Penyakit diabetes sangat identik dengan gula atau makanan manis. Hal tersebut sangatlah benar. Karena kandungan gula yang berlebihan dalam tubuh merupakan faktor utama yang menyebabkan munculnya penyakit ini.

 

Oleh karena itu, penderita diabetes harus pintar menerapkan gaya hidup yang sehat dengan mengontrol asupan makanan apa yang masuk ke dalam tubuh. Dengan begitu, kadar gula tetap normal dan aman.

 

Tapi Gengs, Kamu tahu tidak jika bukan hanya gula saja yang harus diperhatikan penderita diabetes? Selain gula, kolesterol merupakan salah satu zat yang sangat perlu diperhatikan, terutama di momen hari kemenangan seperti lebaran.

 

Baca juga: Bolehkah Penderita Diabetes Makan Telur?

 

Saat lebaran, banyak sekali olahan makanan yang mengandung lemak jahat dan kolesterol tinggi tersedia. Penderita diabetes biasanya hanya menjaga asupan gula saja. Namun, lalai akan menghindari kolesterol karena anggapan tidak membahayakan.

 

Nah, untuk Kamu penderita diabetes, Kamu perlu tahu ya Gengs apa hubungan antara kolesterol dan diabetes yang menjadi alasan mengapa asupan kolesterol perlu dibatasi.

 

Hubungan Antara Diabetes dengan Kolesterol

Orang dengan diabetes biasanya akan memiliki kolesterol HDL (kolesterol baik) yang lebih rendah, namun kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida lebih tinggi.

 

Kolesterol LDL ini merupakan kolesterol yang akan diedarkan dari hati ke berbagai organ tubuh yang memerlukan kadar kolesterol. Jika kadar LDL dalam aliran darah terlalu banyak, kondisi ini dapat meningkatkan resiko aterosklerosis alias penumpukan plak pada dinding pembuluh darah. Akibatnya, terjadi penyempitan pembuluh darah yang membatasi aliran darah ke jantung atau otak.

 

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa lemak di dalam tubuh penderita diabetes dapat mempengaruhi risiko terkena sindrom metabolik, salah satu gangguan metabolisme yang ditandai dengan berat badan berlebih atau masalah obesitas terutama di perut.

 

 

Sebagai informasi, pria yang memiliki lingkar perut lebih dari 90 cm, dan wanita yang memiliki lingkar perut lebih dari 80 cm, akan rentan mengalami masalah kesehatan. Hal ini bisa memicu peningkatan jumlah trigliserida, kolesterol jahat, hingga penumpukan lemak tubuh.

 

Jika penderita diabetes mengalami masalah perut buncit dan juga gejala metabolik seperti peningkatan kolesterol dan trigliserida, maka Kamu sudah dianggap memiliki sindrom metabolik. Artinya, tubuh akan semakin rentan terkena penyakit jantung, stroke, dan penyakit kardiovaskular.

 

Sebagai informasi tambahan, trigliserida merupakan jenis lemak di mana kadar ini akan meningkat setelah makan. Tubuh akan menyimpan kelebihan kalori dalam bentuk trigliserida ini.

 

Baca juga: Minuman yang Aman untuk Penderita Diabetes

 

Bagaimana Gula Darah Mempengaruhi Kadar Kolesterol?

Ketika gula darah tinggi, tubuh akan merespon dengan melepaskan jumlah insulin yang banyak. Insulin adalah hormon penting untuk memetabolisme gula dan koleseterol dalam darah.

 

Ketika tubuh mampu menggunakan gula sesuai kebutuhan, tentu tidak menjadi masalah. Pada penderita diabetes, inuslin tidak mampu memasukkan gula ke dalam sel sehingga banyak gula yang beredar di dalam aliran darah. 

 

Insulin akan membantu mengubah kelebihan gula ini trigliserida. Itulah mengapa, saat gula darah tinggi, lemak di tubuh dalam bentuk trigliserida pun ikut naik. Oleh karena itu, jika Kamu tidak memperhatikan asupan kolesterol dari hidangan lebaran, bisa dibayangkan berapa banyak trigliserida yang ada di dalam tubuhmu.

 

Melihat fakta ini, . Caranya, tentu dengan membatasi makanan tinggi kolesterol seperti rendang, gulai, opor, dan juga sambal hati, karena selain bahan utamanya yang mengandung kolesterol, juga diolah dengan santan dan tinggi garam.

 

Baca juga: Aplikasi Diabetes Memudahkan Diabetesi Mengelola Penyakitnya

 

 

Referensi:

Healthline.com. Sugar and Cholesterole. 

Diabetes.co.uk. Diabetes and Cholesterole. 

Care.diabetesjournal.org. Diabetes Contributes to Cholesterol Metabolism Regardless of Obesity