Penyakit Jantung Bawaan (PJB) terjadi karena gangguan pada proses pembentukan dan perkembangan jantung sejak janin di dalam kandungan. Hal ini disebabkan oleh gangguan pada katup, ruang jantung, septum (dinding penyekat antar ruang jantung), atau pembuluh darah dari dan ke jantung, sehingga aliran darah dari dan menuju jantung mengalami gangguan.



PJB ditandai dengan gejala seperti kebiruan atau napas terengah-engah. Namun, tergantung jenis penyakit jantung bawaan yang dialami, beberapa PJB tidak menyebabkan kebiruan. PJB dibedakan menjadi sianotik (kulit membiru) dan asianotik (kulit tidak membiru).

 

Baca juga: Inilah Alasan Penyakit Jantung Bawaan Sulit Dicegah

 

Apakah Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan Boleh Divaksin?

Menjaga anak dengan PJB agar tetap sehat merupakan hal penting untuk menjaga harapan dan kualitas hidup yang baik. Terlebih lagi anak dengan PJB rentan terinfeksi penyakit seperti pneumonia, infeksi saluran napas atas (ISPA) dan meningitis atau infeksi selaput radang otak. Pemberian vaksinasi berperan penting dalam mencegah penyakit tersebut.



Seringkali yang menyebabkan pasien dirawat di rumah sakit bukan karena penyakit jantungnya, namun infeksi yang dialami oleh pasien. Misalnya, anak dengan PJB memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadi ISPA. Hal ini disebabkan aliran darah menuju jantung lebih banyak dari pada normal, dan menyebabkan membesarnya volume jaringan paru. Pasien PJB yang terinfeksi ISPA membutuhkan waktu lebih lama untuk penyembuhan dibandingkan pasien tanpa PJB.



Apakah vaksin dapat diberikan pada bayi PJB sianotik atau asianotik? Ya, vaksin dapat diberikan pada kedua jenis PJB tersebut, namun perlu evaluasi dan konsultasi dahulu dengan dokter spesialis anak, mengenai kebutuhan anak tersebut.



Pemberian vaksin pada anak dengan PJB harus diberikan sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh IDAI. Namun, perlu diperhatikan pada pasien PJB terkadang ditemukan juga kondisi imunosupresi akibat mengonsumi obat-obatan imunosupresif, yaitu obat untuk menekan sisitem imun. Di sisi lain, obat imunosupresif membuat anak dengan PJB lebih rentan terinfeksi.



Oleh karena itu, perlu diperhatikan secara khusus kondisi pasien saat akan divaksin, apakah dalam kondisi sehat atau tidak, apa saja obat yang sedang di konsumsi, dan tindakan apa saja yang telah dan atau akan dilakukan pada anak PJB.

 

Baca juga: Penyakit Jantung Bawaan Bisa Dideteksi Sejak Dalam Kandungan

 

Jenis Vaksin yang Diberikan untuk Anak dengan PJB

Adapun beberapa vaksin perlu diperhatikan, terutama vaksin yang berisikan virus atau bakteri hidup yang dilemahkan, karena apabila kondisi anak sedang tak sehat, malah berisiko untuk menyebabkan terjadi infeksi pada pasien. Vaksin yang dilemahkan tersebut yakni :

  • Measles, Mumps, Rubella

  • Varicella

  • Rotavirus

  • Campak

  • Polio (oral)

  • BCG (untuk vaksin TBC)

  • Live attenuated influenza vaccine

 

Untuk vaksin yang disebutkan di atas bukan berarti tak boleh diberikan pada pasien dengan PJB, namun pemberiannya perlu perhatian khusus dari dokter spesialis anak, sebab apabila kondisi anak tidak sehat malah berisiko menyebabkan rentan terjadinya infeksi.

 

Vaksin lain seperti pneumococcus juga tak kalah penting, terutama pada pasien setelah dilakukan tindakan operasi PJB atau operasi bypass. Pemberian vaksin juga perlu diperhatikan apabila telah dilakukan atau direncanakan untuk tindakan operasi PJB, sebaiknya waktu vaksin diatur sedemikian rupa sehingga tak terlalu dekat dengan jadwal operasi yakni :

  • 2 minggu – 1 bulan sebelum operasi

  • 2 minggu – 1 bulan setelah operasi



Namun hal tersebut tidaklah selalu sama, sehingga dapat dikonsultasikan lebih dahulu dengan dokter spesialis anak anda. Sehingga tiap keputusan untuk menunda atau memberikan vaksinasi tepat dan anak anda terlindungi dari risiko infeksi penyakit yang dapat dicegah.

 

Baca juga: Tingkatkan Kesadaran terhadap Kelainan Jantung Bawaan!

 



Referensi:

Jpedhc.org. Keeping Chlidren with Congenital Heart Disease Healthy. 

Wilar R and M. Wantania J. Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Episode Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan. Sari Pediatri. 2016; 8: 154.

American Academy od Pediatric. The Care of Children With Congenital Heart Disease in Their Primary Medical Home