Mums khawatir melihat bayi memiliki jerawat layaknya remaja yang sedang melalui masa pubertas? Tidak perlu panik, karena jerawat pada bayi itu adalah hal yang umum. Bahkan, 40% bayi baru lahir mengalam jerawatan. Jerawat tersebut biasanya mulai dialami bayi ketika ia berusia 2 – 3 minggu.

 

Mums tidak perlu khawatir karena jerawat bayi bersifat sementara dan sama sekali tidak mengganggu Si Kecil. Untuk mengetahui lebih dalam tentang jerawat pada bayi, berikut penjelasan lengkapnya seperti yang dilansir oleh situs web The Bump.

 Baca juga: Ketahui Arti Jerawat yang Tumbuh di Wajah Anda
 

Apa Itu Jerawat pada Bayi? 

Ada 2 jenis jerawat yang berbeda, tergantung dengan umur bayi. Jerawat pada bayi yang baru lahir, atau yang biasa disebut jerawat neonatal, biasanya muncul ketika bayi baru lahir hingga berusia 3 bulan. Jerawat neonatal ini merupakan hal yang normal. Kondisi tersebut dialami oleh sekitar 20% bayi baru lahir. 

 

Penyebab jerawat neonatal belum diketahui, namun kemungkinan besar disebabkan oleh stimulasi kelenjar minyak bayi dari hormon ibu atau reaksi inflamasi terhadap jenis jamur yang sering menyerang kulit bayi. Mums tidak perlu khawatir karena jerawat neonatal tidak akan memengaruhi permukaan kulit bayi jika ia sudah tumbuh besar nanti.

 

Kalau bayi sudah berusia lebih dari 3 bulan, ia bisa terkena jerawat yang biasa disebut jerawat infantil. Ciri-ciri jerawat infantil adalah bintil-bintil jerawat berwarna merah. Sama seperti jerawat neonatal, jerawat infantil menyerang sekitar 20% bayi. Jerawat infantil juga biasanya menyerang bayi lebih lama ketimbang jerawat neonatal. Pada beberapa kasus, bayi mengalami jerawat infantil yang lebih parah, sehingga membutuhkan pengobatan untuk mencegah terbentuknya bekas jerawat pada kulit.

 

Apa Penyebab Jerawat pada Bayi? 

Jerawat bayi adalah kondisi kulit yang umum terjadi, namun ahli belum mengetahui penyebabnya yang jelas. Hingga saat ini para ahli hanya bisa mengetahui penyebab yang paling memungkinkan, yaitu:

  • Hormon: sama seperti remaja di masa pubertas, hormon juga kemungkinan besar menjadi penyebab jerawat pada bayi. Untuk jerawat pada bayi baru lahir, hormon Mums yang menjadi penyebabnya. Pasalnya, di akhir kehamilan, hormon Mums bisa melewati plasenta dan masuk ke sistem bayi. Hal tersebut dapat menstimulasi kelenjar bayi di kulit, sehingga menyebabkan jerawat. Untuk bayi yang berusia di atas 3 bulan, hormonnya sendiri yang bisa menyebabkan pertumbuhan jaringan kulit yang belebihan.
  • Jamur: Malassezia, sebuah jenis jamur yang biasanya mengendap di permukaan kulit, terkadang bisa menciptakan reaksi inflamasi pada bayi baru lahir. Tentu saja hal tersebut menyebabkan jerawat pada bayi baru lahir.

 

Bagaimana Cara Menghilangkan Jerawat Pada Bayi 

Kulit bayi itu sangat sensitif, jadi penting bagi Mums untuk merawat jerawat pada bayi secara lembut dan perlahan. Itu artinya, perawatan kulit yang biasa dilakukan kepada orang dewasa sama sekali tidak cocok untuk bayi baru lahir. Begini tips merawat kulit bayi yang jerawatan:

  • Jangan menggosok atau memecahkan jerawat: Hal tersebut bisa merusak kulit dan menambah munculnya bakteri di area kulit yang berjerawat. Akhirnya, risiko bayi terkena infeksi menjadi meningkat.
  • Bersihkan dan lembabkan: Kalau bayi Mums mengalami jerawat neonatal, pastikan kulitnya selalu bersih dan lembab. Mums bisa membersihkan kulitnya menggunakan sabun bayi yang ringan. Aplikasikan moisturizer yang tidak mengandung pewangi dan tidak menyebabkan alergi sehinga kulitnya tetap sehat.
  • Gunakan pelembab udara: Suhu kering bisa memperparah jerawat, jadi menggunakan pelembab udara dapat memastikan kulit bayi tetap lembab.
  • Konsultasikan dengan dokter: Biasanya dokter akan merekomendasikan obat sesuai dengan kondisi bayi. Obat yang biasa direkomendasikan dokter adalah Retin-A atau benzoyl peroxide dalam dosis yang aman untuk bayi.
 Baca juga: 3 Mitos dan Fakta Tentang Jerawat

