Anak yang mengompol saat tidur sebenarnya wajar terjadi. Namun, jika anak mengompol terlalu sering, hal tersebut sering kali menimbulkan kekhawatiran di antara orang tua. Lalu, bagaimana cara mengatasi anak mengompol? Yuk, terapkan beberapa tips yang bisa Mums atau Dads lakukan pada anak!

 

Penyebab Anak Mengompol

Sebelum mengetahui cara mengatasi anak yang mengompol saat tidur, lebih baik Mums atau Dads mengetahui terlebih dahulu penyebab anak mengompol. Hal ini karena beberapa orang tua menganggap salah satu penyebab anak mengompol ialah akibat anak malas untuk ke toilet. Padahal, hal tersebut tidaklah benar.

 

“Saya menyebut mengompol ini sebagai masalah tersembunyi atau rahasia pada masa kanak-kanak. Mengompol tidak sama seperti asma atau alergi,” ungkap dr. Howard Bennett yang merupakan dokter spesialis anak sekaligus penulis Walking Up Dry: A Guide to Help Children Overcome Bedwetting.

 

Dokter spesialis anak itu menambahkan bahwa 90% anak-anak berpikir kalau mereka satu-satunya yang mengompol dan ini membuat mereka merasa lebih buruk. Oleh karena itu, penting untuk memahami berbagai penyebabnya untuk mengatasi masalah mengompol pada anak.

 

Baca juga: Baiknya Anak Tidur dengan Lampu Padam atau Menyala?



“Sebenarnya kebanyakan kasus mengompol pada anak adalah warisan dari orang tua. Tiga dari empat anak, entah orang tuanya atau kerabatnya pada tingkat pertama pasti pernah mengompol di masa kecil,” tambah dr. Howard.

 

Para ilmuwan juga menemukan bahwa beberapa gen tertentu memiliki masalah untuk mengendalikan kandung kemihnya pada malam hari. “Orang tua memiliki masalah yang sama sebaiknya memberitahukan pada anak agar membuatnya merasa tidak sendirian dan mengompol bukan salah mereka,” jelas dr. Howard.

 

Selain karena faktor genetika, ada alasan lain yang dapat menyebabkan anak mengompol. “Semua penyabab ini juga masih menjadi perdebatan di kalangan ahli, namun beberapa hal dapat menjadi penyebab mengompol pada anak,” ungkapnya. Lalu, apa yang menyebabkan anak mengompol?

1. Kantung kemih yang belum matang. “Sederhananya, otak dan kandung kemih secara bertahap belajar untuk berkomunikasi satu sama lain selama tidur dan ini membutuhkan waktu lebih lama pada beberapa anak,” tambah dr. Howard.

2. Hormon anti-diuretik yang rendah. Hormon ini memberi tahu ginjal untuk mengeluarkan sedikit air seni. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa anak mengompol melepaskan lebih sedikit hormon ini saat tidur.

3. Tidur yang terlalu nyenyak. “Anak yang mengompol karena ia tidur terlalu dalam atau nyenyak. Sebagian besar anak yang tidur sangat nyenyak membuat otak mereka tidak mendapatkan sinyal bahwa kandung kemih mereka penuh,” jelasnya.

4. Sembelit. Usus yang penuh menekan kandung kemih dan dapat menyebabkan kontraksi kandung kemih yang tidak terkontrol saat bangun atau tidur.

 

Baca juga: Waktu Tidur yang Dibutuhkan Sesuai Usia Anak



Mengompol yang disebabkan oleh masalah medis sebenarnya merupakan kasus yang jarang terjadi. Infeksi saluran kemih, sleep apnea, diabetes, masalah sumsum tulang belakang tidak perlu terlalu dikhawatirkan sebagai penyebab anak mengompol. “Sebagian besar anak-anak yang mengompol pada malam hari terkadang bukan disebabkan oleh masalah medis tersebut,” tambah dr. Howard.

 

Menurut dokter spesialis sekaligus penulis Walking Up Dry: A Guide to Help Children Overcome Bedwetting itu, stres secara psikologis adalah penyebab yang bahkan lebih umum dialami oleh anak. Kebanyakan orang tua, menurut dr. Howard justru marah karena anaknya mengompol dan membuat anak merasa buruk.

 

“Secara sengaja atau tidak, orang tua menyatakan ketidaksetujuan terhadap kondisi yang dialami anak. Namun, sikap ini akan membuat situasi lebih buruk,” tuturnya. Oleh karena itu, saat anak mengompol, orang tua sebaiknya tidak kesal atau memarahi agar anak tidak bertambah stres.

 

“Setelah anak berusia 6 tahun, mengompol saat tidur bisa menjadi sangat memalukan bagi mereka dan membuat stres. Yang perlu diingat orang tua ialah tidak ada anak yang mengompol dengan sengaja atau karena terlalu malas untuk bangun dan buang air kecil,” ujar dr. Howard.

 

Baca juga: Penyebab Beser atau Pipis Terus



Tips Mengatasi Anak Mengompol

Sebelum mencegah anak mengompol, sebaiknya yakinkan anak kalau Mums atau Dads sangat mendukungnya. Pahamilah kalau anak tidak mengompol karena sengaja. Jelaskan pula bahwa hal itu normal dan sangat umum dialami oleh anak-anak.

 

Jika anak berusia 4 tahun atau lebih, cobalah untuk mengobrol bersama untuk berdiskusi mengenai langkah-langkah yang mungkin dapat membantunya berhenti mengompol. Minum lebih sedikit pada malam hari dan mengurangi minuman berkafein mungkin patut untuk dicoba. Dengan melakukan hal ini, Mums atau Dads akan membangun kepercayaan pada dirinya dan mencegah anak mengompol.

 

Kalau perlu, Mums atau Dads juga bisa saling bekerja sama dengan menandai hari di mana anak mengompol pada kalender. Berikan stiker atau bintang untuk memacu anak berusaha minum lebih sedikit pada malam hari dan mau untuk mengurangi minuman berkafein yang dapat menyebabkan anak mengompol.

 

Sebelum tidur, cobalah mengingatkan anak untuk buang air kecil terlebih dahulu. Kalau perlu, Mums atau Dads juga bisa membangunkannya untuk buang air kecil pada pertengahan malam. Jika anak takut gelap, pastikan jalan menuju toilet dari kamarnya terang agar ia mudah untuk ke toilet saat ingin buang air kecil.

 

Selain itu, pertimbangkan juga penggunaan celana yang memiliki fungsi menyerap, seperti popok jika memang diperlukan. Beberapa kasus mengompol pada anak disebabkan oleh sembelit. Oleh karena itu, Mums atau Dads bisa berkonsultasi pada dokter untuk menentukan cara terbaik mencegah anak mengompol.

 

Sekarang, Mums atau Dads tidak perlu bingung lagi mencari dokter karena ada fitur Direktori Dokter yang tersedia di GueSehat.com untuk memudahkan Mums atau Dads menemukan dokter terdekat, lho. Cobain yuk fiturnya! (TI)








Sumber:

WebMD. 2012. Bedwetting: What Causes It?. https://www.webmd.com/children/features/bedwetting-causes#3