di dunia ini ada sekitar 195 juta wanita terkena gangguan ginjal. Maka tema  Hari Ginjal Sedunia tahun 2018 adalah "Ginial dan Kesehatan Perempuan." Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman akan tingginya risiko gangguan ginjal pada wanita serta upaya untuk mencegah beban kesehatan akibat penyakit ginjal. 

 

Hari Ginjal Sedunia tahun ini diperingati tanggal 8 Maret oleh berbagai organisasi ginjal seperti International Society of Nephrology (ISN) dan International Federation of Kidney Foundations (IFKF). Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) jug aikut merayakan dengan kembali mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan peran serta aktif dalam menjaga kesehatan ginjal. 

Baca juga : Diabetes dapat Menyebabkan Gagal Ginjal!

 

Kenali fakta-fakta tentang Penyakit ginjal kronik (PGK) pada perempuan:

 

  1. Penyebab Kematian Dini pada Wanita

PGK saat ini merupakan penyebab kematian ke-8 tertinggi pada wanita, mencapai hampir 600,000 kematian setiap tahunnya. Risiko terjadinya PGK pada wanita hampir setinggi pada laki-Iaki, dan bahkan lebih tinggi. Berdasarkan beberapa studi, PGK lebih banvak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki, dengan rerata prevalensi sebesar 14% pada perempuan dan 12% pada laki-laki.

 

  1. Wanita yang Menjalani Dialisis Lebih Sedikit

Meskipun penderita PGK lebih banyak pada wanita, namun, jumlah yang menjalani dialisis atau cuci darah lebih rendah dibandingkan pria. Setidaknya ditengarai ada tiga alasan utama kondisi tersebut; perjalanan PGK yang lebih lambat pada perempuan, hambatan psiko-sosioekonomi seperti rendahnya kesadaran akan penyakit ginjal yang mengakibatkan keterlambatan ataupun tidak dimulainya dialisis, serta akses kesehatan yang tidak merata yang masih menjadi masalah utama di negara-negara yang tidak memiliki jaminan layanan kesehatan semesta. 

 

  1. Penyebab Gagal Ginjal pada Wanita

Banyak kondisi kesehatan pada wanita yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya PGK, antara lain :

  • Lupus. Perempuan Iebih banyak terkena lupus, suatu penyakit autoimun yang dapat menyerang ginjal.
  • Pre-eklampsia dan eklampsia selama kehamilan. Pre-eklampsia dan eklampsia selama kehamilan juga dapat memicu kerusakan ginjal, baik satu atau kedua ginjal. Tidak sedikit wanita yang akhirnya menjalani dialisis seumur hidupnya karena pre-eklampsia.
  •  Infeksi Saluran Kemih. Wanita lebih sering mengalami infeksi saluran kemih karena struktur anatomi saluran kemih perempuan yang lebih pendek dari laki-laki.
  •  Kanker serviks (Ieher rahim). Kanker serviks juga dapat menyebabkan  kerusakan di organ dalam panggul termasuk ginjal.
 Baca juga: Hati-Hati, Terlalu Banyak Konsumsi Daging Merah Bisa Bahayakan Ginjal
 

Ketua PERNEFRI, dr. Aida Lydia, PhD., Sp.PD-KGH, menjelaskan sebagian besar wanita yang mengalami gangguan fungsi ginjal tidak menunjukkan gejala sampai mereka kehilangan fungsi ginjalnya mencapai 90%. Akibatnya banyak wanita yang baru mencari pertolongan kesehatan saat mereka telah berada di stadium akhir penyakit ginjal yang memerlukan dialisis ataupun transpalantasi ginjal.

 

Untuk mencegah PGK sejak dini, Kamu harus waspada akan kesehatan ginja| dengan cara meakukan deteksi dini gangguan ginjal. Misalnya menerapkan pola hidup sehat, rutin memeriksakan diri terutama jika berisiko menderita penyakit ginjal, contohnya jika Kamu menderita tekanan darah tinggi, diabetes, riwayat keluarga dengan penyakit ginjal, riwayat pre-eklampsia, atau menderita lupus maupun kanker Ieher rahim.

 

Pemeriksaan untuk deteksi dini gangguan ginjal sangat sederhana yaitu dengan pemeriksaan kencing (urinalisis) dan darah (ureum dan kreatinin). Jangan ragu-ragu untuk bertanya pada praktisi kesehatan jika kamu adalah pasien penyakit ginjal atau ada keluarga dengan penyakit ginjal.

Baca juga: Cara Mengobati Batu Ginjal secara Alami

 

Bagi kaum wanita dengan penyakit ginjal, perencanaan kehamilan yang baik dan pengawasan ketat selama kehamilan dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi selama kehamilan. Jangan lupa perburukan fungsi ginjal ibu juga membawa risiko terhadap janin misalnya kelahiran prematur ataupun bavi dengan berat badan lahir rendah. Bayi dengan berat badan lahir rendah berisiko untuk mengalami gangguan ginjal dikemudian hari. 

 

Kenalilah gejala penyakit lupus dan jalani pengobatan untuk lupus sesuai anjuran dokter dapat mencegah kerusakan pada ginjal. Begitu pula bagi wanita yang mengalami infeksi saluran kemih  (ISK) lebih dari 5 hari agar segera mengunjungi dokter.(AY)