 

Obat Alami untuk Jerawat Pada Bayi

Kalau Mums ingin menggunakan obat alami untuk mengobati jerawat pada bayi, lebih baik konsultasikan dulu dengan dokter. Ia akan memeriksa kulit bayi dan memastikan pengobatan alami yang dipilih tidak akan menambah masalah lainnya. Pasalnya, kebanyakan pengobatan alami belum diteliti dengan baik dan dalam pada bayi. Jadi sulit untuk memprediksi efek sampingnya. 

 

Berikut beberapa obat tradisional yang umumnya digunakan untuk kulit bayi. Namun, Mums tetap perlu mendiskusikannya dulu dengan dokter sebelum digunakan untuk mengobati jerawat pada bayi:

  • Minyak kelapa: minyak kelapa sudah terbukti baik digunakan sebagai obat jerawat pada bayi. Minyak yang bisa menghidrasi ini membantu melembabkan kulit bayi. Mums bisa meneteskan beberapa tetes minyak kelapa ke kapas dan mengaplikasikannya di kulit bayi yang berjerawat.
  • ASI: ASI sebagai obat jerawat pada bayi baru lahir memang merupakan pengobatan kuno. ASI mengandung asam laurik yang mengandung zat-zat antibakteri dan antiinflamasi. Mums bisa mengaplikasikan beberapa tetes ASI pada kulit bayi yang berjerawat, kemudian biarkan mengering.
  • Mengubah diet Mums: Kalau Mums menyusui, diskusikan dengan dokter tentang makanan yang dikonsumsi. Biasanya dokter akan meminta Mums menghindari konsumsi makanan tertentu, seperti makanan dan minuman berbahan dasar susu atau sitrus. Meskipun kedua hal itu bukan penyebab langsung dari jerawat bayi, menghindari keduanya dapat meningkatkan kondisi kulit bayi secara keseluruhan.

 

Berapa Lama Jerawat Menyerang Bayi? 

Jerawat pada bayi baru lahir, bisa muncul kapan saja pada 3 bulan pertama sejak bayi baru lahir, namun biasanya akan hilang sendiri sesudah ia berusia 3 bulan. Sementara itu, jerawat infantil biasanya bertahan lebih lama hingga beberapa minggu sebelum hilang sengan sendirinya.

 

Bagaimana Cara Mencegah Jerawat pada Bayi 

Meskipun pencegahan jerawat neonatal sulit untuk dilakukan, masa-masa saat bayi baru lahir adalah waktu yang tepat untuk membiasakan perawatan kulit bayi. Hal tersebut bisa membantu mencegah ruam dan masalah kulit lainnya di kemudian hari.

 

Walaupun bayi Mums lahir dengan kondisi kulit yang baik, tips-tips perawatan untuk bayi berjerawat di bawah ini bisa digunakan untuk mencegah kondisi kulit tersebut:

  • Gunakan produk tanpa pewangi: Zat-zat yang ada pada pewangi buatan bisa menimbulkan iritasi pada kulit sensitif bayi. Cobalah menggunakan produk anti alergi, termasuk lotion, sampo, dan detergen.
  • Bersihkan, jangan menggosok: Menggosok kulit bayi bisa memperparah dan menimbulkan iritasi. Jadi, lebih baik bersihkan kulit bayi secara lembut dan perlahan.
  • Mandikan bayi secara rutin dan teratur: Untuk bayi yang sudah berusia lebih dari 3 bulan, kotoran dan minyak bisa menumpuk di pori-porinya dan menyebabkan jerawat. Jadi, memandikan bayi secara teratur dan rutin bisa membantu menurunkan risiko jerawat.
 Baca juga: Efektifkah Pasta Gigi untuk Menghilangkan Jerawat?

 

Jerawat pada bayi memang pada umumnya akan hilang dengan sendirinya, jadi Mums tidak perlu khawatir. Namun, periksakan ke dokter kalau jerawatnya memperlihatkan ciri-ciri terinfeksi, misalnya seperti kulit mengalami kemerahan yang berlebihan, adanya pembengkakan dan mengeluarkan cairan seperti keputihan, atau jika bayi mengalami demam. (UH/WK)