Tali pusat menjadi salah satu bagian penting dalam proses perkembangan si Kecil selama ia masih di dalam kandungan Setelah dilahirkan, tali pusat akan dipotong dan hanya meninggalkan sedikit bagian yang lama-kelamaan akan terlepas dengan sendirinya.

 

Proses terlepasnya sisa tali pusat biasanya akan terjadi setelah 3 minggu kelahiran anak dan tidak menimbulkan rasa sakit. Akan tetapi, pada beberapa kasus, proses pelepasan tali pusat dapat juga dibarengi dengan keluarnya darah.

 

Kondisi keluarnya darah dari pusar bayi mungkin tampak mengerikan ya, Mums. Namun, jangan langsung panik, simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui penyebab pusar bayi berdarah dan cara mencegahnya.

 

Baca juga: Cara Aman Membersihkan Pusar Anak

 

 

Apakah Normal Jika Pusar Bayi Berdarah?

Tak perlu khawatir Mums, ketika tali pusat terlepas, sangat normal jika Mums melihat adanya sedikit perdarahan pada area pusar bayi. Hal ini biasanya disebabkan karena tali pusat terlepas lebih awal akibat tidak sengaja tergesek atau tertarik.

 

Selain perdarahan, adanya cairan kental berwarna kuning seperti nanah pada area pusar juga merupakan hal yang normal. Cairan ini hanya berupa lendir dan bukanlah tanda adanya infeksi. Umumnya, kondisi ini akan terjadi sekitar 1 hingga 2 minggu setelah tali pusat bayi terlepas.

 

Penyebab Pusar Bayi Berdarah

Sebagian besar kasus pusar bayi berdarah adalah hal yang wajar dan bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut:

- Tali pusat terlepas dari tubuhnya.

- Terjadi gesekan antara celana, kain, handuk, atau popok dengan tali pusat, sehingga menyebabkan iritasi dan perdarahan pada area pusar.

 

Apa yang Harus Mums Lakukan Jika Tali Pusat Sudah Terlepas?

Tak perlu panik jika mendapati tali pusat bayi sudah tanggal. Hal terbaik yang bisa Mums lakukan adalah tetap menjaga kebersihan area pusar si Kecil dan menghindari beberapa hal berikut:

 

1. Menutup area pusar dengan popok

Hindari menutup area pusar dengan popok karena dapat tergesek-gesek dan mengiritasi bagian tersebut. Jika memang ingin menggunakan popok, pastikan untuk memilih jenis yang memiliki potongan bagian depan lebih rendah agar tidak menutupi area pusar. Mums juga dapat melipat bagian depan popok agar popok tidak menyentuh bagian pusar atau area sekitarnya.

 

2. Menggunakan alkohol

Sebaiknya hindari menggosokkan alkohol pada area pusar karena dapat membuatnya lebih lama sembuh dan mengering.

 

Jika bagian pusar bayi berdarah, ambillah kain kasa steril untuk membersihkan area tersebut sambil menekannya dengan lembut. Umumnya, cara ini akan membuat darah sedikit berkurang. Namun jika darah masih terus keluar meski Mums telah menekan bagian pusar, segera hubungi dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

 

Baca juga: Begini Cara Menangani Jerawat pada Bayi
 

Kapan Mums Harus Waspada Jika Pusar Bayi Berdarah?

Jika perdarahan pada pusar bayi berlangsung lama dan cukup banyak, segera hubungi dokter karena hal tersebut bisa menjadi tanda adanya infeksi. Selain itu, berikut beberapa tanda perdarahan pada pusar bayi yang perlu Mums waspadai:

- Suhu di area pusar sedikit lebih hangat jika dibandingan dengan bagian tubuh lainnya.

- Kulit di sekitar pusar tampak sangat merah.

- Muncul lecet atau ruam di sekitar pusar.

- Muncul nanah berwarna keruh yang juga dapat disertai dengan bau tidak sedap.

- Suhu badan bayi meningkat hingga lebih dari 37°C.

- Saat Mums menyentuh pusar bayi, ia tampak kesakitan atau tidak nyaman.

- Tali pusat tidak kunjung lepas dalam jangka waktu 3 minggu lebih.

 

Infeksi pada tali pusat sebenarnya adalah kondisi yang dapat dihindari jika Mums selalu memperhatikan kebersihan dan keamanan penggunaan pakaian serta popok bayi. Jika muncul beberapa tanda yang telah disebutkan, segera hubungi dokter untuk mendapat perawatan lebih lanjut. (AS)

 

Baca juga: Mengenal Gelagat Diabetes pada Bayi dan Balita
 

Referensi

Parenting First Cry. "Newborn Belly Button Bleeding – Causes and Caring Tips".