Setiap pagi Geng Sehat pasti bercermin dan menengok bagaimana kondisi wajah hari ini. Tapi Kamu pernah sadar dan benar-benar memerhatikan tidak sih perbedaan yang terjadi di wajah Kamu setiap harinya? Sepertinya setelah membaca artikel ini Kamu harus tengok ke cermin dan perhatikan dengan baik wajah Kamu.

Wajah tidak hanya bisa dipakai untuk mendeteksi sifat dan kepribadian, ternyata wajah kita ini bisa mendeteksi kondisi kesehatan tubuh secara umum, lho. Bahkan, beberapa tanda di wajah bisa menjadi gejala penyakit yang lumayan berbahaya nih.

 

Warna Kuning di Wajah

Warna kuning pada wajah bisa dalam banyak bentuk, seperti kulit yang menguning, mata yang menguning, atau timbul bercak berwarna kuning. Pada orang dewasa, penyakit kuning bisa mengarah kepada kondisi yang serius seperti hepatitis, atau terjadi masalah pada organ hati, kantong empedu atau pankreas. Penyebab penyakit kuning adalah bilirubin yang menumpuk dalam tubuh.

Tidak hanya orang dewasa, bayi yang lahir sebelum usia 38 minggu bisa mengalami penyakit kuning. Hal ini kemungkinan terjadi karena hati bayi belum cukup matang untuk bisa bekerja secara efektif. Pada bayi baru lahir, sel darah merah ekstra langsung pecah. Hemoglobin pada sel darah merah ikut pecah menjadi heme dan globin. Heme merupakan tempat bilirubin berasal dan harusnya langsung diproses oleh organ hati. Namun, hati bayi yang baru lahir kemungkinan belum cukup matang untuk bisa bekerja secara efektif, sehingga bilirubin akan menumpuk. Bilirubin yang menumpuk ini lah yang membuat mata dan kulit berwarna kuning.

Bercak kuning di sekitar mata, hidung dan mulut juga mengindikasikan kalau kadar kolesterol tubuh terlalu tinggi. Selain itu, bercak kuning juga bisa menjadi gejala arteri yang tersumbat.

Baca juga: Pengaruh Film Pada Kesehatan Tubuh

Tahi Lalat

Tahi lalat merupakan sesuatu yang wajar. Bintik kecil berwarna cokelat dan agak kehitaman ini berasal dari kumpulan melanosit, sel penghasil warna kulit. Tahi lalat ada yang berupa titik ada juga yang berupa benjolan. Pada ibu hamil, tahi lalat menjadi berwarna lebih gelap dari sebelumnya. Namun, ada juga tahi lalat yang berbahaya dan bisa menyebabkan kanker kulit (melanoma). Periksakan tahi lalat Kamu sebelum menyebar menjadi sumber penyakit jika mulai terasa gatal dan mengeluarkan darah.

Baca juga: Tahi Lalat Penyebab Kanker Kulit

Untuk mengetahui lebih lanjut, lakukan pemeriksaan A-B-C-D-E seperti dikutip dari WebMD berikut ini,

A : Asymmetrical, apakah bentuknya tidak simetris?

B : Border, bagaimana dengan tepinya, apa tidak rata dan kasar?

C : Color, apakah memiliki 2 atau 3 warna berbeda?

D : Diameter, apakah bentuknya besar dan melebihi ukuran kacang polong?

E : Evolving, bagaimana perkembangannya, apa muncul perubahan dalam beberapa minggu?

Tips untuk Kamu yang memiliki banyak tahi lalat, sebaiknya menghindari paparan sinar matahari langsung terutama di siang hari. Jangan lupa gunakan pelindung kulit seperti payung dan tabir surya.

Luka di Bibir dan Mulut

Luka yang timbul di sekitar bibir dan mulut bisa menjadi tanda herpes tipe 1. Jika benar merupakan gejala herpes, luka biasanya akan menghilang dengan sendirinya namun bisa muncul lagi. Luka bisa kembali keluar jika kondisi tubuhmu sedang dalam keadaan tidak fit, kelelahan, merasa cemas, atau terlalu lama terkena paparan sinar matahari.

Herpes disebabkan oleh virus. Virus jenis ini bisa dengan mudah menular melalui kontak langsung. Hindari menggunakan alat makan dan pelembap bibir bersama-sama. Berciuman juga bisa membuat virus ini menyebar, terutama saat luka sedang keluar.

Baca juga: Herpes Oral dan Cara Pencegahannya

Bibir kering dan Pecah-pecah

Bibir pecah-pecah merupakan kondisi yang sering terjadi. Bibir kering dan pecah-pecah menjadi tanda pasti kalau tubuh Kamu sedang dehidrasi alias kekurangan cairan. Namun, bibir kering juga bisa menjadi tanda gangguan kesehatan lain nih GengS, contohnya adalah kondisi limpa yang kurang baik bila bibir kering diikuti dengan bibir yang berdarah. Tak hanya itu, bibir juga bisa menunjukkan adanya reaksi alergi terhadap obat, seperti steroid.

Untuk menangani bibir yang kering dan pecah-pecah, Kamu bisa menggnakan lip balm untuk menjaganya tetap lembap. Jangan lupa untuk menambah asupan berupa vitamin B dan zat besi.

Wajah Terasa Kaku

Kondisi ini termasuk kondisi yang parah. Jika Kamu tidak bisa menggerakan sebelah wajahmu, seperti terasa kaku, ditambah dengan bibir yang menceng dan kelopak mata yang tidak bisa ditutup, bisa jadi Kamu terkena bell’s palsy. Rasa sakit di rahang dan belakang telinga juga bisa timbul. Bell’s palsy diduga disebabkan oleh virus yang menekan saraf yang mengontrol otot wajah. Trauma fisik dan udara dingin juga bisa menjadi pemicu bell’s palsy. Kondisi ini bisa diobati dalam waktu 3-6 bulan. Jika tidak ditangani dengan cepat, pemulihan akan berlangsung lebih lama.

Bukan hanya bell’s palsy, wajah kaku juga bisa menjadi pertanda terkena stroke. Selain wajah yang kaku, lengan dan kaki juga terasa lemah, pembicaraan tidak terdengar jelas, kesulitan menelan, dan bagian bawah wajah terasa lumpuh. Segera dapatkan perawatan dari tenaga medis jika Kamu atau kerabat mengalami gejala ini.

Mata Bengkak

Mata bengkak bisa diakibatkan oleh banyak hal, di antaranya kurang tidur, terlalu banyak makanan asin, sengatan serangga, perubahan hormon, menangis terlalu lama, dan infeksi. Ruang di bagian bawah mata dapat terisi cairan sehingga membuatnya bengkak. Mata bengkak juga bisa terjadi lebih sering seiring bertambahnya usia karena otot-otot mata mulai melemah.

Selain mata bengkak, jika timbul gejala lain seperti kemerahan, terasa gatal, dan terasa hangat, bisa jadi hal itu merupakan reaksi alergi. Alergi bisa disebabkan oleh makanan, serbuk sari, make up, wewangian, dan pembersih wajah.

 

Lihat video ini juga untuk informasi lebih lanjut. 

 

 

 

Setelah Kamu memeriksa kondisi wajahmu, apa ada yang cocok dengan tanda-tanda di atas? Semoga saja tidak ya. Tapi kalau ada, tidak ada salahnya untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Lebih baik menangani masalah sejak awal agar tidak timbul komplikasi yang lebih berbahaya, lho.

Baca juga: Gangguan Kepribadian yang Jarang diketahui