Saat hamil, tentu Mums ingin memperoleh informasi sebanyak mungkin mengenai kehamilan. Namun, terkadang tidak semua informasi tersebut benar adanya. Niatnya mencari informasi, eh ternyata itu malah hanya mitos alias tidak jelas kebenarannya. Nah, supaya lebih pasti, yuk simak beberapa mitos dan fakta tentang kehamilan di bawah ini Mums!

 

Mitos: Ibu hamil harus makan dengan porsi dua kali lipat lebih banyak.

Faktanya, saat hamil Mums memang membutuhkan kalori yang lebih banyak dibanding sebelumnya. Namun, bukan berarti Mums harus makan dengan porsi dua kali lipat lebih banyak dari biasanya.

 

Mums justru harus menambah jumlah nutrisi dari makanan yang Mums konsumsi. Pebanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran yang bermanfaat bagi tubuh Mums dan juga si Kecil. Perlu diingat, Mums hanya perlu menambah asupan kalori sebanyak 300 kalori saja setiap harinya.

 

Kalori yang berlebihan justru dapat membuat Mums kelebihan berat badan. Kondisi kelebihan berat badan saat hamil dapat memicu sejumlah masalah kehamilan, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan pre-eklampsia.

 

Baca juga: Ibu Hamil Porsi Makannya Harus Lebih Banyak, Benarkah?

 

Mitos: Perut ibu hamil menentukan jenis kelamin bayi.

Faktanya, bentuk perut saat hamil sebenarnya mengikuti bentuk alami tubuh ibu hamil itu sendiri. Wanita pemiliki tubuh mungil akan memiliki bentuk perut yang cenderung berbeda dengan wanita berpostur tinggi atau besar ketika hamil.

 

 

Baca juga: 5 Superfood untuk Ibu Hamil


Mitos: Rajin minum air kelapa hijau menjelang akhir kehamilan dapat membuat kulit bayi bersih.

Air kelapa hijau memang diketahui memiliki kalori yang tinggi, sehingga dapat memberi Mums tenaga saat melahirkan. Selain itu, air kelapa hijau mengandung banyak ion elektrolit, yang dapat mencegah Mums mengalami dehidrasi. Namun, hingga saat ini belum ditemukan kaitan antara konsumsi air kelapa hijau dengan kebersihan air ketuban ataupun kulit bayi.

 

Mitos: Berhubungan intim pada bulan terakhir kehamilan dapat mempermudah persalinan.

Hubungan intim yang dilakukan pada waktu yang pas memang bisa membantu kontraksi. Namun pada usia kehamilan 36-40 minggu, sebaiknya kurangi frekuensi berhubungan intim. Terlebih jika pasangan memuntahkan air mani di dalam vagina. Menurut dr. Ardiansjah Dara, Sp.OG., zat air mani yang bercampur dengan hormon ibu hamil bisa mengakibatkan kontraksi dini. Hubungan intim bisa dilakukan jika pada usia kehamilan 40 minggu Mums belum juga mengalami kontraksi.

 

Baca juga: Coba Posisi Seks yang Aman ketika Hamil seperti Gambar Ini!

 

Mitos: Minum air es bisa membuat bobot janin berlebih.

Faktanya, ukuran bayi bisa besar jika ibu hamil mempunyai riwayat penyakit kencing manis (diabetes mellitus) atau terlalu banyak makan yang manis-manis. Bila Mums mengonsumsi air es tidak akan membuat ukuran bayi menjadi besar. Namun, jika air es ditambahkan sirup atau gula, itulah yang bisa menyebabkan masalah.

 

Mitos: Ibu hamil tidak boleh dekat atau memelihara kucing.

Faktanya, sah-sah saja sebenarnya jika Mums ingin memelihara atau bermain dengan kucing. Yang perlu Mums perhatikan adalah menjaga kebersihan kucing serta menjauhi kotoran kucing. Kotoran kucing berpotensi menularkan toksoplasmosis, yang berbahaya bagi ibu hamil.



Nah Mums, sekarang sudah jelas kan informasi mana yang termasuk fakta dan mana yang hanya mitos? Mencari informasi sebanyak-banyaknya sih perlu, tetapi jangan sampai informasi tersebut malah justru menyesatkan dan membuat Mums bingung. ya! (BAG/AS)