Beberapa waktu lalu, terjadi wabah keracunan yang menyerang 13 negara bagian Amerika dan Kanada. Sebanyak 58 orang dilaporkan jatuh sakit setelah mengonsumsi sayuran romaine lettuce. Lima orang di antaranya harus dirawat di rumah sakit dan 1 orang dilaporkan tewas.

 

Saat ini, The Centers for Disease Control (CDC) masih menginvestigasi kasus tersebut. Namun, badan kesehatan Kanada mengidentifikasi bahwa penyebab dari wabah mematikan ini adalah bakteri E. coli O157:H7. Bakteri E. coli yang sering ditemukan di sayuran hijau memang memiliki banyak jenis. Kendati demikian, jenis O157:H7 ialah salah satu yang paling membahayakan. Berikut bagaimana keracunan bakteri E.coli bisa menyerang dan membahayakan nyawa orang yang terinfeksi.

Baca juga: Bakteri Mengerikan 'Superbug' Kian Mengancam

 

Apa Itu Bakteri E. coli?

E. coli (Escherichia coli) adalah jenis bakteri yang biasanya hidup di usus manusia dan beberapa binatang. Kebanyakan jenis E. coli memang tidak berbahaya, bahkan membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan. Namun beberapa jenis dari bakteri ini bisa menyebabkan diare, terutama yang berasal dari makanan yang terkontaminasi.

 

Meskipun E. coli identik dengan masalah keracunan makanan, Kamu juga bisa terkena pneumonia, masalah pernapasan, dan infeksi saluran kemih karena bakteri tersebut. Bahkan, 75-95 persen infeksi saluran pencernaan disebabkan oleh E. coli. Beberapa jenis E. coli bisa menimbulkan penyakit dengan membuat racun bernama shiga. Racun tersebut merusak dinding usus.

 

Selain itu, salah satu jenis E. coli yang paling berbahaya adalah O157:H7. Bakteri tersebut bisa menyebabkan nyeri perut, muntah-muntah, dan diare disertai feses berdarah. Hal tersebut adalah penyebab utama gagal ginjal akut pada anak. Selain itu, bakteri ini juga bisa menyebabkan:

  • Gagal ginjal pada orang dewasa.
  • Demam.
  • Perdarahan.
  • Kejang-kejang.

Karenanya, segera hubungi dokter kalau Kamu mengalami gejala-gejala tersebut.

 

Bagaimana Keracunan E. coli Bisa Terjadi? 

Kamu bisa terkena infeksi meskipun hanya sedikit bakteri E. coli yang masuk ke tubuh. Keracunan bakteri E. coli berasal dari hal-hal yang Kamu konsumsi, seperti: 

  • Daging giling: Kamu mengonsumsi daging giling yang terkontaminasi E. coli dan dagingnya tidak dimasak cukup lama untuk membunuh bakteri. Saat daging diolah, terkadang bakteri dari usus binatang tersebut mengontaminasi bagian lainnya. Bakteri ini sering ada pada daging giling, karena biasanya tercampur dengan daging lain.
  • Susu mentah: Susu yang belum dipasteurisasi, artinya belum dipanaskan untuk membunuh bakteri di dalamnya. E. coli bisa masuk ke dalam susu lewat ambing sapi atau dari alat pemerah susu.
  • Sayuran dan buah: Kamu mengonsumsi buah atau sayuran segar yang terkontaminasi bakteri lewat air. Hal tersebut biasanya terjadi ketika pupuk hewan tercampur dengan air yang digunakan untuk menyiram buah dan tanaman. Menurut WHO, wabah infeksi E. coli yang berasal dari sayuran sedang meningkat. Penyebab utamanya diduga adalah kontaminasi dan kontak langsung dengan feses hewan. WHO menganjurkan agar orang-orang berhati-hati mengonsumsi sayuran yang paling sering terkontaminasi E. coli, seperti kecambah, bayam, dan selada.
  • Makanan dan minuman lain: Kamu juga bisa terkena keracunan bakteri E. coli dari jus buah yang tidak dipasteurisasi, serta yoghurt atau keju berbahan dasar susu mentah.
  • Air: Kamu menelan air yang terkontaminasi E. coli, misalnya menelan air saat berenang di kolam renang, danau, atau empang.
  • Binatang: Bakteri E. coli juga bisa ditemukan di kebun binatang.

