Anak-anak yang sedang berkembang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Sayangnya, keingintahuan tersebut belum diimbangi dengan rasa waspada akan bahaya. Bagi mereka, rumah bisa menjadi area bermain yang menyenangkan. Mereka bisa mengeksplorasi sejumlah benda yang dianggap menarik. Nah, tahu enggak sih Mums jika benda-benda di rumah bisa saja menjadi ancaman bagi keselamatan mereka. Duh, kira-kira benda apa saja ya itu? Berikut daftarnya.

 

9 Benda Rumah Tangga yang Berbahaya bagi Anak

Penting bagi Mums untuk memperhatikan keberadaan benda-benda di rumah tangga. Pasalnya, benda-benda tersebut bisa saja berisiko membahayakan si Kecil. Nah, berikut ini kesembilan daftar benda rumah tangga yang berbahaya bagi anak.

 

1. Bathtub atau kolam

Anak-anak belum memiliki refleks untuk berenang, sehingga jika mereka tenggelam akan sangat berbahaya. Oleh karena itu, jangan pernah meninggalkan anak di dalam bathtub seorang diri.

 

Kondisi bathtub yang licin bisa sangat berisiko membuat anak tergelincir dan menyebabkannya tenggelam. Selain itu, jika di rumah Mums terdapat kolam, selalu perhatikan pergerakan anak ketika bermain. Jika memungkinkan, pastikan agar anak tidak bermain di sekitar area tersebut.

 

2. Soket listrik

Untuk menciptakan lingkungan rumah yang ramah anak, pastikan untuk menutup seluruh soket listrik yang ada di rumah, terutama yang berada dalam jangkauannya. Pasalnya, saat merangkak, anak mungkin saja melihat soket listrik dan tergoda untuk memasukkan jari-jari kecilnya ke dalam lubang tersebut. Hal ini tentu saja sangat berisiko bagi keselamatannya.

 

Baca juga: Cara Mengembangkan 8 Jenis Kecerdasan Anak
 

3. Laci

Beberapa anak terlahir sebagai pemanjat ulung. Ketika melihat lemari atau laci kecil, mereka mungkin menganggap benda tersebut adalah tantangan baru yang perlu ditaklukkan. Terlebih jika di atas lemari tersebut terdapat benda yang menurut mereka sangat menarik. Alhasil, tanpa berpikir panjang, anak-anak akan memanjatnya.

 

Meski memanjat merupakan cara yang baik untuk melatih sistem motorik, memanjat tanpa pengawasan dari orang tua bisa sangat membayakan keselamatan si Kecil. Ini karena bukan tidak mungkin saat memanjat, ia akan terjatuh ke lantai dan kepalanya terbentur.

 

4. Tali penggulung tirai jendela

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics, terhitung sejak tahun 1990 hingga 2015, sekitar 17.000 anak di bawah usia 6 tahun cedera hingga meninggal akibat kecelakaan di area jendela. Sebagian besar anak ditemukan terjerat atau tercekik tali tirai. Jadi jika di rumah terdapat tirai dengan tali yang menjuntai, pastikan untuk selalu mengikatnya dengan rapi dan pada ketinggian yang tidak terjangkau oleh anak.

 

5. Perlengkapan dapur

Dapur mungkin menjadi tempat yang paling berbahaya bagi anak-anak untuk ditinggal sendirian. Ketel, pisau, dan sabun cuci sangat mudah ditemukan di dapur, di atas kompor, dan di dalam lemari.

 

Jadi, usahakan untuk memiliki pagar pengaman untuk mencegah anak memasuki dapur. Pastikan juga untuk selalu mengunci laci dan lemari penyimpanan, serta menjauhkan ketel atau wajan panas dari jangkauan anak-anak.

 

Baca juga: Cerita Unik Pengasuhan Anak dari Seluruh Dunia
 

6. Pinggiran furniture

Jatuh dan terbentur menjadi hal umum bagi anak-anak ketika bereksplorasi di masa pertumbuhannya. Namun, Mums sebenarnya dapat mengurangi kemungkinan cedera ini dengan menempelkan pelindung di sudut atau pinggiran furniture yang tajam.

 

7. Obat-obatan

Pastikan untuk selalu menyimpan semua obat dalam lemari di luar jangkauan anak-anak. Obat oral yang penggunaannya bukan untuk anak-anak telah diketahui dapat menyebabkan kecelakaan fatal.

 

8. Peralatan kaca

Jangan biarkan anak-anak menggunakan peralatan kaca, seperti gelas atau piring, hingga mereka benar-benar siap untuk itu. Gelas kaca sangat rentan pecah dan berisiko melukai anak-anak. Oleh karena itu, lebih baik berikan mereka gelas plastik sebagai gantinya.

 

9. Benda-benda kecil

Segala benda kecil yang tergeletak di sekitar rumah berpotensi menimbulkan bahaya tersedak bagi anak-anak, terutama selama fase si Kecil senang memasukkan semua hal ke dalam mulutnya. Untuk itu, simpan semua barang tersebut dalam lemari yang tidak mudah dijangkau olehnya.

 

Keselamatan si Kecil harus selalu menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, jangan pernah meremehkan pentingnya melindungi anak di rumah, ya. Pasalnya, meski di dalam rumah yang terkesan aman, beberapa benda masih bisa berpotensi membahayakan keselatan si Kecil. (AS)

 

Baca juga: Apa Saja 6 Aspek Perkembangan Anak di Usia Dini?
 

 

Sumber

The Asian Parent Singapore. "9 Household Items That Can Put Your Children in Grave Danger".