Apa yang Harus Dilakukan?

Jika tanda-tanda yang disebutkan di atas cukup familier, maka inilah saatnya Kamu mengambil tindakan! Jika Kamu mengalami kekerasan fisik ataupun seksual, maka segeralah melapor kepada pihak yang berwajib.

 

Di Indonesia sendiri, Kamu bisa melaporkannya ke Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Ada 33 kontak P2TP2A yang dapat dihubungi sesuai provinsi tempat Kamu berdomisili dalam situs web Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (www.kemenpppa.go.id).

 

Sedangkan bila Kamu mengalami kekerasan emosional atau mental, maka putuskanlah jalan keluar apa yang terbaik bagimu. Jika kekerasan yang dilakukan dipicu oleh depresi atau trauma, Dr. Fuller menyarankan untuk mendapatkan bantuan dari terapis atau menjalani perawatan medis.

 

Meski Dr. Glass setuju untuk mencari akar masalah hubungan Kamu dan pasangan, terkadang bisa jadi memutuskan hubungan adalah jawaban terbaik untuk dirimu sendiri.

 

Baca juga: Ini Alasan Korban Kekerasan dalam Hubungan Sulit Meninggalkan Pasangannya

 

“Saya sangat percaya kalau Kamu harus mencoba segala hal dan mengerti mengapa pasanganmu tidak baik untukmu. Kamu mungkin bisa bertahan, tetapi bisa juga tidak,” ujar Dr. Glass. Namun jika tidak bisa bertahan, maka tidak perlu buang-buang waktu terjebak dalam toxic relationship.

 

Brocke dan Gamble adalah contoh orang-orang yang memilih untuk pergi dari hubungan tidak sehat tersebut. Keduanya pun merasa jauh lebih baik sekarang. Brocke sudah menikah lagi dan mengedukasi para wanita untuk mantap meninggalkan toxic relationship yang mereka jalani.

 

Sementara Gamble masih memilih untuk sendiri dan membuat grup di Facebook demi mendukung orang-orang yang mengalami toxic relationship. Hingga artikel ini dibuat, terhitung sudah ada 8.451 orang yang bergabung.

 

Menurut Gamble, sebuah hubungan seharusnya membuat Kamu bahagia. Apabila di dalamnya terlalu banyak hal negatif daripada hal positif, tandanya ada yang salah dan perlu diubah. Jadi, jangan berlarut-larut dalam toxic relationship ya, Gengs! (AS)

 

 

Sumber:

Time.com: "How To Tell If You're In a Toxic Relationship — And What To Do About It"

Kompas.com: “Alami KDRT, Bagaimana Cara Mengadukannya?”