Adanya aplikasi memudahkan hidup kita, termasuk untuk urusan pesan antar makanan. Saat Mums malas masak, tiba-tiba kedatangan tamu, atau pengen jajan tapi cuaca panas banget, tinggal pesan aja di aplikasi. Mau makan berat ala Barat, makanan Indonesia, cemilan, sampai minuman aneka rasa, semua ada dan ga pakai repot. Setengah jam setelah pesan, makanan datang dan siap disantap.

 

Aplikasi pesan antar makanan yang menghubungan kita dengan restoran lokal memang bisa sangat membantu ya Mums. Tetapi sebaiknya jangan dijadikan kebiasaan. Selain boros, ternyata bisa merugikan kesehatan.

 

Layanan Pesan-Antar Makanan, Bisa Berdampak Buruk

Salah satu kelemahan pesan antar makanan adalah akses terhadap makanan menjadi sangat mudah. Kita dapat mengakses makanan 24/7. Dan bagi sebagian orang, hal ini bisa menjadi masalah. Aplikasi pesan-antar makanan tidak menyebabkan gangguan makan atau masalah makan, namun dapat menjadi alat yang memfasilitasi perilaku tersebut.

 

Bagaimana aplikasi pesan-antar makanan dapat memengaruhi cara kita makan? Dengan menggunakan aplikasi pesan-antar makanan, kita memiliki akses ke berbagai restoran dengan pilihan yang tak terhitung jumlahnya. Mengirimkan makanan langsung ke rumah adalah hal yang menarik, karena transaksi pribadi ini memudahkan untuk makan secara rahasia. Bahkan mungkin makanan yang “terlarang” seperti tinggi kalori dan tinggi gula.

 

Menggunakan aplikasi pesan-antar makanan akan membuat kewalahan bagi orang-orang yang makan secara emosional, makan berlebihan, atau kesulitan mengendalikan keinginan makan berlebihan. 

 

Apalagi, diskon yang besar membuat orang yang awalnya tidak ingin memesan menjadi memesan makanan karena tergiur potongan harga.

 

Tanda Mums sudah Terlalu Sering Pesan-antar Makanan

Inilah tanda Mums sudah terlalu sering menggunakan aplikasi pesan-antar makanan, bahkan sudah menjadi gaya hidup yang dapat memengaruhi keuangan dan kesehatan kamu:

 

  • Mums mengandalkan aplikasi pesan-antar makanan untuk sebagian besar makanan di keluarga.
  • Mums menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menelusuri aplikasi, atau mendapati diri Mums memesan makanan dalam jumlah besar.

 

Selain itu, menggunakan aplikasi pesan-antar makanan terlalu sering bisa menjadi tanda gangguan makan berlebihan, makan emosional, atau semacam gangguan makan yang bermasalah. Kebiasaan ini juga bisa menjadi tanda depresi atau kecemasan.

 

 

Tips mengurangi kebiasaan pesan antar makanan

Dengan kelemahan itu, bukan berarti kita tidak boleh sama sekali menggunakan aplikasi pesan-antar makanan, namun gunakan dengan bijak. Berikut 4 tips menggunakan apikasi pesan-antar makanan dengan cara yang lebih sehat:

 

1. Berhati-hatilah dengan apa yang Mums pesan

Saat memilih makanan pertimbangkan makanan apa yang ingin Mums pesan melalui aplikasi pesan-antar makanan. Sebaiknya hindari pesan saat sangat lapar, untuk menghindari memesan secara berlebihan.

 

Sisi positifnya, aplikasi makanan menyediakan informasi nutrisi. Manfaatkan informasi ini untuk membantu Mums membuat keputusan yang lebih bijaksana.

 

Aplikasi pesan-antar makanan dapat menjadi terobosan bagi individu dengan kebutuhan diet tertentu, alergi, intoleransi, atau pembatasan diet. Mums dapat dengan mudah menemukan restoran yang memenuhi kebutuhan akan makanan sehat.

 

Mums juga bisa memodifikasi pesanan agar selaras dengan kebutuhan dan preferensi diet. Misalnya, kurangi kadar gula atau bahkan no sugar saat pesan kopi.

 

Porsi besar bukan berarti harus dimakan sekaligus. Banyak restoran juga menyediakan porsi besar, justru ini adalah kesempatan bagus untuk membagi makanan atau menyisihkan sebagian untuk makan siang untuk disimpan buat esok hari.

 

2. Tetapkan anggaran

Banyak aplikasi pesan-antar makanan yang menawarkan diskon dan bebas ongkos kirim. Ini akan berpotensi menjadi ajang pemborosan yang luar biasa, di mana Mums menghabiskan banyak uang untuk sekali makan. Dan jika ini sering melakukan ini, hal ini bisa menjadi kebiasaan yang merugikan.

 

Pernah tidak Mums cek, berapa banyak uang yang dihabiskan setiap bulan untuk memesan makanan? Bisa jadi Mums akan tercengang dan kaget sendiri. Menurut ahli, tetapkan anggaran setiap bulan, dan jangan melebihi batas yang sudah ditetakan agar tidak boncos.

 

3. Belanja persediaan makanan yang mudah disiapkan

Kita akan cenderung tidak menggunakan ponsel untuk pilih-pilih beli makanan jika memiliki makanan yang mudah disiapkan di rumah. Jadi, pertimbangkan hal ini saat berbelanja, yakni banyak membeli bahan makanan yang cepat dan mudah dibuat! 

 

Jika kita memiliki banyak pilihan makanan di freezer atau lemari es yang siap dimakan, kemungkinan besar kita akan memilih opsi tersebut daripada pesan di aplikasi.

 

4. Jangan takut katakan tidak

Menolak ajakan teman untuk pesan makanan memang paling susah. Jika Mums atau Dads selalu berada di kantor dan semua orang memesan makanan, sulit untuk melawan arus dan konsisten membawa bekal makanan sendiri. Tapi, Mums dan Dads mungkin harus bersiap untuk mengatakan tidak dan menikmati makan siang dari bekal sendiri.

 

5. Sembunyikan atau hapus aplikasi pengiriman makanan

Jika semua cara sudah dilakukan dan tidak berhasil mungkin ada baiknya untuk menghilangkan godaan tersebut dengan menyembunyikan atau menghapus aplikasi pengiriman makanan apa pun dari ponsel.

 

Dengan menghapus aplikasi pesan-antar makanan, bahkan untuk jangka waktu singkat, hal ini dapat membantu Mums menyadari seberapa sering Mums membukanya saat sedang lapar.

 

 

Referensi:

Health.clevelandclinic.com. H-to-stop-ordering-takeout