Orang tua saat ini lebih sering memakaikan popok sekali pakai untuk bayi mereka. Hal ini dilakukan karena lebih efisien dan praktis. Namun, penggunaan popok sekali pakai sering menimbulkan berbagai masalah pada bayi, salah satunya ruam popok.

 

Ruam popok adalah peradangan pada kulit bayi di area yang tertutup popok. Umumnya, ini terjadi di bagian bokong. Kulit bayi yang mengalami ruam biasanya akan tampak kemerahan, gatal, dan lecet. Namun, peradangan ini juga bisa terjadi di paha dan alat kelamin. Kondisi ini kerap terjadi karena reaksi kulit yang terus-menerus bersentuhan dengan bahan popok, urine, dan feses.

 

Walaupun kondisi ini tidak berbahaya dan umum dialami oleh bayi, Mums juga perlu memperhatikan tanda-tanda dan gejala ruam popok. Bayi akan merasa tidak nyaman dan terganggu sehingga akan lebih sering rewel dan menangis.

 

Baca juga: 4 Mitos Mengenai Perawatan Bayi

 

Mengapa Terjadi Ruam Popok?

Ruam popok biasanya tidak terjadi pada bayi yang baru lahir. Umumnya, bayi usia 9 hingga 12 bulan yang mengalami ruam popok. Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab bayi mengalami ruam popok, di antaranya:

  • Terlalu lama bersentuhan dengan popok kotor

Jika bayi terlalu lama bersentuhan dengan urine dan feses, lama-kelamaan kulit bayi akan teriritasi. Ia juga akan lebih mudah terkena ruam popok jika mengalami diare. Jadi, seringlah mengganti popok bayi, apalagi jika popoknya sudah basah dan kotor akibat fesesi dan urine. Usahakan selalu mengganti popok bayi sebelum ia tidur.

 

  • Popok terlalu ketat

Popok yang terlalu ketat atau sempit bisa bergesekan dengan kulit bayi, sehingga memicu timbulnya ruam pada kulit, lecet, gatal, serta sensasi panas setelah menggunakannya.

 

  • Iritasi karena produk yang digunakan

Misalnya seperti sabun, bedak, losion, deterjen, atau bahan pakaian bayi.

 

  • Pengaruh makanan baru

Bayi pada umumnya memulai MPASI saat usianya sudah 6 bulan. Makanan padat tersebut bisa memengaruhi produksi feses. Perubahan ini dapat memicu perubahan pada feses. Jika sebelum diberikan MPASI bayi sudah mengalami ruam popok, kemungkinan ia mengalami masalah dengan ASI, makanan, minuman, atau obat yang dikonsumsi oleh Mums.

 

  • Kulit bayi yang sensitif

Bayi yang mengidap penyakit kulit dermatitis atopik atau eksem lebih berisiko mengalami ruam popok.

 
Baca juga: Gejala dan Penanganan Eksem pada Bayi

 

  • Infeksi bakteri atau jamur

Area tubuh seperti bokong, paha, dan alat kelamin yang kerap bersentuhan dengan popok memiliki kondisi yang lembap dan hangat. Hal ini memudahkan kulit untuk lebih rentan mengalami infeksi bakteri atau jamur.

 

Bagaimana Cara Mengatasi Ruam Popok?

Hal yang perlu diperhatikan dalam mengatasi ruam popok adalah Mums harus selalu menjaga agar kulit bayi selalu bersih dan kering. Walaupun dirasa sulit, ada beberapa hal yang bisa Mums lakukan untuk mengatasi ruam popok, di antaranya:

  • Mencuci bersih tangan sebelum mengganti popok untuk menghindari kuman dan bakteri yang pindah ke kulit bayi.
  • Segera mengganti popok ketika sudah basah atau terdapat feses.
  • Bersihkan area kulit yang terpapar urine atau feses dengan air bersih. Mums juga bisa menggunakan sabun dengan bahan yang aman untuk kulit bayi atau menggunakan tisu basah sebagai alat pembersih.
  • Kemudian bersihkan area tersebut dan area peradangan dengan menggunakan handuk lembut hingga benar-benar kering. Setelah itu, Mums bisa mengoleskan krim atau salep yang mengandung zinc oxide.
  • Setelah kering, Mums bisa memakaikan bayi popok kembali.

 

Jika ruam popok pada bayi tidak kunjung hilang, hendaknya Mums menghubungi dokter untuk tindakan lebih lanjut. Dokter biasanya akan memberikan salep atau krim antijamur atau antibiotik. Selain itu, Mums juga bisa membebaskan si Kecil dari penggunaan popok untuk sementara waktu untuk mempercepat proses penyembuhan.

 

Baca juga: Tidak Hanya untuk Bayi, ASI Juga Bermanfaat untuk Ibu, Lho!

 

Bagaimana Cara Mencegah Ruam Popok?

Mums atau Dads harus lebih memperhatikan kondsi kulit bayi saat menggunakan popok. Usahakan agar area kulit bayi yang tertutup popok selalu dalam kondisi kering. Langkah berikut juga dapat Mums lakukan untuk menghindari terjadinya ruam popok pada bayi, di antaranya:

  • Segera mengganti popok yang sudah basah dan kotor.
  • Bersihkan bagian yang tertutup popok dengan saksama.
  • Setelah dibasuh, seka kulit bayi perlahan-lahan hingga kering, baru gunakan popok yang baru.
  • Hindari penggunaan bedak pada area yang tertutup popok karena kulit bayi bisa teriritasi.
  • Sesuaikan ukuran popok dengan tubuh bayi.

 

Ruam popok umumnya bisa sembuh tanpa penanganan medis dari dokter. Namun jika ruam popok pada bayi tidak kunjung membaik atau bertambah parah meski sudah ditangani dengan langkah-langkah di atas, sebaiknya periksakan ia ke dokter. (AD/AS)