Di usia awal kehidupannya, si Kecil memang lebih banyak tidur. Namun ketika ia sedang bangun, jangan lupa diajak bermain, ya. Salah satu kegiatan bermain sekaligus belajar yang baik adalah tummy time atau tengkurap. Bukan cuma bermanfaat untuk mencegah kepala peang, namun nyatanya ini membantu menstimulasi kecerdasannya! Info menarik seperti ini, sayang dong, kalau tidak disimak hingga tuntas, Mums.

 

Tummy Time Bukan Sekadar Tengkurap, lho!

 

Seorang anak bisa bisa pintar dengan sendirinya sesuai perkembangan usianya. Pernahkah Mums mendengar pernyataan seperti itu? Jika ya dan Mums memercayainya, sayangnya anggapan itu salah besar dan telah dibuktikan salah oleh para ahli.

 

Menurut Audrey van der Meer, seorang ahli saraf dari Norwegian University of Science and Technology (NTNU), pola pikir lama tersebut umumnya dipahami oleh banyak orang tua di awal tahun 1990-an. Di masa itu, para ahli yakin bahwa gen sangat menentukan siapa kita, dan perkembangan anak terjadi secara terpisah dari stimulasi yang dialami bayi. Dan, para ahli percaya berbahaya untuk mempercepat proses perkembangan anak, karena perkembangan akan dan seharusnya terjadi secara alami. 

 

Dari situlah kemudian diyakini bahwa orang tua tak perlu berbuat banyak untuk menstimulasi anaknya dan cukup menunggu hingga usianya cukup. Itu pula yang melatarbelakangi, hingga saat ini masih banyak orang tua yang menganggap bahwa tummy time tak begitu penting untuk dilakukan. Terlebih ketika melihat bayi menangis atau gelisah ketika ditengkurapkan, si Kecil akan sesegera mungkin digendong dan ditenangkan karena mengira tummy time telah membuatnya tersiksa.

 

Padahal kenyataannya tidak begitu, lho. Otak bayi sangatlah fleksibel, sehingga dapat beradaptasi dengan apa yang terjadi di sekitar mereka. Jika sinapsis baru yang terbentuk di otak tidak digunakan, jalinan di dalam otak tersebut justru menghilang seiring pertambahan usia si Kecil, dan otak akan berubah secara struktural dan fungsional sebagai akibat dari minimnya stimulasi yang ia terima.

 

Lalu, apa hubungannya tummy time dengan kecerdasaan si Kecil? Sejak si Kecil lahir, otak mulai mengembangkan berbagai jaringan saraf yang membangun kesadaran sensorik terhadap lingkungan sekitarnya. Ini termasuk membangun jaringan saraf yang mendukung koordinasi motorik dasar, sehingga nantinya si Kecil dapat bergerak dan berinteraksi dengan lingkungannya.

 

Kegiatan tummy time inilah yang dapat menstimulasi semua itu. Ketika si Kecil ditempatkan di atas perutnya, jaringan saraf yang menggerakkan koordinasi motorik dan keseimbangan fisiknya dirangsang untuk membuat koneksi baru. Dengan kata lain, Mums mungkin hanya melihat tummy time sebagai stimulasi fisik semata. Padahal, jaringan otak dan perkembangan motoriknya berkembang optimal secara bersamaan untuk mendukung perkembangan keterampilan motoriknya, sekaligus kognitifnya.

 

Inilah yang menjadi alasan mengapa The American Academy of Pediatrics (AAP) sangat merekomendasikan tummy time dilakukan pada bayi, bahkan bayi baru lahir sekalipun, sebanyak 2-3 kali per hari selama 3-5 menit. Durasi dan frekuensi tummy time perlahan bisa Mums tingkatkan seiring pertambahan usianya dan semakin nyamannya ia dengan aktivitas ini. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa si Kecil memiliki waktu yang cukup berada dalam posisi tengkurap atau tegak yang mana kepalanya tidak tertekan ke permukaan yang kuat seperti kasur, bouncer, atau car seat.

