Ketika berat badan Kamu bertambah, biasanya lemak yang disalahkan. Padahal tidak semua lemak tubuh patut disalahkan dan menyebabkan kegemukan. Lemak diperlukan oleh tubuh sebagai energi. Dalam tubuh kita ada beberapa tipe atau jenis lemak lho Gengs!

Jika bicara tentang lemak perut, memang ya, itu adalah lemak jahat. Tetapi di luar itu ada jenis-jenis lemak yang justru dibutuhkan tubuh. Maka ada cara bagaimana meminimalisasi penumpukan lemak jahat, dan mempertahankan lemak sehat.

 

Baca juga: Makan Sedikit Tetap Saja Gemuk? Jangan-Jangan Penyakit Ini Penyebabnya!


Jenis-jenis Lemak Tubuh

Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian menunjukkan bahwa lemak dibedakan berdasarkan “warnanya”, untuk menunjukkan perbedaan fungsi dan sifatnya. Maka kini dikenal setidaknya 4 jenis lemak yaitu lemak coklat, lemak beige, hingga lemak putih. Apa perbedaannya dan bagaimana dampaknya pada tubuh?

1. Lemak Coklat atau 'Lemak Baik”

Lemak coklat ini, jika melihat dari perspektif evoulsi, adalah lemak yang melindungi suhu bayi baru lahir. Dengan begitu mereka tetap hangat seperti saat berada di dalam rahim ibunya.

 

Lemak coklat sebenarnya adalah brown adipose tissue (BAT) dan ditemukan di belakang punggung. BAT hanya ditemukan pada manusia dan mamalia, fungsinya mengubah makanan menjadi panas tubuh. Lemak ini bekerja seperti otot jika tubuh berada dalam cuaca dingin, dan dia mudah dibakar sebagai energi.

 

Orang dewasa dengan berat badan normal atau cenderung kurus, umumnya memiliki cadangan lemak coklat ini sekitar 2-3 ons, setara dengan 250 kalori. Dengan olahraga 3 jam saja, lemak ini akan habis menjadi energi.

 

Ada penelitian yang menunjukkan bahwa lemak tubuh bisa diubah menjadi lemak coklat dengan cara mandi dengan air sangat dingin atau tidur dengan suhu AC rendah. Namun karena tindakan ini berisiko, perlu dipikirkan lagi ya!



2. Lemak Krem atau Beige

Warna krem adalah warna netral. Lemak krem, yang belum lama diidentifikasi keberadaannya, cukup sulit diteliti karena merupakan kombinasi lemak coklat dan lemak putih. Jumlahnya pun sangat sedikit, hanya seukuran kacang dan berada di tulang selangka dan di sepanjang tulang belakang.

 

Penelitian pada tikus menunjukkan potensi lemak ini dalam penurunan berat badan. Menurut Dana Farber Cancer Institute, tikus akan melepaskan hormon irisin dari otot-otot mereka jika mereka beraktivitas.

 

Hasilnya, lemah putih akan berubah menjadi lemak coklat. Proses ini disebut "browning." Karena manusia memiliki banyak hormon yang sama, para peneliti menduga bahwa manusia juga bisa menghasilkan lemak krem melalui olahraga.

 

Baca juga: Cara Menurunkan Kolesterol Jahat dan Meningkatkan Kolesterol Baik


3. Lemak Putih yang Berlebihan di Bawah Kulit adalah “Lemak jahat”

Bertolak belakang dengan lemak coklat yang mudah diubah menjadi energi, lemak putih ini jumlahnya banyak sekali di tubuh. Inilah lemak yang menjadi penyebab kenaikan berat badan.

 

Lemak putih adalah jaringan adiposa yang merupakan cadangan energi. Aktivitas metabolik lemak ini sangat rendah sehingga cenderung menumpuk jika kurang beraktivitas. Lokasi lemak ini ada adalah di pinggul, paha, dan perut.

 

Kalau Kamu mencubit kulit, maka sebenarnya lemak lah yang ikut tercubit, karena lokasinya yang persis berada di bawah kulit, atau disebut lemak subkutan. Semakin banyak yang bisa Kamu cubit, maka semakin banyak lemak yang Kamu punya. Lemak subkutan, terutama yang ada di sekitar perut inilah yang bisa dihilangkan dengan tindakan sedot lemak.

 

Baca juga: Hati-hati, Kelebihan Lemak Perut Bisa Menyebabkan Wanita Sulit Hamil

 

 

4. Lemak Visceral atau “Lemak yang sangat jahat”

Lemak visceral atau kerap disebut “lemak dalam” adalah lemak yang menyelimuti organ tubuh di bagian dalam. Karena lokasinya inilah, sulit sekali untuk membuangnya bahkan dengan tindakan operasi karena sangat berbahaya.

 

Salah satu alasan kelebihan lemak visceral sangat berbahaya adalah karena semua racun dan asam lemak visceral ini akan disapu oleh darah dan dibuang ke hati, berdampak negatif pada produksi kolesterol.

 

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Diabetes juga menunjukkan bahwa lemak visceral melepaskan senyawa-senyawa pro-inflamasi seperti sitokin yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, resistensi insulin dan peradangan kronis.

 

Lemak visceral sangat nyata dilihat melalui lingkar pinggang. Pria-pria yang perutnya gendut, atau mengalami obesitas sentral segera lakukan perubahan gaya hidup agar terhindari dari risiko penyakit jantung, diabetes, dan penyakit kronis lain.

 

Namun di balik sifat buruknya, lemak jahat ini jauh lebih mudah dihilangkan dengan olahraga dan diet sehat dibandingkan lemak subkutan yang membandel. 

 

Sekarang Kamu sudah tahu, ketika tengah berusaha menurunkan berat badan, maka lemak mana yang harus dibuang. Tentu saja lemak putih dan lemak perut yang jahat. Penurunan berat badan yang sehat adalah dengan pengaturan diet dan olahraga rutin. 

 

Baca juga: Serangan Jantung dan Henti Jantung, Sama atau Beda?

 

 

Referensi:

Www.eatthis.com The 4 Main Types of Body Fat—And Why You Should Care

WebMd. The Truth About Fat