Kebiasaan mencuci tangan merupakan langkah sederhana yang bisa kita lakukan agar terhindar dari penularan penyakit. Meski telah ditanamkan sejak kecil untuk membiasakan diri mencuci tangan sebelum atau sesudah beraktivitas, namun bisa saja selama ini kita telah melakukan kebiasaan mencuci tangan yang salah nih, Gengs. Bagaimana saja kebiasaan yang salah itu? Dikutip dari Reader’s digest, berikut 7 kebiasaan mencuci tangan yang salah.

 

1. Kamu melewatkan tiap sudut atau celah tangan

Saat kamu menggosokkan sabun pada telapak tangan, sisi tangan lain seperti sudut ataupun celah pada jari-jari dan kuku tangan mungkin saja masih menyimpan kotoran, bakteri ataupun kuman lho, Gengs. “Kuman dapat saja bersembunyi di bawah kuku dan di sela jari-jari tangan. Oleh karena itu, kamu harus menggosokkan area tersebut setiap kali kamu mencuci tangan,” dr. Roshini Raj yang berbasis di New York, Amerika Serikat ini.

 

2. Tidak mengeringkan tangan secara menyeluruh

Meski telah mencuci tangan sesering mungkin, tidak ada gunanya mencuci tangan ini dilakukan jika kamu melewatkan untuk mengeringkan tangan. Menurut dr. Roshini, kuman dapat dan suka berkembang biak dalam air.

 

Meninggalkan kamar kecil atau toilet dengan tangan yang masih lembab dan berair dapat mempermudah mikroba dan kuman dari permukaan yang kamu sentuh berpindah ke tanganmu. Oleh karena itu, kamu harus mengeringkan tangan secara menyeluruh dan disarankan mengeringkannya dengan handuk kertas (paper towel).

 

Baca juga: Apakah Cukup Cuci Tangan dengan Hand Sanitizer?

 

3. Mencuci tangan hanya setelah dari kamar mandi

Bakteri dan kuman bisa saja berpindah ke tanganmu saat kamu menyentuh sesuatu yang diakses atau digunakan oleh publik oleh banyak orang sepeti tombol lift, ATM, dinding dan sebagainya.

 

“Kebanyakan orang hanya tahu mencuci tangan setelah dari kamar mandi atau toilet saja, padahal tangan harus dicuci berkala sepanjang hari,” ujar dr. Roshini. Selain menggunakan air untuk mencuci tangan, Dokter Umum di NYU Medical Center yang berlokasi di New York, Amerika Serikat tersebut juga menyarankan penggunaan hand sanitizer.

 

4. Kamu tidak mencuci tangan dengan cukup lama

Penelitian terbaru dari Michighan State University menemukan bahwa 95% responden penelitian tidak mencuci tangan dengan cukup lama atau hanya menghabiskan waktu selama 20 detik untuk mengambil sabun dan langsung membilasnya dengan air. Padahal, kalau bisa, lama waktu untuk mencuci tangan yang disarankan oleh dr. Roshini Raj ialah selama 2 kali lagu "Happy Birthday" selesai dinyanyikan nih, Gengs.

 

Baca juga: Sudahkah Anda Mengeringkan Tangan dengan Benar?

 

5. Melewatkan sabun dan hanya menggunakan hand sanitizer

Pembersih tangan yang berbahan dasar alkohol dapat menghilangkan dan menonaktifkan berbagai jenis kuman, bakteri maupun jamur secara efektif. Namun, menurut Centers for Disease Control and Preventation (CDC) Amerika Serikat, pembersih dengan bahan tersebut tidak sepenuhnya mampu menghilangkan semua jenis kuman, nih.

 

Tidak hanya itu saja, banyak orang memilih untuk melewatkan penggunaan sabun saat mencuci tangan dengan air dan menggunakan hand sanitizer sesering mungkin. Padahal, sabun dan air adalah solusi terbaik untuk melawan kuman seperti norovirus dan clostridium difficile (CDF), bakteri yang dapat menyebabkan diare dan peradangan pada usus besar.  

 

6. Tidak membilas sabun batangan sebelum digunakan

Sebuah studi mengatakan kalau bakteri patogen (bakteri yang mampu menyebabkan penyakit) mungkin bersembunyi di sabun batangan yang kamu gunakan untuk mencuci tangan selama dan setelah kamu menggunakannya nih, Gengs.

 

Namun, ada langkah tambahan yang dapat kamu ambil untuk memastikan kuman tidak menempel pada tangan. Langkah tersebut ialah dengan membilas sabun batangan terlebih dahulu sebelum digunakan dan biarkan hingga mengering sehingga kuman ataupun bakteri tidak makin berkembang pada sabun yang lembab.

 

Baca juga: Sudah Benarkah Cara Anda Mencuci Tangan?

 

7. Sabun antibakteri lebih baik daripada sabun biasa

Dikutip dari Reader’s digest, sangat sedikit bukti yang menunjukkan kalau sabun antibakteri lebih baik digunakan dalam mencegah penyakit dan penyebaran infeksi daripada sabun biasa. Padahal, menurut Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, kandungan triclosan pada sabun antibakteri membuat tubuh kita menjadi resistan terhadap antibiotik.

 

Selain itu, penelitian yang dilakukan pada hewan menunjukkan kalau triclosan ini mengubah cara kerja beberapa hormon dalam tubuh dan dikhawatirkan dapat memberikan efek samping pada tubuh manusia.

 

Dari ketujuh kebiasaan mencuci tangan di atas, mana sih kebiasaan yang paling sering kamu lakukan? Setelah mengetahui kebiasaan mencuci tangan yang salah, jangan sampai kamu mengulanginya lagi ya, Gengs! (TI/WK)