 

Baca juga: Covid-19 Terbukti Airborne Disease, Lindungi Rongga Mulut dan Hidung Kita!

 

Kenapa Efek Tummy Time Bisa Begitu Hebatnya?

Tahukah Mums, bahkan kemampuan si Kecil untuk bisa duduk, merangkak, berdiri dan berjalan, dimulai dari satu kegiatan sederhana, yaitu tummy time? Ya, menempatkan si Kecil di atas perutnya nyatanya bukanlah kegiatan yang bisa disepelekan, karena merupakan stimulasi yang penting untuk perkembangan kognitif dan keterampilan fisiknya. 

 

Bahkan telah banyak dikatakan, bahwa bayi yang jarang diberi waktu untuk tummy time, berpotensi mengalami keterlambatan tumbuh kembang, yang bisa berdampak hingga saat si Kecil berada di bangku sekolah. Waduh!

 

Tapi, kenapa sih, tummy time ini bisa mendatangkan manfaat yang begitu hebat bagi perkembangan si Kecil. Jawabannya sebagai berikut, Mums:

 

1. Melatih kekuatan otot inti (core muscle)

Core muscle atau otot inti, secara umum dapat diartikan sebagai otot di titik tengah gravitasi tubuh (centre of gravity), sehingga semua gerakan dalam tubuh berasal dari otot inti. Otot inti pula yang menopang seluruh gerakan dan keseimbangan tubuh manusia. Dengan peran sepenting itu, memang sudah semestinya otot inti dilatih sejak usia dini.

 

Ketika si Kecil berada di perutnya, respons alaminya adalah mengangkat kepala. Ia pun mengangkat lengan dan kakinya. Semua respons ini nyatanya memperkuat otot leher dan otot inti yang penting untuk kewaspadaan dan perhatian.

 

2. Ketajaman visual

Masih berhubungan dengan otot inti, kepala yang terayun-ayun dan tidak bisa berdiri dengan stabil adalah bukti bahwa otot inti lemah. Hal ini sama sekali tidak bisa disepelekan, karena jika penglihatan si Kecil tidak dapat fokus, penglihatannya pun kabur. Nah, ketika otot intinya kuat, guncangan kepala berkurang dan penglihatannya menjadi lebih jernih. Ini memungkinkan mata dan leher bekerja sama untuk menemukan dan melacak objek. Pelacakan visual yang baik sangat penting untuk pengembangan keterampilan membacanya nanti, Mums.

 

Baca juga: Bibir Bayi Pecah-pecah, Berbahayakah?

 

 

 

 

3. Koordinasi tangan dan mata

Tangan adalah salah satu hal yang pertama kali dipelajari anak untuk ditemukan. Mata si Kecil akan melacak gerakan tangannya saat ia belajar tentang apa yang bisa dilakukan tangannya. Ini adalah awal dari koordinasi tangan-mata, yang sangat penting untuk menulis, membalik halaman buku, berolahraga, dan banyak tugas lainnya.

 

4. Sistem vestibular

Ini adalah sistem yang bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan dan koordinasi. Dalam posisi tummy time, si Kecil mampu mengangkat kepala, kaki, dan lengannya untuk menahan tarikan gravitasi dan mengaktifkan sistem vestibularnya. Jika sistem ini tidak berkembang dengan baik, maka si Kecil harus berusaha keras dengan koordinasi dan pengaturan diri, yang dapat menyebabkan sejumlah masalah, termasuk masalah perilaku dan masalah attention span (sulit berkonsentrasi dalam rentang waktu tertentu).

 

Baca juga: Haruskah Menunda ke Dokter Gigi Selama Pandemi?

 

Sumber:

Science Daily. Lack Of Time On Tummy Shown To Hinder Achievement

Coleman Vision Center. Lack of Tummy Time Could Cause Learning Delays

Medpage Today. Too Little 'Tummy Time' for Infants May Risk Development Delays