Akhir-akhir ini cuaca sedang tidak menentu. Sebentar hujan, sebentar panas. Buat kita jadi mudah kena flu ya, Gengs! Waktunya sedia 'perlengkapan perang', nih!  Bicara tentang flu, pasti vitamin C tidak boleh ketinggalan. Iya sih, musim hujan tanpa vitamin C itu rasanya kayak Lebaran tanpa ketupat alias kurang afdol!

 

Apalagi sekarang juga tersedia aneka jenis vitamin C. Ada yang berbentuk kapsul, tablet hisap, minuman ringan, bahkan permen gummy. Praktis banget, ya? Rata-rata suplemen tersedia dalam dosis 1.000 mg. Wah, langsung tancap gas deh beli yang banyak. Eits, tunggu dulu! Sebenarnya, perlu tidak sih vitamin C sebanyak itu? Apa benar, vitamin C itu makin banyak dikonsumsi makin baik?

 

Baca juga: Vitamin Ini Tidak Boleh Terlalu Banyak Dikonsumsi!

 

Pertama-tama, kita bahas dulu yuk soal vitamin C ini. Vitamin C memiliki nama kimia asam askorbat, dengan rumus kimia C6H8O6. Asam? Kalau begitu vitamin ini sifatnya asam dong? Yup, vitamin C memiliki rentang pH  2,4–2,8, yang setara dengan keasaman asam cuka.

 

Wiii, asam sekali, dong? Hahaha. Tenang dulu, Gengs! Suplemen vitamin C di pasaran menggunakan bentuk natrium atau kalium askorbat, yang merupakan bentuk garam dari vitamin C. Bentuk garam ini memiliki pH sekitar 7 atau netral.

 

Selain sifat asam, vitamin C juga memiliki sifat antioksidatif. Pernah dengar antioksidan, kan? Yang disebut-sebut bisa menangkal radikal bebas itu, loh. Nah, sifat antioksidatif inilah yang berperan utama pada kesehatan kita. Vitamin C dapat menangkal radikal bebas dalam tubuh, mencegah kerusakan sel, dan mempercepat pemulihan sel yang terlanjur rusak.

 

Di samping sebagai antioksidan, vitamin C juga memiliki fungsi dalam pembentukan enzim, pembentukan jaringan, induksi sistem imun, dan banyak lagi. Vitamin C tidak dapat diproduksi oleh tubuh, sehingga harus disuplai dari sumber eksternal.

      
Baca juga: 9 Manfaat Vitamin C yang Kamu Harus Tahu!

             

Wah, kalau begitu benar dong kita harus makan vitamin C yang banyak? Eits, belum selesai nih! Vitamin C memang memiliki sejuta manfaat, tetapi harus digunakan pada dosis yang tepat. Dosis harian vitamin C untuk orang dewasa, menurut US Dietary Reference Intake, adalah 75-90 mg per hari. Sementara untuk anak hanya 15-45 mg per hari.

 

Ada beberapa kondisi yang membutuhkan dosis lebih, seperti selama kehamilan, menyusui, atau bagi perokok. Namun, jumlahnya hanya 35-50 mg per hari. Tidak banyak, kan? Nah, setelah melihat dosis yang dianjurkan, ternyata suplemen vitamin C 1.000 mg berlebihan banget, ya. Hihihi. 

            

Memang pada beberapa kasus, dosis vitamin C yang sangat tinggi dibutuhkan, contohnya saat kita sedang sakit atau pemulihan luka pascaoperasi. Bukan saat patah hati, ya. Hehehe. Namun bukan serta-merta kita boleh mengonsumsinya sesuka hati.

 

Konsumsi vitamin C tidak boleh melebihi 2.000 mg per hari, karena dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Disarankan pula untuk membagi vitamin C menjadi beberapa kali minum. Hah, kenapa? Kan ribet jadinya? Ada dua alasannya, Gengs.

 

Pertama, absorbsi atau penyerapan vitamin C menurun ketika sejumlah besar vitamin C dikonsumsi secara langsung. Bila kita mengonsumsi 30-180 mg vitamin C, jumlah yang diabsorbsi sekitar 70-90%. Namun bila kita mengonsumsi 1.000 mg sekaligus, jumlah yang diserap turun hingga setengahnya. Kedua, ekskresi atau pengeluaran vitamin C juga berbanding lurus dengan jumlah per kali konsumsi. Dalam artian, semakin banyak yang kita konsumsi, semakin cepat vitamin C dikeluarkan dari tubuh. Sayang sekali, kan?

 

Baca juga: Berapa Kebutuhan Vitamin C Harian Kamu? Yuk, Cek di Sini!

            

Nah, sekarang sudah tahu kan vitamin C itu tidak semakin banyak dikonsumsi akan semakin baik? Salam sehat!

 

Vitamin untuk Awet Muda - GueSehat.com