Melarang si Kecil dengan kata "tidak" adalah cara termudah untuk mendisiplinkannya. Namun, ternyata ucapan ini tidak selalu efektif agar ia menuruti kata-kata Mums. Lagipula, ada banyak cara untuk menolak, menghalangi, atau mendisiplinkan si Kecil selain menggunakan kata "tidak". Tahukah Mums kalau terlalu banyak mengucapkan kata "tidak" kepada si Kecil malah akan menimbulkan kebencian dalam diri si Kecil dan menanamkan benih "pemberontakan" pada dirinya?

 

Yup, beberapa pakar pengasuhan yang mengungkapkan hal ini. Salah satunya Audrey Ricker, Psy.D., co-author dari Backtalk: 4 Steps in Ending Rude Behavior in Your Kids. Menurutnya, menggunakan kata "tidak" terlalu sering akan menurunkan maknanya terhadap si Kecil. Jadi bila nantinya terjadi situasi yang mengancam jiwa dan Mums melarang si Kecil untuk mendekatinya, ia justru akan menyepelekannya. 

 

Sebaiknya, gunakanlah kalimat yang jelas dan ringkas untuk menjelaskan mengapa si Kecil tidak boleh melakukan suatu hal ketimbang Mums hanya menggunakan kata tidak. Berikut ini beberapa tips untuk Mums mengurangi kata "tidak" kepada si Kecil!

 

Baca juga: 5 Tips Membawa Si Kecil yang Gampang Mabuk Perjalanan

 

Tips mengurangi kata “tidak”

  • Hindari kata “tidak”

Jika Mums terlalu banyak mengatakan kata “tidak”, maka si Kecil pun begitu. Cobalah untuk menemukan keseimbangan antara kata “tidak” dan “iya”. Selain itu, coba untuk melihat lingkungan sekitar agar tidak terlalu sering mengatakan kata “tidak”.

 

  • Melakukan antisipasi

Ketika Mums melihat si Kecil dalam kondisi yang berbahaya atau sekiranya dapat mengganggu kenyamanan, maka Mums bisa melakukan antisipasi terlebih dahulu. Misalnya, ketika si Kecil mulai mendekati laptop Mums, segeralah memanggil si Kecil dan mengajaknya bermain sesuatu agar perhatiannya teralihkan. Dengan begitu, Mums pun tidak perlu melarang si Kecil memainkan laptop Mums dengan menggunakan kata "tidak". 

 

 

  • Mengganti kata

Ini mungkin akan menjadi solusi bagi orang tua pada situasi tertentu. Jika Mums sedang membaca majalah dan si Kecil mengambil majalah tersebut untuk dimainkan, maka Mums jangan katakan “tidak”. Sebaiknya gantilah dengan mengucapkan, “Kamu bisa membaca majalah Mama, tetapi Kamu baca bukumu dulu, ya. Mama pinjam majalahnya dulu. Yang ini lebih warna-warni lho, Dek.” Setelah itu, Mums bisa mengganti majalah milik Mums dengan buku cerita milik si Kecil.

 

  • Menjadi “spin doctor”

Hal ini bisa dilakukan agar si Kecil lebih kooperatif, yaitu dengan mencontohkan kegiatan yang sebaiknya ia lakukan. Jika si Kecil memberantaki mainanya, alih-alih memarahinya, Mums bisa memberikan pengertian agar ia merapikan seluruh mainannya setelah bermain, seperti, “Ayo, bantu Mama untuk merapihkan mainanmu. Jalankan kereta yang di sana dan bawa ke sini. Lalu taruh di tempatnya kembali sama-sama.”

 

 
Baca juga: Manfaat Pelukan bagi si Kecil

 

  • Penjelasan singkat

Berikan penjelasan singkat dibandingkan dengan memarahinya dengan kalimat yang panjang. Ini agar si Kecil memahami bahwa ada alasan agar sebuah peraturan harusnya diikuti demi kebaikannya. Misalnya jika si Kecil tidak mau mencuci tangan setelah bermain, maka Mums bisa memberikan penjelasan singkat tanpa memarahinya, “Kalau mau makan es krim, harus cuci tangan dulu. Ingat kan kata-kata Mama sebelum makan cuci tangan? Yuk, cuci tangan bareng Mama."

 

  • Memberikan pujian

Jika si Kecil menjauhi hal yang dilarang oleh Mums atau Dads tanpa harus mengatakan “tidak”, maka berilah ia pujian atas kepatuhan yang sudah dilakukannya. (AP/AS)

 
Baca juga: 5 Makanan Berkalori Tinggi untuk Si Kecil

 

Mengatasi_Anak_Tantrum_Ala_Drew_Barrymore - GueSehat.com