Dari semua penyakit tidak menular yang menyebabkan kematian secara global, diabetes merupakan salah satu dari empat penyakit tertinggi dan menyebabkan kematian 1,5 juta orang di seluruh dunia. Di tahun 2019, sekitar 463 juta orang dewasa (20-79 tahun) hidup dengan diabetes dan diperkirakan akan meningkat menjadi 700 juta pada tahun 2045.

 

Salah satu masalah dalam pengendalian diabetes di negara berkembang, termasuk Indonesia, adalah pasien sering terdeteksi di tahap lanjut dan sudah memiliki komplikasi. Akibatnya penanganan menjadi lebih sulit dan angka kematian tinggi.

 

Menemukan kasus diabetes sedini mungkin menjadi salah satu fokus pemerintah Indonesia dalam mengendalikan diabetes. Bagaimana caranya?

 

Baca juga: Gangguan Toleransi Glukosa, Gejala Awal Diabetes yang Bisa Disembuhkan!
 

Masyarakat Harus Aware dan Paham Apa Itu Diabetes

Deteksi dini diabetes bisa dilakukan di layanan kesehatan primer, baik itu Puskesmas maupun klinik. Salah satu program utama dalam Rencana Strategis Kesehatan Nasional adalah mentransformasi dan memperkuat peran layanan kesehatan primer.

 

Dalam rangka memperkuat pelayanan kesehatan primer, pada 25 Juni 2021 lalu, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin bersama Menteri Kesehatan Denmark, Magnus Heunicke, menandatangani MoU bidang Kesehatan secara virtual.

 

Dalam MoU, salah satu area kerja sama adalah pencegahan dan pengendalian penyakit dengan fokus pada penyakit tidak menular, termasuk diabetes. Vice President & General Manager Novo Nordisk Indonesia, Anand Shetty menyampaikan bahwa program awareness’ bertujuan untuk menjawab tujuan utama pemerintah untuk mengedukasi masyarakat dan melakukan pencegahan primer penyakit tidak menular.

 

Selama ini masyarakat mendatangi pusat layanan primer seperti Puskesmas hanya untuk berobat. Padahal masyarakat juga bisa memanfaatkan untuk pemeriksaan kesehatan secara rutin. Contohnya pemeriksaan gula darah dalam rangka deteksi dini diabetes. Dengan begitu kasus diabetes bisa diketahui sejak dini, saat belum dirasakan gejalanya, apalagi komplikasinya.

 

Pusat layanan primer juga harus menjadi sarana edukasi masyarakat, pencegahan primer (pencegahan diabetes), pencegahan sekunder (pencegahan komplikasi akibat diabetes), dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pelayanan kesehatan primer.

 

Lebih lanjut, Anand menjelaskan bahwa program Diagnosis Dini (Early Diagnosis) akan berfokus meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap diabetes. Deteksi dini diharapkan akan menurunkan beban perawatan diabetes.

 

 

Baca juga: Kenali Dulu 7 Gejala Awal Diabetes!

 

Temuan Kasus Dini Bisa Hemat Biaya Penanganan

IDF Diabetes Atlas menyebutkan bahwa terdapat 10,7 juta orang dengan diabetes di Indonesia dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat menjadi 16,6 juta pada tahun 2045. Di sisi lain, pada tahun 2020, data BPJS menunjukkan bahwa hanya dua juta orang dengan diabetes yang sudah mendapatkan perawatan dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

 

Dari jumlah total orang dengan diabetes tersebut, hanya 1,2 persen yang berhasil menurunkan glukosa darah menuju kadar yang direkomendasikan. Padahal, penting sekali bagi orang dengan diabetes untuk mencapai target glukosa darah sehingga dapat terhindar dari komplikasi.

 

Menurut data yang dipublikasikan oleh CHEPS FKM UI dan PERKENI pada 2016, pemerintah menghabiskan 74 persen dari biaya pengobatan diabetes untuk menangani komplikasi yang muncul akibat diabetes. Hal ini menegaskan bahwa hanya sedikit jumlah orang dengan diabetes yang berhasil menurunkan gula darah mereka ke target yang direkomendasikan.

 

Penting sekali untuk bertindak sekarang, untuk membantu orang dengan diabetes menemukan penyakitnya sejak dini sehingga bisa mengontrol gula darah dan mengurangi komplikasi diabetes,” ujar Anand.

 

Dalam sambutannya, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyambut baik adanya MoU Bidang Kesehatan RI-Denmark dan berharap MoU tersebut dapat bermanfaat oleh kedua negara dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan. Sejalan dengan Menteri Kesehatan RI, Menteri Kesehatan Denmark juga menyambut baik adanya MoU dan siap mendukung Indonesia dalam upaya memperkuat bidang kesehatan.

 

Baca juga: Belum Bisa Disembuhkan, Ini Kunci Panjang Umur Penderita Diabetes


 

Sumber:

Kemkes.go.id. Indonesia dan Denmark Sepakati Kerja Sama di Bidang Kesehatan

Siaran Pers . Novo Nordisk Indonesia Ditunjuk sebagai Mitra Strategis Perjanjian Kerja Sama Indonesia dan Denmark untuk Mendorong Perubahan dalam Penanganan Diabetes dan Penyakit Kronis. 25 Juni 2021