Rasanya setiap orang pernah berbohong, tidak terkecuali anak-anak. Namun, ternyata seseorang bisa diduga tengah berbohong dengan hanya melihat ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan bahasa verbalnya. Mark Bouton, penulis How to Spot Lies Like the FBI yang juga berprofesi sebagai agen FBI selama 30 tahun, mengatakan bahwa mempelajari tanda-tanda tersebut membantunya mengidentifikasi Timothy McVeigh sebagai tersangka dalam pengeboman Oklahoma City.  

 

“Ada banyak ekspresi wajah dan reaksi tubuh yang dapat mengindikasikan seseorang berbohong kepada Kamu. Beberapa disebabkan oleh rasa grogi, reaksi kimia tubuh, maupun reaksi fisik,” ujar Mark saat diwawancari oleh Business Insider. 

 

Sebagai permulaan, penting bagi Kamu untuk memahami perilaku normal seseorang terlebih dahulu. Mark menambahkan, “Kamu perlu mengobservasi seseorang dengan cara memulai percakapan kecil dan melemparkan pertanyaan ringan. Jadi di lain waktu, Kamu bisa tahu ketika ia sedang berbohong.”

 

Baca juga: Dampak Positif dan Negatif Media Sosial bagi Kesehatan

 

Berikut adalah beberapa hal biasa dilakukan ketika ingin mendeteksi apakah orang-orang di sekitar Kamu sedang berbohong atau tidak.

 

Tatap matanya

“Ini merupakan reaksi psikologis agar ia merasa tidak nyaman atau terjebak dalam pertanyaan-pertanyaan yang tidak ingin ia jawab,” tutur  Mark.

 

Apakah ia berkedip terus?

Orang biasanya berkedip sekitar 5-6 kali dalam semenit atau setiap 10-12 detik. Ketika stres, misalnya ketika sedang berbohong, orang akan berkedip 5 sampai 6 kali dalam satu waktu. Namun bila tubuh mengalami kondisi kesehatan tertentu, bisa jadi mata akan berkedip lebih cepat atau lebih lambat. Misalnya, orang dengan penyakit Parkinson akan berkedip lebih lambat. Sedangkan orang dengan skizofrenia akan berkedip lebih banyak daripada seharusnya.

Baca juga: 7 Alasan Menangis itu Sehat

 

Apakah matanya terpejam lebih lama?

Mark menyebutkan bahwa orang yang memejamkan mata lebih lama saat berkedip bisa jadi sedang berbohong. Pasalnya, itu merupakan salah satu bentuk pertahanan diri. Normalnya, seseorang akan berkedip dengan kecepatan 100-400 milidetik atau 0,10-0,40 detik.

 

Perhatikan arah pandangan

Kalau lawan bicaramu pengguna tangan kanan, ia akan melihat ke atas dan ke kiri ketika sedang berpikir. Namun jika ia melihat ke bawah atau ke kanan, maka ia sedang berimajinasi dan mengarang jawaban. Dan ini berlaku sebaliknya pada orang pengguna tangan kiri alias kidal.

 

Sementara jika Kamu bertanya kepada seseorang apa yang telah ia dengar, ia akan mengarahkan pandangannya ke arah telinga kiri untuk mengumpulkan memorinya. Sedangkan jika ia melihat ke telinga kanannya, maka tandanya ia akan berbohong.

 

Yang terakhir, jika Kamu menanyakan bau apa yang ia cium atau sensasi apa yang dirasakan, maka ia akan mengarahkan pandangannya ke kiri bawah. Bila ia mengarahkan pandangannya ke kanan bawah, ia akan berbohong.

Baca juga: Ubah Halusinasi Jadi Karya Seni, Yayoi Kusama Sukses Mendunia

 

Senyumnya tulus tidak, ya?

Kalau Kamu ingin melihat apakah senyum seseorang tulus kepadamu atau hanya berpura-pura, maka perhatikan pula matanya. Jika ia tersenyum dengan tulus, maka kulit di sekitar mata akan berkumpul dan berkerut.

 

Tangannya terlihat sibuk

Mark menjelaskan, reaksi kimia ketika seseorang berbohong ialah mendorongnya untuk menggaruk area wajah, meski tidak gatal.

 

Area mulut juga jangan diabaikan

“Ketika berbohong, mulut seseorang kerap terasa kering. Kemungkinan ia akan mengisap atau mengerucutkan bibirnya,” tambah Mark.

 

Berkeringat terus

Seseorang yang berbohong akan berkeringat di bagian dahi, pipi, atau leher belakang. Ia akan sering mengelap area-area tersebut.

 

Nah, itulah dia beberapa tanda yang bisa Kamu perhatikan untuk mengetahui apakah lawan bicaramu berbohong kepadamu. Mudah kan cara mendeteksinya? (AS/AY)