Berhubungan seksual ketika hamil mungkin menimbulkan kekhawatiran tersendiri baik dari Anda dan pasangan. Banyak pasangan yang cemas jika berhubungan seks ketika hamil dapat membahayakan janin yang ada di dalam kandungan. Selain itu, beberapa wanita hamil juga merasa tidak nyaman untuk berhubungan seks, terutama di trimester pertama karena rasa mual dan lelah berlebihan yang di alami. Padahal, jika kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik, hubungan seksual tetap bisa dilakukan, bahkan dapat mendukung kelancaran persalinan nanti. “Pada kehamilan normal, tidak ada alasan tertentu untuk menghentikan hubungan seksual selama Anda menginginkan dan nyaman melakukannya. Anda hanya perlu memilih posisi sex yang aman ketika hamil agar tetap bisa dilakukan dengan nyaman,” ujar Lauren Streicher, M.D., dokter kandungan asal Chicago dalam bukunya Love Sex Again.

 

Berhubungan Seksual ketika Hamil

Anda dan pasangan masih aman untuk melakukan seks secara oral, selama pasangan Anda tidak meniupkan udara ke bagian vagina. Udara yang masuk ke bagian vagina dapat menghambat pembuluh darah dan menyebabkan terjadinya emboli udara. Kondisi ini akan memengaruhi jantung Anda dan mengancam nyawa bayi di dalam kandungan. Sementara untuk hubungan seks secara anal sebaiknya dihindari. Hubungan seksual dengan cara ini dapat menyebabkan persebaran infeksi bakteri dari dubur menuju vagina. Selain itu, aktivitas ini tidak dianjurkan jika Anda yang sedang hamil mengidap hemoroid.

 

Posisi Seks yang Aman ketika Hamil

Beberapa pasangan mungkin bertanya-tanya, apakah hubungan seks yang dilakukan saat sedang hamil bisa berdampak buruk bagi perkembangan janin atau tidak. Pada dasarnya jika hubungan seks dilakukan masih wajar dan aman tidak akan berbahaya bagi janin. Ketika berada di dalam kandungan, janin dilindungi oleh kantung ketuban dan otot-otot rahim yang sangat kuat. Di dalam rahim juga terdapat lendir tebal yang menutup leher rahim dan dapat membantu mencegah terjadinya infeksi pada janin selama penis yang masuk tidak sampai menyentuh bagian janin. Untuk itu, sangat disarankan untuk menggunakan kondom ketika sedang berhubungan seksual. Meskipun berhubungan seksual ketika hamil masih diperbolehkan, Anda tetap tidak dapat sembarangan melakukan berbagai posisi seksual bersama dengan pasangan. Selain karena alasan kenyamanan, beberapa posisi yang membuat Anda terlalu lama dalam posisi terlentang dapat berbahaya bagi janin. Untuk itu, sebaiknya lakukan beberapa posisi seks yang aman ketika hamil seperti berikut agar Anda bisa tetap nyaman dalam mempraktikkannya.  

  • Women on Top

Posisi seks yang paling aman bagi wanita hamil adalah women on top. Namun, aktivitas women on top yang dilakukan agak sedikit berbeda. Ketika sedang hamil, Anda yang harus lebih dominan dan aktif sehingga dapat mengatur penetrasi penis pasangan Anda. Aktivitas seks dengan posisi ini memang membuat wanita menjadi mudah lelah, tapi jauh lebih aman dilakukan ketika Anda sedang hamil.

  • Spoon

lah satu posisi seks yang aman dilakukan ketika hamil adalah posisi spoon atau sendok. Posisi ini nyaman dilakukan untuk wanita hamil karena tidak banyak tekanan dan gerakan yang terjadi saat berhubungan. Untuk melakukannya, posisikan pria di belakang wanita dan lakukan penetrasi secara vaginal dari belakang. Sebaiknya, hindari berbaring dengan posisi menghadap ke kanan. Lakukan pula posisi seks ini di atas kasur yang nyaman dan lembut.

  1. Doggy Style

osisi ini juga bisa aman dilakukan ketika Anda sedang hamil. Posisikan tubuh seperti sedang merangkak dan pasangan bisa melakukan penetrasi dari belakang. Agar perut Anda tidak terlalu mendapatkan tekanan, Anda bisa menahannya dengan tangan dan lutut untuk menjaganya. Jika kehamilan sudah memasuki trimester akhir dan perut sudah mulai membesar, letakkan bantal yang empuk pada dasar perut. Namun,  tidak disarankan untuk terlalu lama melakukan hubungan seks dengan posisi ini ketika sedang hamil. Berhubungan seksual ketika hamil memang aman untuk dilakukan oleh Anda dan pasangan. Namun sebaiknya konsultasikan juga ke dokter secara rutin untuk mengetahui perkembangan kondisi kehamilan Anda. Hubungan seks menjadi tidak aman untuk dilakukan jika Anda mengalami pendarahan, kebocoran ketuban, terdapat riwayat prematur, leher rahim terbuka terlalu awal, dan plasenta melekat pada bagian bawah rahim. (GS/OCH)