Punya anak itu mahal, Mums setuju? Ya, memang tak bisa dimungkiri kalau biaya perawatan si Kecil tak murah. Apalagi, insting semua orang tua ingin memberikan yang terbaik. Walau begitu, bukan berarti tak ada trik yang bisa dilakukan agar berbelanja kebutuhan bayi bisa hemat, ya. Simak yuk, 5 cara yang terangkum di sini.

 

Apa saja Kebutuhan Utama si Kecil?

Untuk bisa mengatur pengeluaran si Kecil, tentu harus diawali dengan membuat daftar kebutuhannya. Berdasarkan prioritas, kebutuhan utama si Kecil di usia 7-12 sebagai berikut:

1. Susu formula

Rp 300.000-800.000/bulan         

 

Pemberian ASI sangat dianjurkan untuk dilanjutkan hingga si Kecil berusia 2 tahun. Namun, tak dapat dimungkiri bahwa pada kondisi tertentu, Mums akan mulai memberikan asupan susu formula atau susu UHT sebagai pendamping makanan padatnya. Jelas, akan lebih banyak uang yang bisa dihemat ketika Mums menyusui ASI. Namun ketika Mums ingin tetap memenuhi nutrisi si Kecil dengan pemberian susu, sementara menyusui ASI terkendala atau tidak mencukupi lagi, opsi memberikan si Kecil susu formula atau susu UHT bisa dipilih.

 

Perlu diketahui, kebutuhan susu si kecil di usia 7-12 sebanyak 180-240 ml/hari. Jika nyatanya si Kecil cocok dengan susu formula, setidaknya Mums perlu menyiapkan Rp300.000-Rp800.000 per bulan dengan perhitungan si Kecil menghabiskan 1 kotak/1 kaleng susu setiap minggunya. 

 

2. Popok

Rp 300.000-500.000/bulan

 

Di usia ini, si Kecil memang belum bisa diajarkan toilet training secara optimal, sehingga penggunaan popok sekali pakai menjadi kebutuhan utama kedua setelah susu. Besarnya pengeluaran popok tak hanya hanya dihitung dari berapa kali si Kecil ganti popok, namun juga berkaitan dengan berat badan, pemilihan merek, dan pilihan isi per kemasan. Semakin banyak isinya, umumnya semakin murah jika dihitung per satuan.

 

3. Makanan

Rp 200.000-600.000/minggu

 

Dari 6 bulan, si Kecil memasuki masa transisi dari hanya minum ASI/susu ke tahap makan makanan padat. Ini adalah tahap yang penting untuknya karena di sinilah Mums mulai membentuk kebiasaan makan yang baik melalui proses pengenalan makanan yang bervariasi, tekstur yang berbeda, mengembangkan keterampilan mereka makan sendiri, dan mengikuti rutinitas makan keluarga. Dengan praktik pemberian makan yang baik, akan mengurangi kemungkinan si Kecil pilih-pilih makanan atau masalah makan lainnya. Untuk itu, Mums perlu mengoptimalkan asupan nutrisinya dari 5 kelompok makanan yaitu biji-bijian; sayuran; buah-buahan; protein hewani (daging, ikan, ayam), protein nabati (kacang-kacangan), dan susu.

 

Nah, untuk masalah ini pola belanja sayur dan bahan makanan lainnya bisa sangat bervariasi. Ada Mums yang menerapkan belanja seminggu sekali untuk protein hewani dan belanja setiap hari untuk sayuran, atau belanja tiap beberapa hari sekali agar bahan makanan selalu segar. 

 

4. Perlengkapan bayi

Rp 170.000-1.000.000 (sesuai kebutuhan)

 

Karena sudah mulai makan makanan padat, maka diperlukan beberapa perlengkapan untuk mendukungnya. Biasanya, di usia ini Mums akan mencari high chair untuk mendukung proses makan si Kecil agar lebih aman dan nyaman. Selain itu, juga diperlukan perlengkapan MPASI lainnya seperti alat makan, tempat minum/training cup, bib, sterilizer alat makan, food processor, hingga wadah untuk menyimpan pure dan kaldu. Perlengkapan lainnya yang mulai dicari ketika si Kecil berusia 7-12 bulan adalah mainan untuk mendukung tumbuh kembangnya, seperti mainan mendorong (pushing toys) yang baik untuk menstimulasi kemampuannya berdiri dan berjalan. Untuk kisaran harga perlengkapan bayi ini akan sangat bervariasi tergantung merek, kualitas, dan kebutuhan si Kecil. 

 

5. Pakaian

Rp 150.000-500.000/bulan

 

Dengan pertumbuhan fisik yang semakin pesat, maka kebutuhan sandang atau pakaian si Kecil pun berubah. Kebutuhan satu ini mungkin sedikit terbantu dengan pemberian kado atau hadiah dari saudara dan kerabat saat si Kecil lahir. Namun, Mums tentu perlu tetap berbelanja pakaian yang sesuai dengan kebutuhan si Kecil dan selera Mums. Ya, jujur saja, terlepas si Kecil berjenis kelamin laki-laki atau perempuan, Mums tentu ingin si Kecil berpenampilan keren dan menggemaskan sesuai preferensi gaya yang Mums sukai.

