Berbicara mengenai diet, dari tahun ke tahun pasti ada satu jenis diet yang sangat digandrungi oleh kaum perempuan. Kalau 2 tahun yang lalu diet yang sangat disukai adalah diet mayo, tahun ini ada juga diet yang sedang panas-panasn menjadi bahan perbincangan, yaitu diet ketogenic! Kamu sudah pernah dengar belum? Popularitas diet ini memang belum setinggi diet mayo, tapi kabarnya khasiatnya tidak kalah hebat lho dari diet mayo! Mari yuk membahas mengenai diet ketogenic ini!

Apa itu diet ketogenic?

Diet ketogenic awalnya ditemukan oleh Dr. Gianfranco Capello, seorang profesor bedah dari Sapienza University, Roma, Italia. Beliau mengetahui bahwa dari 19.000 orang yang menerapkan diet ketogenic ini, semuanya  berhasil menurunkan berat badan secara cukup signifikan, yaitu mencapai 10,2 kg dalam 2,5 kali siklus diet. Selain itu, beliau juga menemukan bahwa efek samping dari diet ini sangat kecil!

 

Meski begitu, sebenarnya mengenai efek samping dari diet ini masih menjadi perdebatan di dunia medis. Berbeda dengan diet lainnya ketika konsumsi lemak sangat tidak dianjurkan, diet ketogenic justru sangat dianjurkan untuk mengonsumsinya. Jika biasanya per hari disarankan untuk mengkonsumsi lemak 20 persen dari kebutuhan harian, maka diet ketogenic biasanya menyarankan untuk mengonsumsi lemak hingga 60-70 persen. Akan tetapi, pada diet ini konsumsi karbohidrat sangatlah dibatasi. Biasanya hanya diperbolehkan untuk mengonsumsi karbohidrat hingga 20 gr saja per harinya. Sedikit sekali, ya?

Dengan pengonsumsian karbohidrat yang sedikit sekali, diharapkan nantinya kebutuhan sumber energi tubuh akan diambil dari lemak. Nah, dari sinilah diharapkan lemak dalam tubuh pun akan berkurang.

Baca juga: Ingin Diet Sukses? Kendalikan Pikiranmu, Yuk!

 

Lemak apa saja yang bisa dikonsumsi?

Walaupun lemak yang harus dikonsumsi, bukan berarti Kamu bisa makan cupcake ataupun gajih seenak hati, ya! Lemak yang diperbolehkan dikonsumsi selama kita mengikuti diet ketogenic ini adalah lemak yang baik dan sehat, seperti alpukat, telur, daging, dan lainnya. Jadi jangan sampai salah kaprah juga, lho!

 

Apa saja manfaat dari diet ketogenic?

Banyak sekali manfaat dari diet ketogenic ini, salah satunya adalah kemampuannya untuk mengurangi berat badan secara drastis! Hal ini terbukti lho pada tante saya sendiri. Beliau sudah mengikuti diet ketogenic selama 4 hari dan mengalami penurunan berat badan sebanyak 2 kg! Lumayan sekali, ya? Apalagi menurut beliau, efek samping seperti lemas ataupun pusing yang biasa diderita jika mengikuti diet lain tidak terlalu terasa.

 

Selain itu, diet ketogenic juga bisa membuat kulit menjadi lebih bercahaya dan membuat emosi lebih stabil. Wah, menarik sekali ya manfaatnya! Enggak heran banyak para perempuan yang tertarik mengikuti diet ketogenic ini.

Baca juga: Jangan Salah Pilih Buah untuk Menu Dietmu, Ya!

 

Manfaat diet ini untuk kesehatan juga banyak, lho! Di antaranya mampu menstabilkan tekanan darah dan gula dalam darah. Hal ini juga telah terbukti pada salah satu teman ibu saya. Ia mengikuti diet ketogenic ini, dan berhasil menstabilkan tekanan darahnya.

 

Apa bahaya dari diet ketogenic?

Seperti yang sudah saya kemukakan di atas, masih ada perdebatan di dunia medis mengenai efek samping dari diet ini. Meskipun sebagian dokter berpendapat bahwa diet ini tidak memiliki efek samping yang berbahaya, sebagian lain justru berpendapat bahwa diet ini berbahaya dan tidak bisa diterapkan tanpa pengawasan ketat dari dokter. Banyak dokter yang berpendapat bahwa efek samping yang paling berbahaya adalah bisa mengakibatkan otot di tubuh, termasuk otot jantung, menjadi lebih lemah. Seram, ya!

Baca juga: 7 Program Diet, Salah Satunya Mungkin Tepat untuk Kamu!

 

Nah, melihat manfaat dan bahaya dari diet ketogenic tersebut, apa pendapat Kamu mengenai diet ini? Tertarik kah untuk mengikuti diet ini? Kalau saya sendiri tampaknya tidak akan mengikuti tren diet ini dulu. Selain karena saya masih menyusui, saya sendiri agak takut dengan efek samping yang mungkin terjadi. Rasanya saya akan mencoba untuk makan makanan yang seimbang dan memperbanyak porsi olahraga terlebih dahulu.