 

E. coli juga bisa mengontaminasi makanan di rumah jika alat masak, seperti pisau atau talenan, yang digunakan telah terpapar oleh daging mentah. Jika tidak dicuci bersih, bakteri tersebut bisa mengontaminasi makanan, terutama yang mentah seperti salad.

Baca juga: 11 Makanan Ini Ternyata Berisiko Membuat Kamu Keracunan!

 

Gejala Keracunan Bakteri E. Coli 

Kamu biasanya akan mulai merasakan gejalanya 2–5 hari setelah mengonsumsi bakteri E. coli. Gejala-gejala yang paling umum adalah:

  • Kram atau nyeri abdominal.
  • Diare disertai feses berdarah.
  • Mual.
  • Kelelahan terus-menerus dan berlebihan.

 

Orang yang sehat tapi terinfeksi bakteri E. coli biasanya bisa sembuh dalam waktu 1 minggu. Namun, beberapa orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu bisa mengalami komplikasi sindrom hemolitik uremik. Komplikasi berbahaya tersebut menyerang ginjal dan paling sering menyerang orang lanjut usia dan anak kecil.

 

Pengobatan Keracunan Bakteri E. Coli

Satu-satunya cara dokter bisa memastikan Kamu keracunan bakteri E. coli adalah dengan mengirim sampel feses ke laboratorium untuk dianalisis. Kalau Kamu terkena keracunan bakteri E. coli yang menyebabkan diare, dokter biasanya akan memberikan antibiotik untuk meredakan gejalanya.

 

Namun kalau Kamu terkena demam, mengalami diare disertai feses berdarah, atau diduga keracunan bakteri E. coli yang memproduksi racun shiga, jangan asal mengobatinya dengan antibiotik. Pasalnya, antibiotik malah akan meningkatkan produksi racun shiga dan memperburuk gejalanya.

 

Pencegahan Infeksi Bakteri E. coli

Salah satu hal terpenting yang bisa Kamu lakukan untuk menghindari infeksi E. coli adalah dengan selalu mencuci tangan, terutama pada situasi-situasi seperti: 

  • Sebelum menyiapkan makanan.
  • Sebelum menyiapkan susu atau makanan untuk bayi.
  • Sebelum menyentuh apapun yang akan masuk ke mulut bayi.
  • Setelah menggunakan kamar mandi atau mengganti popok bayi.
  • Setelah melakukan kontak langsung dengan binatang, meskipun binatang peliharaan sendiri.
  • Setelah menyentuh daging mentah.

 

Kamu juga bisa mencegah infeksi E. coli dengan lebih berhati-hati dalam memilih dan mengolah makanan, terutama yang memiliki risiko terkontaminasi bakteri E. coli. Untuk menghindarinya, lakukan hal-hal ini:

  • Minum susu dan jus yang sudah dipasteurisasi.
  • Cuci semua makanan sebelum mengonsumsinya, terutama sayuran berdaun hijau seperti selada dan bayam.
  • Cuci peralatan masak, seperti pisau dan talenan, menggunakan air sabun panas setelah mengolah daging mentah.
  • Lebih baik siapkan talenan khusus untuk memotong daging mentah.
  • Ketika berenang, baik di kolam renang, danau, ataupun laut, usahakan jangan menelan air.
Baca juga: Bakteri Juga Penting dan Menyehatkan Tubuh Kamu, Lho!

 

Kebersihan adalah hal utama yang perlu dijaga untuk mencegah terjadinya keracunan bakteri E. coli. Oleh sebab itu, mulai saat ini jagalah kebersihan, terutama saat menyiapkan makanan. (UH/AS)