 

Baca juga: Kenali Berbagai Manfaat Buah Pir untuk Kesehatan!

 

 

Trik Menghemat Belanja Kebutuhan si Kecil

Setelah membaca daftar di atas, lumayan tertegun juga ya Mums, dengan jumlahnya. Namun seperti halnya kebutuhan penting lainnya, Mums bisa mengaturnya sedemikian rupa agar kebutuhan utama si Kecil terpenuhi dengan baik dan aspek pengeluaran yang lain tidak terganggu. Ada beberapa cara untuk menghemat pengeluaran yang bisa Mums coba, yaitu:

 

1. Jangan terpatok dengan 1 cara belanja

Beruntunglah kita hidup di era digital seperti sekarang. Karena, sudah banyak e-commerce yang menawarkan promo dan harga bersaing untuk berbelanja kebutuhan bayi. Berbelanja online juga lebih nyaman karena tidak mengharuskan Mums untuk keluar rumah dan bisa dilakukan kapan saja. Namun, tidak bisa dimungkiri jika berbelanja secara konvensional ke pasar swalayan juga bisa menghemat beberapa persen pengeluaran Mums, jika sedang berlangsung promo atau penawaran spesial. Jadi, usahakan untuk bersikap fleksibel ketika Mums ingin berbelanja dengan banyak melakukan perbandingan harga barang, serta perhitungan biaya pendukung lainnya seperti biaya transportasi, ongkos kirim, atau biaya parkir/tol.

 

2. Beli dalam jumlah banyak

Trik satu ini bisa Mums aplikasikan untuk kebutuhan nonmakanan, seperti popok atau pakaian. Coba ajak teman yang juga ingin membeli pakaian bayi atau popok untuk berbelanja bersama. Dengan begitu, Mums bisa mendapatkan keuntungan belanja dalam jumlah banyak namun tidak sepenuhnya hanya Mums yang melakukan.

 

3. Selalu siapkan perlengkapan si Kecil di dalam mobil

Rasanya tidak hanya 1-2 orang tua yang pernah mengalami insiden berbelanja dadakan karena mengalami kejadian tak terduga seperti si Kecil mengompol atau mengotori pakaiannya ketika buang air besar atau makan. Karena sifatnya darurat, jumlah ini bisa saja besar dan tak terkendali, lho karena pilihannya terbatas. Untuk itu, selain sudah membawa diaper bag berisi kebutuhan si Kecil setiap bepergian, jangan lupa siapkan diaper bag darurat di dalam mobil berisi ekstra pakaian, popok, atau bahkan uang tunai secukupnya untuk berjaga-jaga.

 

Baca juga: Cara Mengurangi Beban Psikologis Akibat PHK

 

4. Menyewa atau cari barang secondhand

Trik ini memang bukan hal yang baru lagi, namun bisa sangat membantu menekan pengeluaran Mums, lho. Membeli stroller atau high chair memang paling ideal dan memberikan Mums keleluasaan untuk memilih. Namun, opsi menyewa pun tak kalah menyenangkan, lho, karena sudah banyak tempat penyewaan yang menyediakan beragam pilihan. Mums juga bisa membeli perlengkapan bayi secondhand melalui komunitas khusus ibu atau kenalan Mums. 

 

5. Hitung harga popok per satuan

Menurut riset, seorang anak menggunakan 2700 popok sekali di 1 tahun pertama kehidupannya. Banyak? Ya, itulah kenapa jargon “Mencari uang untuk membeli susu dan popok anak” adalah kenyataan yang dijalani semua orang tua. Untuk menyiasatinya, biasakan Mums menghitung harga popok per satuan. Misal, popok merek A berisi 24, dijual dengan harga Rp64.000. Sementara popok dengan merek yang sama berisi 34, dijual dengan harga Rp81.600. Sekilas, popok yang isinya lebih banyak memang lebih mahal. Namun, coba hitung kembali. Popok berisi 24 harga per satuannya Rp2.600, sementara harga satuan untuk popok yang isinya 34 adalah Rp2.400. Walau kecil, selisih harga tersebut tetap berkontribusi penghematan, lho. Dengan cara berhitung seperti ini, Mums juga bisa terhindar dari rayuan pemasaran yang terlihat seolah-olah menguntungkan, padahal tidak selalu lebih hemat, seperti kalimat “jumbo pack”, “bundling:, dan lain sebagainya.

 

Tak terlalu sulit kan, Mums trik berhemat tersebut? Coba diaplikasikan, yuk!


Baca juga: Mums, Perhatikan 9 Barang Rumah Tangga yang Berbahaya bagi Anak Berikut Ini!

 

Sumber:

FHS.gov.uk. Recommendation on Nutritions Intake.

The Simple Dollar. Ways to Save Up for Baby.